Feedback ialah umpan balik bagi manusia dari sesuatu yang membuat manusia mengetahui tentang dirinya atau prestasinya.
Cermin ialah feedback bagi wanita yang berhias. Mukanya “diumpankan” kepada cermin, cermin memberi “umpan balik” yang membuat wanita merasa sudah puas atau belum dalam ia berhias.
Bagi orang yang latihan menembak atau memanah, feedbacknya ialah papan tembak vertikal yang bergambar lingkaran-lingkaran sepusat. Sempurnalah menembak jika ia kenai lingkaran pusat.
Ternyata, manusia yang tekanan darahnya naik, sehingga membuat rasa tidak sehat, dapat disembuhkan kembali dengan BIO-FEEDBACK. Alat yang dipakai namanya EMG, yaitu electro-myograph.
Elektroda-elektroda dipasang pada dahi dan telinga. Lantas orang berusaha mengatur pikiran dan hatinya, sampai alat menunjukkan bahwa ia sudah berada dalam keadaan “deep relaxation” (relaksasi yang sedalam-dalamnya). Habis itulah, tekanan darahnya diukur, sudah normal kembali.
Rahmat Tuhan yang teramat besar adalah memberi manusia QALBU, sebagai feedback untuk manusia dapat tahu ia sudah ber-IMAN atau belum, sudah TAQWA atau belum, dan sudah atau belum dapat merasakan Tuhan MAHA DEKAT.
Ada hadis Nabi SAW yang artinya kira-kira, “Jika qalbu baik, maka manusianya baik. Jika qalbu tidak beres, manusianya tidak beres”.
Yang namanya baik ialah rasa nyaman, kesehatannya prima. Adapun yang namanya tidak beres ialah hati gelisah, tidak puas dengan keadaan, sehingga kesehatannya pun tidak beres.
Maka keadaan qalbu haruslah sebaik-baiknya, sebersih-bersihnya, sesuci-sucinya, sehingga manusia dapat merasakan salam, atau bahagia, atau indah di qalbunya. Sebab, keadaan qalbu dapat dirasakan, yaitu sabar, lapang dada, atau gelisah, marah, atau dirasakan hatinya kosong-kosong saja.
Sewaktu shalat, istighfar dan dzikir, manusia dapat mengalami pikirannya tidak kemana-mana jika ia berhasil konsentrasi pada qalbunya. Sikap aslama dan istighfar (berserah diri dan memohon perlindungan kepada Allah) dapat membuat qalbu mengalami pembersihan dari dosa-dosa yang telah menempel padanya sebagai karat (QS 83:14).
Dan yang penting lagi, manusia dapat merasakan qalbunya berasa nyaman atau tidak. Jika qalbu sudah suci bersih, insya Allah manusia akan merasakan segala yang serba salam dan keindahan. Rasa Tuhan Maha Dekat, rasa “manunggal dengan Tuhan”, menjaminkan kepada manusia nasib yang baik, kesehatan yang prima, bahkan Surga di dunia dan di akhirat.
“Allah telah membuatmu cinta kepada IMAN, dan membuatnya INDAH di qalbumu” (QS 49:7).
Maka insya Allah sewaktu shalat, istighfar dan dzikir, manusia akan menemukan rasa indah di qalbu. Itulah qalbu yang sudah ber-IMAN. “Tuhan telah mengukir iman di qalbu mereka dan menguatkan mereka dengan Ruh daripada-Nya” (QS 58:22).
Iman adalah rahmat Tuhan yang teramat besar, sebab ayat di atas masih berlanjut, “Tuhan memasukkan mereka ke dalam TAMAN, yang di sana mengalir sungai-sungai, untuk menetap di sana. Allah berkenan kepada mereka, dan mereka berkenan kepada-Nya. Itulah golongan Allah. Ingat, sungguh golongan Allah ialah mereka yang AFLAHA (sukses lahir batin di dunia dan di akhirat)”.
“Taman di mana sugai-sungai mengalir”” ialah SURGA, sehingga manusia dapat mengalami surga dimulai dari kehidupan sekarang, dilanjutkan di akhirat nanti (QS 2:25, 55:46).
Itu semuanya diawali jika manusia menemukan rasa salam, bahagia dan indah di qalbunya, sebagai feedback bahwa Tuhan BERSAMA-nya.
Oleh: Mardiyono
Comment here