Kami banyak menemui kesulitan menulis topik ini, karena tidak adanya data kuantitatif yang dapat disajikan secara sempurna. Karena itu, pembahasan dalam tulisan ini lebih bersifat kualitatif, dan berangkat dari data yang secara cepat diperoleh penulis melalui kontak pribadi dan browsing di internet.
Adapun isi tulisan ini akan dibagi dalam 7 sub topik seperti berikut ini:
- Cabang Gerakan Ahmadiyah Lahore di dunia
- Peran Ahmadiyah Lahore dalam Agenda Dakwah Islam di dunia
- Publikasi dan Penerjemahan yang dilakukan oleh Jemaah Ahmadiyah Lahore di Amerika Serikat
- Gerakan Ahmadiyah di Era Khawaja Kamaluddin
- Laporan Presiden Persatuan Organisasi Muslim Ahmadiyah Lahore (ULAMON)
- Jumlah Anggota Ahmadiyah Qadian, dan
- Prediksi Potensi Ahmadiyah Lahore secara Internasional.
Cabang Gerakan Ahmadiyah Lahore di Dunia
Berdasarkan data yang dapat saya kumpulkan, terdapat belasan cabang Gerakan Ahmadiyah atau Anjuman Ahmadiyah Lahore di dunia ini, antara lain: Amerika Serikat (USA), Kanada, Guyana, Trinidad, Suriname, Fiji, Australia, India, Afrika Selatan, Inggris, Belanda, Pakistan, Kashmir, Jerman, dan Indonesia (?).
Mengapa Indonesia saya beri tanda tanya (“?”) ? Sebabnya, secara struktural ataupun formal, Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) bukan merupakan cabang dari Sentral Anjuman Ahmadiyah (AAIIL) yang berkedudukan di Lahore, Pakistan.
Konon, pada waktu Minhadjurrahman Djojosugito mengajukan permintaan untuk mendirikan cabang di Indonesia, Mirza Wali Ahmad Baigh tidak bersedia melantiknya. Sebabnya, Ahmad Baigh tidak merasa ditugasi untuk mendirikan cabang di Indonesia. Hingga akhirnya, atas inisiatif sendiri, Djojosugito bersama kawan-kawan seperjuangan mendirikan sendiri Gerakan Ahmadiyah Lahore di Indonesia.
Status yang bukan cabang dari Sentral Anjuman tersebut pernah menjadi satu keuntungan sendiri, utamanya di zaman Orde Baru. Sebabnya, kala itu organisasi di Indonesia tidak boleh berafiliasi dengan organisasi yang berada di luar negeri. Tetapi mungkin sekarang ini perlu dikaji lagi kemungkinan GAI menjadi cabang dari Sentral Anjuman Lahore (AAIIL).
Peran Ahmadiyah Lahore dalam Agenda Dakwah Islam di Dunia
Pertama-tama harus diketahui bahwa dakwah Islam di dunia yang dilakukan Ahmadiyah Lahore sekarang ini terutama dilakukan melalui bidang publikasi, baik berupa media cetak maupun media elektronik (internet). Dakwah secara tatap muka sangat sedikit dilakukan.
Biasanya relasi antar jamaah di berbagai belahan dunia dimulai dari kontak internet, kemudian baru dilangsungkan kontak langsung.
Dari dulu sampai sekarang, telah terbukti peranan media publikasi, khususnya melalui media cetak, sangat penting. Di zaman permulaan, majalah The Review of Religion yang diterbitkan oleh Gerakan Ahmadiyah cukup sukses dalam ikut andil menyiarkan Islam di Barat.
Tetapi kita pun tidak menyangkal bahwa peran kepandaian siapa yang menulis di media itu sangat penting. Misalnya, pada zaman ketika Masjid yang ada di Woking, Inggris, didirikan, Khawaja Kamaluddin terbilang sangat mampu, baik dalam menulis maupun melakukan khotbah. Melalui kedua kegiatan tersebut, beliau telah banyak memasukkan orang Barat ke dalam Islam.
Sekarang pun kemajuan yang sama diperoleh Dr. Noman Malik di Amerika. Antara lain beliau diminta oleh beberapa kelompok Nasrani untuk memberi ceramah dan diskusi di berbagai forum. Kalau tidak salah, kegiatan ini dilakukan secara periodik. Berikut ini beberapa catatan dari publikasi yang telah dilakukan cabang Ahmadiyah Lahore di Amerika.
Publikasi dan Penerjemahan Yang Dilakukan oleh Gerakan Ahmadiyah Lahore di Amerika Serikat
Ini adalah laporan yang diberikan Ibu Samina (Ketua AAIIL Amerika Serikat) melalui email ke saya sewaktu menghadiri Pengajian Tahunan di Amerika bulan Juli – Agustus 2005 yang lalu.
AAIIL USA telah sukses menerjemahkan dan mempublikasikan Qur’an Suci dan buku lainnya dalam berbagai bahasa, antara lain Inggris, Rusia, Belanda, Prancis, Spanyol, dan Urdu.
Sejak tahun 1987, AAIIL USA sudah berhasil mencetak Quran Suci dalam bahasa Inggris sebanyak 250.000 eksemplar. Sebagian besar dibeli oleh Komunitas Muslim kulit hitam Amerika.
Louis Farakhan, salah satu pimpinan dari komunitas muslim di Amerika, setelah membaca Qur’an Maulana Muhammad Ali, mengatakan, “Ini kitab terjemah Quran yang harus kita beli!”
Selain ke dalam bahasa Inggris, penerjemahan Quran juga dilakukan dalam bahasa lain. Misalnya, Quran dalam terjemah bahasa Rusia telah dicetak 52.000 eksemplar, dan didistribusikan secara cuma-cuma di Rusia. Dalam bahasa Belanda, melalui kerja sama dengan Ahmadiyah Lahore di Belanda, telah dicetak paling sedikit 5.000 eksemplar. Demikian juga dalam bahasa Prancis dan Spanyol. Dan tak lupa, melalui Sentral Anjuman Ahmadiyah, telah dicetak 10.000 eksemplar Quran Suci dalam terjemah bahasa Urdu.
Begitu pula dengan buku-buku karya Maulana Muhammad Ali dalam bahasa Inggris terus disebar luaskan, antara lain The Religion of Islam, A Manual of Hadith, Muhammad the Prophet, Living Thoughts of the Prophet Muhammad, An Introduction to the Study of the Holy Quran, Muhammad and Christ, History of the Prophets, The Ahmadiyya Movement, The Antichrist Gog and Magog, Islam the Religion of Humanity, The Prophet of Islam, The Early Caliphate, Muslim Prayer Book, The New World Order, dan lain sebagainya.
Selain itu, buku-buku dalam bahasa Inggris yang ditulis oleh penulis-penulis lain selain Maulana Muhammad Ali juga diterbitkan, antara lain Jesus in Heaven on Earth, Introduction of Islam, Muhammad in World Scriptures, Annecdotes of the life of Holy Prophet Muhammad, The Light of the Holy Quran, The Ideal Prophet, Ahmadiyyat the Citadel of Islam, Islam and Christainity, Christ is Come, The Crumbling of the Cross, Debt Forgotten, Table Talk, Ahmadiyyat vs Qadianiyat, Ahmadiyyat in the Service of Islam, dan The Founder of the Ahmadiyya Movement.
Buku-buku karya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (HMGA) juga telah banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Sebagian telah dipublikasikan, seperti Testimony of the Holy Quran, The Teaching of Islam, Four Questions Answered, Message of Peace, Need of the Islam.
Buku-buku di atas sebagian besar juga sudah diterjemahkan dan dipublikasikan dalam berbagai bahasa, antara lain dalam bahasa Jerman, Prancis, Italia, Belanda, Rusia, Spanyol, dan Arab.
Masih banyak lagi buku-buku yang sedang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Saat ini saja setidaknya sudah dicetak 10.000 eksemplar buku berjudul Jihad dalam Islam edisi bahasa Inggris, dan telah didistribusikan ke semua media, anggota Kongres, pejabat pemerintahan, serta wartawan surat kabar.
Toko-toko buku seperti Borders Books, Barnes and Noble, Baker and Taylor, dan semua distributor besar serta toko buku lainnya di Amerika telah menjual buku terbitan AAIIL USA.
AAIIL USA juga telah mengiklankan buku The Religion of Islam di dalam majalah New York Times, dengan biaya USD 14.000 (empat belas ribu dolar amerika) sekali muat. Iklan ini muncul pada 4 Desember 2005 di halaman Religious Section di majalah itu, sebagai terbitan khusus. Jumlah pelanggan New York Times kurang lebih 5 juta. Dalam iklan tersebut disebutkan bahwa buku itu tersedia dalam bahasa Indonesia, Belanda, dan Jerman.
Menurut Samina, sekarang ini di Amerika banyak orang telah bergabung dengan Gerakan Ahmadiyah. Ada mantan pendeta asli Irlandia, misalnya, yang mempunyai banyak pengetahuan tentang berbagai agama-agama. Sekarang ini, beliau dijadikan juru bicara Ahmadiyah Lahore di USA. Seperti halnya Noman Malik, yang juga sering diminta untuk berceramah pada komunitas Nasrani di Amerika.
Ahmadiyah Lahore di Masa Khawaja Kamaluddin
Orang Inggris pertama yang masuk Islam di bawah tangan Khawaja Kamaluddin adalah seorang perempuan bernama Violet Ebrahim, asal dari Scotlandia. Beliau masuk Islam berkat majalah Review of Religion, dan kemampuan Khawaja Kamaluddin dalam berdakwah dan menguraikan keindahan Islam di Masjid Woking, Inggris.
Pada waktu masuk Islam, Violet Ebrahim mengenakan kain satin putih, seolah mengingatkan Khawaja Kamaluddin tentang impian Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (HMGA) yang menangkap burung berwarna putih.
Masuknya Violet ke dalam Islam ini dilaporkan oleh Khawaja Kamaluddin kepada Maulana Nuruddin, pimpinan Ahmadiyah sepeninggal HMGA kala itu. Nuruddin menyatakan bahwa peristiwa itu menjadi pertanda baik bagi Gerakan Ahmadiyah. Ia menganalogikan Violet dengan Khadijah, sebagai perempuan pertama yang menerima Islam pada zaman permulaan dakwah Rasulullah saw.
Di bawah ini saya cuplikan tulisan Violet Ebrahim, yang dimuat di majalah The Review of Religion, yang terbit pada Desember 1913 :
“Satu tanda di Zaman Akhir yang kita lihat sehubungan dengan turunnya Al-Masih Yang Dijanjikan adalah terbitnya matahari dari Barat. Matahari yang dimaksud adalah matahari Islam. Dan kami dengan gembira menyatakan bahwa fajar telah mulai muncul di cakrawala Barat.
Kebangkitan Islam di Barat telah dimulai. Gambaran tentang Islam yang penuh kegelapan dalam benak kaum Kristen perlahan mulai sirna, dan orang secara perlahan mulai memilih hidup dalam kebenaran Islam.
Dunia Kristen tengah surut, dan jalan kebenaran iman Islam sedang dibukakan. Tanda-tandanya sangat menjanjikan.
Para pembaca pastinya sudah tahu juga tentang kabar masuknya Lord Headley ke dalam Islam. Sungguh, ada banyak lagi laki-laki maupun perempuan, yang secara pribadi memberitahu mubaligh kita, Khawaja Kamaluddin, tentang penerimaan mereka kepada Islam. Semoga, seperti layaknya Lord Headley, mereka pun akan segera memaklumatkan masuk Islamnya mereka secara terbuka.”
Ada pula surat dari Violet Ebrahim kepada seorang ibu, yang sebagian cuplikannya adalah sebagai berikut:
“Khawaja Kamaluddin telah banyak belajar tentang Kekristenan, sehingga beliau dapat melakukan perbandingan tentang subjek tertentu antara Bible dan Al-Qur’an. Mata saya mulai terbuka. Saya cenderung ke Islam, dan sedikit demi sedikit saya menyadari bahwa hati saya sudah Muslim. …
Saya menyatakan secara terbuka bahwa saya adalah Muslim. The Islamic Review adalah buku ajaib. Itu adalah buku teks saya. Khawaja Kamaluuddin memiliki bakat yang amat besar dalam menulis, dan itu pasti karunia dari Tuhan.
Saya tidak bisa hanya cukup berterima kasih kepadanya atas perubahan yang telah beliau buat dalam diri saya. Kami menganggap beliau sebagai anggota keluarga kami, dan kapan saja beliau datang di London dari Woking, beliau pun tinggal dengan kami.
Beliau telah membuat kemenangan lain yang akan mempunyai konsekuensi yang jauh untuk kepentingan Islam. Lord Headley, asal Irlandia, masuk Islam dan berperan serta menulis artikel dalam Islamic Review.
Khawaja KamaludDin mulai menerbitkan The Islamic Review dari kantongnya sendiri. Ketika beliau datang di London dengan membawa uang kira-kira 9.000 rupee, maka digunakan beliau semuanya untuk menerbitkan the Islamic Review dan pendistribusiannya.
Tetapi sekarang beliau tidak punya uang, dan khawatir bagaimana meneruskan tugasnya ini. Sekarang ini, beliau hanya mampu mengedarkan 1.000 eksemplar ke dunia Barat, sedangkan seharusnya perlu ratusan ribu eksemplar.
–Selanjutnya Violet Ebrahim menghimbau kaum muslim India untuk membantu Khawaja Kamal-ud-Din dalam soal dana. —
Pekerjaan ini harus berkembang sampai besaran raksasa, dan harus menyebar ke seluruh dunia. Saya akan senang mendengar dari Anda dan saya akan terus menyurati Anda. Dengan kecintaan yang tulus,
Temanmu yang tulus,
Violet Ebrahim.
Surat Violet Ebrahim ini memuat kalimat “Khawaja Kamaluddin mempunyai bakat yang besar untuk menulis, dan itu pasti karunia dari Tuhan.” Ini sesuai dengan wahyu yang diterima HMGA beberapa tahun sebelumnya.
HMGA telah memberitahukan kepada Kamaluddin sendiri bahwa setelah berdoa untuknya, HMGA menerima wahyu, bahwa Khawaja Kamaluddin adalah seorang HusnuI-Bayan, yang berarti ‘pandai (fasih) berbicara dalam mengungkapkan‘, dan ini menunjukkan bahwa Tuhan memberi berkah kepadanya berupa kepiawaian di dalam berbicara dan berpidato. Inilah yang dinyatakan oleh ibu Violet Ebrahim melalui pengamatannya.
Orang Barat lainnya yang masuk Islam cukup banyak. Catatan ini diambil dari buku Islam our Choice, cetakan kedua Mei 1963, terbitan The Woking Muslim Mission and Literary Trust, England. Nama lain yang disebutkan di dalam buku itu antara lain Lord Headley ‘Al-Farooq (Inggris), Dr. Hamid Marcus (Jerman), William Burchell Bashyr Pickard, Thomas Irving (Canada), Mavis B. Jolly (Inggris), Dr. Umar Rolf Baron Ehrenfels (Austria), Mrs. Amina Moseler (Jerman), Ismail Wieslaw Jezierski (Polandia), Hussain Rofe (Inggris), H. F. Fellowes (Inggris), S. A. Board (USA) dan T. H. McBarkie (Irlandia).
Menurut buku tersebut kalau dihitung ada 87 orang Barat yang telah masuk Islam melalui Gerakan Ahmadiyah. Mereka berasal dari berbagai bangsa, seperti Inggris, Jerman, Austria, Inggris, Australia, Belanda, Polandia, Prancis, Gambia, Sri Langka, Skotlandia, Honggaria, Cekoslowakia, Swedia, dan Indo Inggris-Jepang. Dalam buku tersebut dijelaskan pula alasan-alasan mereka mengapa masuk Islam.
Untuk diketahui, ada penerbit buku yang membajak buku Islam our Choice, dan mencetaknya tanpa seizin Ahmadiyah Lahore. Mereka menghilangkan segala informasi yang menunjukkan bahwa orang-orang yang disebutkan di dalam buku itu, masuk Islam melalui Gerakan Ahmadiyah.
Laporan Khwaja Kamaluddin kepada Maulana Nurudin
Perkembangan Ahmadiyah Lahore di dunia Barat, disinggung oleh Khawaja Kamaluddin, dalam laporannya kepada Maulana Nuruddin, sehubungan dengan adanya Kongres Agama di Paris, pada Juli 1913. Laporan itu dimuat di majalah Badr, yang terbit pada 21 Agustus 1913, hal. 3-4.
Di bawah ini adalah cuplikan dari laporan tersebut:
“Yang membuat hati saya senang bukan terutama karena saya bisa memaparkan Islam di hadapan komunitas besar dari para intelektual agama dari dunia Barat, dan memberi kesan yang baik kepada mereka. Tetapi lebih karena dengan datang ke sini (Paris), mata saya terbuka lebar. Tuhan telah memberi jalan dengan cara yang sangat baik, dan menciptakan sarana yang sama sekali baru.
Saat terbitnya matahari dari Barat itu telah dekat. … Ini bukan kongres agama biasa, seperti yang selama ini saya yakini, tetapi sebuah kongres dari Sekte Kristen Liberal. Mereka yang hadir di forum ini telah membebaskan diri mereka dari ikatan Gereja, dan tidak puas dengan bentuk umum agama Kristen.
Selama kongres terdapat diskusi, apakah Kekristenan berarti agama yang diajarkan oleh Paulus dan Gereja, atau sesuatu yang lain. Para intelektual ini yakin bahwa agama masa depan adalah suatu agama yang sangat dipengaruhi oleh perbuatan manusia dan moral, menciptakan kehidupan spiritual yang sesungguhnya.
Mereka tampaknya tidak menerima ketuhanan Yesus dan doktrin penebusan dosa. Sebagian besar dari mereka adalah unitarian (tidak mempercayai trinitas, tetapi pada Tuhan yang satu).
Seperti apa seharusnya dasar moral dibangun, maka mereka berkata seperti apa yang dipaparkan HMGA di konferensi besar agama-agama di Lahore tahun 1896. Ketidaksetujuan mereka dengan Paulus dikemukakan secara halus dan ajaran moral dari Yesus dianggap tidak cukup, sehingga dipikirkan perlunya tambahan.
Yesus dianggap utusan-Nya, dan pimpinannya mengajarkan prinsip-prinsip sesuai dengan kebutuhan waktu itu dan meletakkan dasar-dasar suatu agama tentang moral dan tentunya memerlukan penyempurnaan. Bila terdapat bentuk dan dasar-dasar moral yang baru ditemukan di manapun atau diciptakan, maka mereka dapat dipakai.
Alhamdulillah, betapa saat telah datang atas Kekristenan, walaupun itu tidak dinyatakan secara pasti, tetapi diakui bahwa ada kebenaran yang dapat diperoleh di agama yang lain. Semua agama lainnya harus dipelajari dengan tidak memihak dan prinsip-prinsip yang bagus dari mereka dapat diambil.
Itu dijelaskan bahwa mereka mendapat izin dari Yesus untuk berbuat demikian. Rujukannya adalah Yohanes 16:3, yang menyatakan: “…. bila dia, Ruh kebenaran datang, ia akan membimbing ke semua kebenaran.”
Oleh karena itu, kongres menganggap perlu bahwa kritik kepada agama lain harus dihilangkan dan mereka dibiarkan, sehingga berkembang dan tumbuh dengan baik. Bila ada keuntungan di mereka, maka ini harus diambil. Dalam konteks ini, kegiatan misionaris tidak disetujui … Itu pun tidak dinyatakan dengan kata-kata yang jelas, tetapi secara tidak langsung menyatakan bahwa agama yang lain juga dari Tuhan.
Adalah tugas saya untuk mengatakan pada waktu mendiskusikan ayat: “Dan bagi tiap-tiap umat terdapat seorang utusan” (QS 10:47) .“Dan tiada suatu umat melainkan telah berlalu di kalangan mereka” (QS 35:24). Mata hadirin terbuka dan terjadi gemuruh di ruangan dengan nada menyetujui.
Tuanku (Maulana Nuruddin), bahwa kenyamanan yang dinyatakan pada ide bahwa semua agama dari Tuhan, mohon dipertimbangkan seberapa jauhkah orang-orang tersebut melangkah? Bila semua bangsa-bangsa Kristen menerima keyakinan ini, maka gerakan misionaris akan selesai sekarang ini.
Suatu pidato yang membantu Islam dilakukan oleh seorang Profesor Yahudi dari Universitas Geneva, yang menjawab beberapa keberatan yang umumnya ditujukan kepada Islam. Dia menekankan bahwa agama yang dibuat oleh pihak Gereja sekarang ini telah menyebarkan keserakahan, keirihatian, pembunuhan, dan penindasan yang menyebabkan peperangan di dunia dan merusak kehidupan spritual yang sesungguhnya.
Yang sangat menarik justru orang-orang itu semua adalah para pendeta dan profesor dari berbagai Universitas yang telah menggunakan seluruh waktu hidupnya dalam penelitian agama. Beberapa dari mereka pada mulanya dipindahkan dari kedudukan dan tempat kerjanya. Merupakan kepuasan tersendiri untuk dicatat, bahwa tiga perempat dari mereka termasuk kelompok angkatan tua.
Saya telah mengatakan bahwa mereka sering menggunakan kata-kata yang tidak langsung. Alasannya, mereka itu dipekerjakan oleh Gereja dan bila menyatakan secara langsung akan beresiko dipecat dari pekerjaan mereka. Dua ceramah sebelum saya, seorang profesor dari Oxford, berkata dalam ceramahnya bahwa agama-agama lain pun berisi kebenaran seperti agama Kristen, dan agama lain tidak salah. Namun, mereka mengutarakannya dengan kata-kata yang bersayap untuk melindungi dirinya.
Setelah itu, saya dan beberapa orang lain menghadiri suatu undangan makan malam oleh seorang wanita aristokrat. Dia mengatakan bahwa sangat senang dengan pidato saya. Dia menerima Islamic Review, dan berkata bahwa dia menyukai pikiran-pikiran dari seorang Sufi yang telah saya tulis dalam edisi Juli. Sesungguhnya pikiran Sufi tersebut diambil dari tulisan Hazrat Ali, dan saya menyatakan bahwa penulisnya adalah seorang Sufi. Kata Sufi sekarang ini sangat populer.
Untuk merangkum intisari dari Kongres ini, maka agama yang diperlukan masa depan adalah yang mempunyai dampak pada kehidupan praktis manusia, dan dapat dijadikan dasar keimanan yang menyeluruh. Prinsip dan fondasi moral harus terlihat pada agama masa depan. Penelitian agama harus dilakukan dalam spirit persahabatan dan cinta. Seorang yang terhormat dari para intelektual, dan mantan presiden organisasi mereka, mengatakan agama masa depan dunia adalah: CINTA PADA TUHAN DAN MAKHLUKNYA.
Saya mengatakan dalam ceramah saya, bahwa itu tidak benar dan kurang sopan. Agama masa depan akan sebagai berikut: TAAT (PATUH dan SETIA) PADA TUHAN DAN KASIH SAYANG KEPADA MAKHLUKNYA.
Saya berkata, bahwa itu adalah definisi Islam yang telah diberikan oleh Nabi Suci Muhammad. Saya berkata kepada mereka, bahwa agama masa depan di dunia yang telah kalian tentukan untuk kalian sendiri, adalah sejalan dengan definisi yang telah diberikan oleh Nabi Suci. Apakah agama yang dikenal sebagai Islam adalah agama yang seperti itu atau tidak, adalah suatu masalah yang harus diuji.
Gerakan ini dimulai enam tahun lalu, dan tidak benar mengatakan bahwa semua negara Kristen mendukung ini. Kenyataannya, justru mereka akan menentang. Akan tetapi gerakan ini adalah gerakan di tangan kuat para pemimpin, intelektual agamawan tingkat atas dari bangsa-bangsa Eropa. Bila spirit ini menjadi benih, tumbuh dan berkembang, maka hari-hari tersebarnya Islam akan dekat.
Mereka itu tidak puas dengan agama yang sekarang mereka anut, dan sedang mencari keimanan yang baru. Oleh karena itu, waktu ini adalah saat yang tepat untuk menyajikan Islam. Anda akan terkejut mendengar bahwa semua prinsip dan kriteria yang telah mereka tentukan untuk agama masa depan, tanpa kami menambah atau mengurangi kepadanya, tak lain dan tak bukan melainkan ayat-ayat Al Qur’an dan sabda dari Nabi Suci Muhammad, dan saya menanyakan: Apakah ini memenuhi keperluan Anda atau tidak?
… Mereka gembira menerima The Islamic Review yang saya berikan … Sekarang gerakan ini didukung oleh 120 perkumpulan dan 100 pendeta dan akademisi yang berpendidikan tinggi … Berkat rahmat Tuhan saya dapat mengadakan pembicaraan dengan sebagian besar para profesor. Pengetahuan agama mereka dapat diukur dari ekspresi wajah mereka ketika duduk dengan saya berjam-jam dengan gembira mendengarkan butir-butir yang baik dari kebenaran spiritual. Selamat, oh Mirza Ghulam Ahmad, ini adalah mukjizatmu.
Setelah datang ke kongres ini, saya menyadari bagaimana Islam seharusnya disajikan di masa mendatang, dan prinsip-prinsip manakah yang sebaiknya diingat dan didakwahkan kepada mereka. Betapa benarnya firman Tuhan yang mengatakan: “Berdakwahlah ke jalan Tuhan dikau dengan kebijaksanaan … ” (16:25)
Penilaian Khawaja Kamaluddin terhadap Prospek Penyiaran Islam di Barat, 1913
Eropa pada dasarnya diatur oleh ideologi dan prinsip-prinsip. Kita tidak akan bisa mengalahkan Eropa dengan pedang maupun meriam, tetapi bila kita dapat menunjukkan kepada mereka bahwa prinsip-prinsip yang mereka ikuti, ada terdapat bentuk yang lebih baik di dalam Quran, maka tidak ada alasan mengapa mereka tidak menerima supremasi Quran.
Bacalah tulisan dari sembarang filosof Eropa dan kalian akan melihat bahwa kekecewaan mereka atas budaya dan peradaban Eropa, dan mereka mengusulkan budaya baru yang sangat dekat dengan Qur’an Suci. Alasan mengapa mereka tidak menuju Qur’an Suci adalah para pengikutnya (kaum Muslimin) kehilangan semua kualitas, dan ini menurut saya dapat kita capai dengan cara mengikuti Qur’an Suci.
Suatu pohon dapat dikenal dari buahnya. Dunia non muslim secara keliru menganggap kita ini sebagai buah dari Qur’an Suci, padahal Qur’an tidak bertanggung jawab atas perbuatan dan aktivitas kita.
Khawaja Kamal-u-Din, c/o National Bank of India 26 Bishop’s Gate, London, England – 16 Januari 1913
Laporan dari Presiden Persatuan Organisasi Muslim Ahmadiyah Lahore (ULAMON) kepada Hazrat Amir
Laporan ini disajikan agar kita dapat mengikuti perkembangan baru Gerakan Ahmadiyah di Belanda. Mereka baru saja meluncurkan buku The Religion of Islam dalam bahasa Belanda dengan sangat sukses.
Berikut adalah laporan Presiden AAII Nederland atau Presiden ULAMON (Persatuan Organisasi Muslim Ahmadiyah Lahore di Belanda), Hikmat Mahawat Khan, kepada Amir AAIIL Internasional yang berkedudukan di Lahore, Pakistan:
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Hazrat Amir kepada ULAMON atas izin yang diberikan kepada kami untuk menerbitkan The Religion of Islam dalam bahasa Belanda versi baru.
Pada hari Sabtu tanggal 5 November 2005 kami telah meluncurkan dan presentasi buku tersebut dalam peristiwa yang bersamaan, yaitu seminar tahunan dari AAIILN dan upacara tahunan dari ULAMON pada saat Idul Fitri.
Peristiwa ini merupakan sukses besar. Inspirasi yang besar dan tanggapan dari komunitas Ahmadiyah dan juga komunitas non Ahmadiyah serta komunitas muslim. Kami telah menyerahkan buku tersebut ke Sentral Anjuman melalui perwakilan Sentral Eropa di Belanda, yakni bapak Santoe. Beliau sangat terkesan dengan buku tersebut, dan berkata dalam pidatonya bahwa ia atas nama Hazrat Amir mengucapkan selamat kepada kami atas keberhasilan ini.
Kami menyerahkan ke semua Parlemen Belanda melalui salah satu anggota senior yang bahkan berperan serta dalam debat seminar tahunan. Beliau adalah anggota komisi Integrasi dan sebelumnya adalah menteri dan ketua salah satu institut yang sangat bergengsi di Belanda dalam kaitan sebagai penasihat kepada pemerintah dalam hal kebijakan sosial dan ekonomi.
Beliau sangat positif tentang cara kami menyelenggarakan seminar dan pengajaran. Bahkan beliau memberikan komentar di situsnya pada hari yang sama, dan mengatakan: “Saya sangat terkesan dengan cara orang-orang ini dalam menyajikan Islam. Secara jujur, saya berharap bahwa akan lebih banyak orang dan terutama media, membuat perbedaan dalam tipe Muslim dan interpretasi tentang Islam”. (Maksudnya agar orang dan media dapat mengerti adanya tafsir yang berbeda meskipun sama-sama Qur’an – pen.).
Beliau bahkan mengirim email pribadi kepada saya yang menyatakan bagai mana ia sangat menghargai apa yang kami kerjakan dan cara saya menangani pekerjaan. Beliau sekarang menjadi perwakilan dari gerakan kita.
Sementara itu, setiap anggota parlemen telah mempunyai buku tersebut dan sekarang banyak email mengalir masuk.
Kami telah menyerahkan buku tersebut ke universitas melalui salah satu intelektual Islam yang sangat terkenal di dunia universitas Belanda. Beliau sangat positif terhadap buku ini, karena beliau sudah mengetahui buku tersebut dan beliau menganjurkan kepada semua mahasiswanya untuk memakai buku ini.
Beliau sangat gembira karena buku tersebut yang tadinya tidak tersedia bertahun-tahun, sekarang telah ada dan beliau pun menganjurkan kami untuk maju terus seperti ini. Kami (ULAMON) sekarang ini mempunyai hubungan yang sangat baik dengan universitas yang besar-besar karena kami telah diakui sebagai badan yang formal.
Kami menyerahkan buku ke semua muslim, perwakilan dari Suni, Syiah, dan komunitas (Alewiet?) menerima satu buku. Karena ULAMON bekerja dalam badan yang unik disebut Contact Group Islam (CGI) yang semua aliran berada dalam persaudaraan bersama. Kami dari ULAMON menyetujui untuk membagi buku tersebut kepada masjid mereka. Beberapa kotak berisi buku-buku telah dikirimkan ke berbagai masjid mereka. Ini memberikan kepada kami kemampuan tambahan untuk berdakwah, karena mereka sekarang terbuka bagi literatur kita.
Kami telah memberikan buku tersebut ke komunitas non muslim melalui perwakilan dari komunitas non Muslim (Gereja dan pribadi-pribadi).
Itu merupakan peluncuran yang sangat sukses. Buku tersebut mempunyai kualitas tinggi dan siapa pun yang ikut mengerjakan buku tersebut memperoleh sebuah buku secara percuma. Harga buku adalah 10 Euro dan di luar margin keuntungan kami akan transfer, sesuai petunjuk dan aturan dari gerakan, 20 % ke Sentral Anjuman. Pada hari Sabtu 5 November 2005, kami telah menjual kira-kira 400 buku dalam suatu sore. Pemesanan mengalir masuk.
Pada hari ini kami kedatangan kunjungan tamu khusus dari Amerika dan Kedutaan Besar Amerika. Mr. Mansuri sedang dalam kunjungan di Belanda dan sangat bergairah tentang program kami.
Beliau mempunyai kedudukan terkemuka di antara Muslim Amerika dan memberi nasihat kepada pemerintah Amerika. Mr. Mansuri membentuk institut dalam Pendidikan Islam yang akan bertindak sebagai kendaraan untuk berkontribusi dalam pendidikan di Amerika dan secara nyata menunjukkan bahwa Muslim, seperti yang lainnya, mempunyai tempat dalam daftar institut Amerika.
Tanggung jawabnya termasuk menjalankan penelitian dan analisis yang terkait dengan kebijakan publik, pendidikan, media, politik, agama, dan wacana tentang ke-pluralisme-an Amerika; berfungsi sebagai sebuah organisasi penghubung ke pasangan institut, staf pendidikan, penerbit text book, dan sebagainya; sebagai anggota penasihat yang melayani berbagai badan akademis dan pendidikan publik; mewakili CIE pada pertemuan dan peristiwa-peristiwa besar; mengadakan lokakarya pelatihan guru dan paparan-paparan yang lainnya; menjadi tuan rumah bagi para tamu internasional yang diundang oleh Departemen Luar Negeri Amerika.
Kami telah mengatakan kepadanya, kami punya institut yang bernama NIBIS dan kami punya organisasi cabang di Amerika, salah satunya ada di Washington DC yang akan menghubungi beliau.
Saya juga menyerahkan Qur’an Suci berbahasa Belanda, tetapi karena beliau tidak dapat berbahasa Belanda, maka saat ini belum bermanfaat. Saya berikan yang berbahasa Inggris. Beliau sangat terkesan tentang gerakan kami dan kami mau literatur kami nantinya digunakan pada institut beliau.
Buku Islamologi bahasa Belanda dipersiapkan dengan kerja sama cabang organisasi di Suriname (SIV). Sekitar 500 buku sedang dalam transport ke Suriname. Mereka punya acara pada hari Sabtu tanggal 12 dan Insya Allah buku-buku tersebut akan sudah tiba pada waktunya.
Seminar kami juga sukses, sebagai mana setiap tahunnya. Sekarang kami telah dimungkinkan mencapai Muslim dan non Muslim seluruh Belanda. Kami telah mendapat perhatian dari media dan pemberitaan. Kesuksesan seminar, karena kami mengizinkan pengkritik untuk ikut dan kami berdebat secara terbuka dengan mereka, dan menunjukkan kepada mereka Islam yang benar.
Saya sekarang telah berpengalaman selama 5 tahun dalam mengerjakan ini, dan kami telah mengubah pikiran berbagai orang terkemuka di masyarakat Belanda. Dan kami perhatikan bahwa mereka pada gilirannya pada berbagai kesempatan akan mengatakan pekerjaan yang dilakukan Ahmadiyah Lahore adalah sangat baik (excellent).
Kami sekarang telah berhasil membuat jelas perbedaan antara Ahmadiyah Lahore dan Qadian. Mulai sekarang dalam semua media, kalian akan menjumpai secara konsekuen Ahmadiyah Lahore. Saya telah bilang kepada wartawan bahwa mereka dapat membuat kesalahan dalam menyebut nama saya tetapi jangan lupa menyebut Ahmadiyah Lahore secara benar.
Banyak orang berkumpul pada suatu sore saat Idul Fitri. Setiap orang bergembira pada program sosial ini, ada suatu perlombaan kuis antara Jama’at dari ULAMON, dan beruntung bagi kami bahwa Jama’at saya memenangkan kuis ini. Kami juga ada pembagian piala perlombaan olah raga pada upacara tahunan ULAMON.
Dengan peluncuran buku Religion of Islam oleh ULAMON dan seminar AAII(L)N, kami melebarkan lagi jangkauan batas-batas dan kami telah berhasil mencapai tonggak sejarah baru.
Kami berterimakasih kepada Sentral Anjuman pada umumnya, dan kepada Amir kita pada khususnya atas kepercayaan yang diberikan kepada ULAMON dan kami berharap untuk terus memberikan kontribusi kami pada pekerjaan Dakwah dalam persaudaraan dan kerja sama yang sama seperti sediakala.
Jumlah Anggota Jemaat Ahmadiyah Qadian
Tidak mudah memperoleh informasi mengenai jumlah anggota Jemaat Ahmadiyah Qadian di seluruh dunia. Sementara, informasi yang diberikan oleh pihak Ahmadiyah Qadian sendiri kurang dapat dipercaya kebenarannya. Hal ini dapat dibaca pada beberapa tulisan yang saya ambil dari situs internet.
Misalnya tulisan Prof. Munawar Ahmad Malik (Mantan Anggota Jemaat Qadian), di bawah ini, tentang kebohongan Jamaat Qadian dalam hal jumlah anggota.
Menurut Munawar Ahmad Malik, jumlah anggota Jamaat Ahmadiyah Qadian dibesar-besarkan untuk maksud menaikkan moral anggota. Sampai sekarang, Jemaat Ahmadiyah belum pernah merilis secara resmi jumlah anggotanya. Angka-angka yang ada hanya merupakan angka-angka “tidak resmi” yang diperkirakan oleh semua Murabbi, Amir, dan orang-orang yang berwenang lainnya untuk meningkatkan moral para pengikut Ahmadiyah Qadian.
Ahmadiyah Qadian menyangkal soal kebohongan ini. Menurut keyakinan mereka, bumi dapat berputar dan berpindah, tetapi mereka tidak dapat berbohong, sehingga mereka sangat yakin akan jumlah ini.
Para pengikut Jamaat Ahmadiyah Qadian diperkirakan sekitar 4,5 juta orang. Dengan kata lain, jumlah tersebut masih sama dengan jumlah yang diberitakan 25 tahun yang lalu. Tetapi beberapa informasi tak resmi menyebutkan jumlahnya sekitar 4 – 6 juta orang.
Tarohlah kita ambil angka tengah, yaitu 5 juta, kemudian kita analisa. Dengan angka ini, proporsi pengikut Ahmadiyah Qadiani di Pakistan menjadi 1 berbanding 26. Yang berarti bahwa dalam setiap 26 orang warga Pakistan, terdapat satu orang pengikut Ahmadiyah Qadian. Jumlah ini berkisar 4% dan tidaklah mewakili distrik mana pun dari seluruh Pakistan.
Sejak tahun 1993, Jemaat Ahmadiyah Qadian telah menerapkan sistem baru yang disebut Alamgir Bai’at (Bai’at Seluruh Dunia). Pada bulan Februari atau Maret 1993, mereka menargetkan untuk menggaet 200 ribu anggota baru yang bisa dicapai hingga bulan Juli 1993. Pengumuman atas perolehan itu rencana mereka lakukan pada Jalsah Salanah bulan Juli 1993 di London, dimana hari itu mereka tetapkan sebagai Hari Alamgir Bai’at. Maka, target 200 ribu anggota baiat baru itu pun dibagi-bagi ke seluruh dunia, di mana setiap Jhelum 50 baiat baru.
Karena ini adalah Tahreek (gerakan) baru, maka seluruh Jemaat pun termotivasi. Sekitar 50 s.d. 72 orang berbaiat, dan jumlah itu hampir semua sebelumnya telah keluar dari Ahmadiyah, orang tua penganut Ahmadiyah yang anak-anaknya tidak Ahmadiyah. Dengan demikian terisilah 72 orang baiat baru.
Pada Jalsah Salanah tahun 1993, Mirza Tahir mengumumkan bahwa target mereka telah tercapai, dan 200 ribu anggota baiat baru telah terpenuhi. Ia selanjutnya mengumumkan target baru tahun depan dilipatgandakan menjadi 400 ribu orang baru.
Target setiap Jhelum pun menjadi 160. Tetapi upaya mereka sepanjang tahun hanya mampu memasukkan 5 sampai 7 orang baru. Dengan kata lain, target itu sama sekali tidak tercapai, bahkan 10% pun tidak.
Tetapi pada Jalsa Salana tahun 1994, Mirza Tahir mengumumkan bahwa target 400 ribu telah tercapai dan menetapkan tahun mendatang menjadi 800 ribu baiat. Jhelum mengemban target 305 target, tetapi sepanjang tahun hanya 3 atau 4 formulir yang terisi. Hal yang sama terjadi pula di tempat lain, misalnya di Rawalpindi, dan Chakal. Tetapi Mirza Tahir dengan bangga menyatakan bahwa target telah tercapai dan tahun 1996 ditetapkan 1,6 juta baiat baru.
Singkatnya, dari tahun ke tahun target dilipatgandakan. Tapi tahun 1998 diadakan koreksi, dengan target 5 juta (dari seharusnya 6,4 juta). Untuk tahun 1999, target pun ditetapkan 10 juta baiat baru. Namun mereka menjadi berhati-hati untuk tidak memunculkan keraguan, dan merekapun mengumumkan 8 atau 9 juta dari target telah tercapai.
Sekarang ini permasalahan mengenai baiat seluruh dunia telah mencapai satu tahap di mana seluruh kecurangan akan segera terungkap, dan ini tak perlu menunggu terlalu lama lagi.
Pada tahun 1999 saya pergi ke Bhawalpur dan menemui Qaid (pimpinan) Khuddamul Ahmadiyah (organisasi gerakan muda Ahmadiyah) dan bertanya: “Bagaimana perkembangan baiat di sini?” Jawabnya: “Tahun lalu saja 1200 baiat” (harap diingat bahwa lokasi sentral ibadah mereka tidak dapat mencapai kapasitas lebih dari 200 orang).
Saya bertanya lagi:”Dari 1200 baiat ini ada berapa ratus orang yang melakukan ibadah Jum’at?” Dia menjawab:”Tiga atau empat orang” Lalu saya berkata: “Sisanya berarti sia-sia, karena tidak melakukan ibadah Jum’at. Apa yang akan Anda lakukan terhadap mereka ?” Hal ini membuat mereka kwatir dan berkata: “Hal ini benar dari jumlah 1200 orang tidak ada seorangpun yang datang.”
Pembicaraan kami terjadi pada bulan April 1997, yang berarti 3 bulan sebelum perkiraan pengumuman pencapaian target di Jalsa Salana.
Jika Anda mempunyai kerabat atau teman di London, dan jikalau Anda bertanya berapa banyak orang Inggris kulit putih yang menjadi penganut Ahmadiyah dalam beberapa tahun terakhir ini, maka Anda akan benar-benar kecewa.
Sekarang pikirkanlah sendiri! Kalau lokasi di mana Mirza Taher itu berada dan menjadi markas mereka, ternyata tidak mencapai target, lalu dimanakah adanya 20 juta baiat baru muncul? Jika Anda membagi jumlah ini menjadi 5 atau 6 negara, maka barulah berita ini menjadi berita besar. Dan pasti mengguncangkan dunia, karena seperempat dari penduduk mereka telah menjadi Ahmadiyah.
Prediksi Potensi Ahmadiyah Lahore Secara Internasional
Agak sukar bagi saya memprediksi secara menyeluruh, karena keterbatasan data yang ada di tangan saya. Namun saya kira, Ahmadiyah Lahore di Belanda akan memperoleh sukses seperti misi Woking dahulu sewaktu zaman Khawaja Kamaluddin. Kita pun tahu betapa hebatnya buku Islamologi (The Religion of Islam), dan sekarang buku tersebut telah dipunyai hampir semua orang yang potensial di Belanda.
Kalau kita baca penilaian Khawaja Kamaluddin tentang Prospek Penyiaran Islam di Barat pada pembahasan terdahulu, maka kita pun yakin akan semakin banyak orang Belanda yang menerima Islam. Dan ini tentunya akan merembet ke negara lainnya. Insya Allah.
Di Amerika, Ahmadiyah Lahore telah secara terbuka memasang iklan buku The Religion of Islam di koran The New York Times dengan biaya yang cukup tinggi sekali terbit. Ini pun menunjukkan keyakinan kita akan pastinya pertolongan Allah dalam menyiarkan Islam di Barat.
Selain itu, Dr. Noman Malik (USA) sering diundang kaum Nasrani untuk memberi ceramah dan diskusi dengan mereka, walaupun peristiwa ini kecil tetapi diduga ada masalah yang sama seperti dilihat Khawaja Kamaluddin ketika dahulu beliau di Eropa.
Kira-kira orang Amerika pun tidak puas dengan keyakinan mereka, dan merasa mendapat izin dari Yesus yang meramalkan tentang kedatangan Ruh Kebenaran, yakni “… bila dia, Ruh Kebenaran, datang maka ia akan membimbing ke semua kebenaran.” Sehingga mereka pun terpanggil untuk mempelajari agama-agama lain demi mencari kebenaran selain ajaran Nasrani. Hal ini pula yang dilihat Khawaja Kamaluddin sewaktu hadir dalam Kongres Agama di Paris , Juli 1913.
Selain itu, majalah The Light dan Islamic Review masih terbit, sehingga tidaklah berlebihan kalau kita yakin bahwa tak lama lagi akan ada perubahan yang berarti di dunia Barat.
Ingat juga kasyaf dari seorang anggota Ahmadiyah Lahore yang diinformasikan oleh Hazrat Amir waktu pengajian tahunan di Suriname. Dalam kasyaf itu, dia melihat pada tahun 2008 akan ada titik balik (Tahun 2008 adalah tepat 100 tahun HMGA wafat). Menurut Hazrat Amir, orang yang mendapat kasyaf tersebut adalah orang yang selalu menasehati beliau agar selalu sabar.
Demikian secara singkat makalah ini, dan kami berharap agar kita dapat menangkap spirit perjuangan tokoh-tokoh terdahulu dan rekan-rekan kita di negara lain, sehingga kita pun terimbas oleh spirit mereka.
Apalagi akhir-akhir ini ada usaha dari orang-orang yang anti, atau lebih baik disebut sebagai orang yang tidak tahu Ahmadiyah, yang akan senang kalau Ahmadiyah itu tidak ada. Anggap saja itu sebagai vaksin, sehingga anti bodi kita tambah kuat. Kita perlu bekerja lebih giat lagi dengan spirit yang baru. Semoga Allah SWT memberi petunjuk, kekuatan, pengayoman, dan ridha-Nya kepada kita semua. Amin.
Makalah ditulis oleh Prof. Ir. Fathurrahman Ahmadi Djajasugito, M.Sc, Ketua Umum PB GAI Periode 1999-2014. Disampaikan pada pengajian tahunan di Yogyakarta tanggal 8 – 11 Desember 2005
Comment here