Ridha Allah merupakan sesuatu yang selalu kita dambakan. Bahkan salah satu alasan utama kita beribadah adalah untuk memperoleh ridha Allah.
Pada dasarnya, hanya Allah-lah yang mengetahui secara pasti, siapa orang yang Dia ridhai. Kita tidak bisa memastikan secara mutlak bahwa Allah ridha dengan kita atau tidak.
Namun, berdasarkan berbagai petunjuk Allah yang disampaikan melalui Rasul-Nya, kita bisa mengetahui beberapa pertanda yang menunjukkan bahwa Allah ridha dengan seseorang atau dengan kita.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah Allah ridha dengan kita atau tidak.
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengetahui apakah Allah ridha dengan kita atau tidak, adalah dengan mengevaluasi diri. Lihatlah bagaimana, di mana, dan untuk apa kita menghabiskan sebagian besar waktu kita!
Lalu apakah kita merasa senang, ringan dan mudah untuk melaksanakan ibadah, dan hal-hal yang disukai oleh Allah?
Bila kita merasa senang dan ringan melaksanakan ibadah, bila kita menyibukkan diri dan menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat, dan untuk urusan yang mendatangkan ridha Allah, itu pertanda bahwa Allah ridha dengan kita.
Hal kedua yang perlu dilakukan untuk mengetahui apakah Allah ridha dengan kita, adalah bertanya kepada diri sendiri, apakah kita merasa senang dengan Allah, senang dengan apa saja yang Allah kehendaki dan Allah tetapkan untuk kehidupan kita? Bila jawabnya iya, itu pertanda Allah ridha dengan kita.
Bila kita senang ketika menerima anugerah Allah, dan sebaliknya bersikap sabar, ikhlas dan tidak mengeluh ketika menerima cobaan dari Allah, berarti kita ridha dengan ketetapan Allah. Dan itu menjadi pertanda bahwa Allah ridha dengan kita.
Allah berfirman, “Allah berkenan (ridha) kepada mereka, dan mereka berkenan kepada-Nya.” (Al-Maidah, 5:119).
Dalam firman Allah itu, tersirat pemberlakuan hukum kausalitas atau hukum sebab akibat berkaitan dengan masalah ridha. Ridha Allah kepada manusia melahirkan ridha manusia kepada Allah. Atau sebaliknya, ridha manusia kepada Allah melahirkan ridha Allah kepada manusia.
Hal ketiga untuk mengetahui apakah Allah ridha dengan kita, adalah dengan memperhatikan bagaimana hubungan kita dengan kedua orang tua kita. Apakah ibu dan bapak kita berkenan, senang dan bangga dengan kita, dan secara naluriah selalu mendoakan kita? Jika jawabnya iya, itu pertanda Allah ridha dengan kita.
Nabi Suci Muhammad saw. bersabda, “Ridha Allah tergantung pada ridha kedua orang tuanya, dan murka Allah tergantung pada murka keduanya.” (HR. Thabrani).
Oleh karena itu, apabila ada masalah dan kerenggangan dalam hubungan kita dengan orang tua, kita harus segera memperbaikinya. Kita tunjukkan rasa cinta, hormat dan bakti kita kepada mereka. Agar mereka berkenan dengan kita, sehingga Allah pun ridha dengan kita.
Hal keempat untuk mengetahui apakah Allah ridha dengan kita, adalah dengan melihat bagaimana masyarakat memperlakukan kita. Jika masyarakat mencintai, menghormati dan mengakui kita sebagai orang yang baik dan tulus, itu pertanda bahwa Allah cinta dan ridha dengan kita.
Nabi Suci Muhammad saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala jika mencintai seseorang, maka Dia akan memanggil Jibril. (Wahai Jibril) sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia, sehingga Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril memanggil seluruh penghuni langit serta berseru: Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia. Maka penghuni langit pun mencintainya, sehingga orang tersebut diterima oleh penduduk bumi.” (HR. Bukhari).
Dalam hadis itu disebutkan bahwa orang yang dicintai Allah “diterima oleh penduduk bumi,” maksudnya dicintai, dihormati dan diakui kebaikan dan ketulusannya oleh masyarakat.
Akhirnya, semoga Allah SWT ridha dengan kita, orang tua kita dan anak cucu kita. Aamiin.
Ditulis Oleh: H. Yatimin AS
Comment here