ArtikelPerguruan Islam Republik Indonesia

Kembali ke Khittah Perguruan: ISLAM

Perguruan ISLAM Republik Indonesia, adalah tempat atau wahana dimana para murid, atau siswa, yang terdiri dari anak-anak bangsa di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, ngangsu kawruh atau berguru perihal ISLAM.

Sehingga bahkan, dalam Anggaran Dasarnya, secara tegas Perguruan ini meletakkan Quran Suci dan Sunnah Nabi sebagai asas dan pedoman dalam segala aktivitasnya.

Sebab memang, sejak semula, Perguruan ini didirikan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengajarkan ISLAM kepada segenap anak bangsa Indonesia.

Perihal ini bisa kita baca dalam putusan Muktamar Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) di bulan Mei 1947, yang menjadi “asbabul-wurud” didirikannya Perguruan ini.

Kenapa pula bukan “Perguruan Ahmadiyah,” melainkan “Perguruan Islam”? Sebab, Gerakan Ahmadiyah itu punya tugas “membela dan menyiarkan Islam,” bukan “membela dan menyiarkan Ahmadiyah”. Demikian para pendiri Perguruan ini beralasan.

Maka, setiap guru di lingkungan Perguruan ini adalah GURU AGAMA, lengkapnya: GURU AGAMA ISLAM. Setidaknya, demikian penuturan yang seringkali saya dengar dari para sesepuh di Perguruan ini, dulu.

Bahkan, jika mengacu pada pepatah “kabeh murid, kabeh guru”, maka sesungguhnya seluruh yang terlibat di dalam Perguruan ini haruslah menjadi GURU AGAMA ISLAM.

Maka, sudah selayaknya seluruh civitas akademika di lingkungan Perguruan ini: ya gurunya, ya muridnya, ya pengelolanya, kembali ke khittah, yakni mengarusutamakan ISLAM

Jadikan ISLAM benar-benar sebagai AGAMA (ageming aji, ageming ati, ageming laku, ageming budi) dalam putaran pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas utama kelembagaan dan program kerja Perguruan ini.

Jadikan ISLAM sebagai ruh, spirit, semangat, dan prinsip dalam proses pendidikan, proses belajar mengajar, dan proses manajemen atau tata kelolanya.

Jadikan Islam sebagai tuntunan dan tatanan dalam tetanen (penanaman) dan tetenun (perangkaian) nilai dan norma pendidikan di lingkungan Perguruan ini.

Jadikan Perguruan ini sebagai ladang ibadah di dalam rangka “membela dan menyiarkan ISLAM” dengan cara menghadirkan kembali sikap lahir batin “menjunjung tinggi AGAMA melebihi dunia,” BUKAN SEBALIKNYA!

Fa insya allah, mudah-mudahan dengan demikian, Perguruan ISLAM Republik Indonesia, akan berjaya kembali.

Intanshurullaaha yanshurkum wayutsabbit aqdaamakum

Dirgahayu Perguruan ISLAM Republik Indonesia ke-76

1 September 1947 – 1 September 2023

“Bangkit Lebih Kuat, Berikhtiar Lebih Semangat”

Baca hal ihwal falsafah, sejarah, perkembangan, dan aktivitas PIRI di sini

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »