Keluarga besar Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) kembali kehilangan salah satu warga yang penuh komitmen dan dedikasi dalam perjuangannya membela dan menyiarkan Islam. Beliau adalah Bapak Haji Rachmat Basuki Soeropranoto (RBS). RBS wafat pada Seni
SelengkapnyaInna lillaahi wa inna ilaihi raaji'uun. KULLU nafsin dzaa iqatul maut, setiap yang bernyawa akan merasakan mati (3:185). Ketentuan Allah ini berlaku bagi siapa saja termasuk bagi sosok bernama Rachmat Basuki Soeropranoto alias RBS, yang dikenal pu
SelengkapnyaLahir di Jember pada Februari 1906, dan wafat di Jakarta pada bulan Ramadhan, 22 November 1971. Disemayamkan di Bogor. Sedari kecil, Soedewo dididik dalam suasana pendidikan Belanda. Pendidikan yang ditempuh: HIS (1919), Kwekschool (1923), Hogore
SelengkapnyaMahmud Lamako Latjuba adalah salah satu pendiri Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI). Lahir pada tanggal 2 Mei 1909 di Una-una, Sulawesi Tengah. Beliau adalah anak keturunan Arab yang sudah sejak lama bermukim di nusantara. Sejak muda, Latjuba me
SelengkapnyaLahir di Ngawi 16 Juni 1946, adalah seorang mubaligh Islam yang giat melakukan syiar sedari muda. Aktif di berbagai organisasi, lembaga pendidikan, jaringan masjid, dan berbagai institusi keagamaan. Sejak tahun 1971 bergabung dengan Gerakan Ahmadiyah
SelengkapnyaNama lengkapnya Raden Ngabehi Haji Minhadjoerrahman Djojosoegito. Lahir 16 April 1889 dan wafat 21 Juni 1966. Beliau adalah Putra pertama Kyai Raden Nganten Mangunharso, seorang naib di daerah kelahirannya, Sawit, Boyolali. Djojosoegito memiliki hubu
SelengkapnyaLahir di Bukur, Madiun pada tanggal 6 Agustus 1882, dan wafat di Yogyakarta pada tanggal 17 Desember 1934. Diangkat sebagai Pahlawan Nasional karena kepeloporannya dalam pergerakan dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia. Tj
SelengkapnyaLahir di Purwokerto, 5 Oktober 1927. Beliau adalah putra salah satu pendiri GAI, R. Ng. H. Minhadjurrahman Djojosoegito. Nama Ahmad Muhammad, menurut penuturan, amat bersejarah dalam hidup dan kehidupan sang ayah, Djojosoegito. Pada tahun-tahun i
Selengkapnya"Orang yang berusaha sekeras-kerasnya untuk bertemu dengan Allah, jiwanya berangsur-angsur menjadi peka, sehingga apabila mendengar nama Allah disebut, hatinya merasa "mak greg", seperti pesawat radio, jika sudah pas dengan gelombang yang diinginkan
SelengkapnyaErfan Ahmad Dahlan adalah anak keempat dari K.H. Ahmad Dahlan (w. 1923), Pendiri Muhammadiyah, dari istri pertamanya, Siti Walidah. Lahir tahun 1905 dengan nama asli Joemhan. Berganti nama menjadi Erfan Ahmad Dahlan atas keinginannya sendiri saat ber
Selengkapnya