PustakaWarta Keluarga

Partisipasi Cendekiawan Gerakan Ahmadiyah Dalam Buku Menyambut Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia

Pada medio Agustus 2024, Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Indonesia (PB GAI) menerima kunjungan Sekretaris Frans Seda Foundation, Pdt. Willem L. Turpijn. Kehadiran Pdt. Willem disambut hangat oleh Sekjen PB GAI, Mulyono, didampingi Ketua Muslimat PB GAI, Anis Farikhatin, di kantor sekretariat PB GAI, di Kompleks Yayasan PIRI Baciro, Yogyakarta.

Pdt. Willem hadir dengan maksud mengajak GAI untuk ikut berpartisipasi dan berkonribusi dalam penulisan buku yang akan diterbitkan dalam rangka menyambut kedatangan Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, ke Indonesia pada 3-5 September 2024 lalu. Buku tersebut direncanakan ditulis bersama para tokoh Islam dari berbagai kalangan, mulai dari pemimpin organisasi Islam, aktivis Muslim, dan cendekiawan Muslim Indonesia.

Tentu saja, GAI menyambut tawaran tersebut dengan hati terbuka. Menurut Sekjen PB GAI, Mulyono, kehadiran Paus Fransiscus memang sudah selayaknya mendapat sambutan dan penghormatan. Sebabnya, Rasulullah saw. mewajibkan umatnya, bahkan memberi contoh teladan, manakala umat dari agama lain berkunjung haruslah dihormati dengan semulia-mulianya. Lebih-lebih tokoh agama lain yang berkunjung itu adalah tokoh sekelas Paus Fransiskus, tokoh yang dimuliakan oleh umat Katolik sedunia.

Hingga akhirnya, tidak sampai satu bulan sesudah kunjungan tersebut, tepatnya pada 11 September 2024, terbitlah buku bertajuk “Salve, Peregrinans Spei! Salam Bagimu Sang Peziarah Harapan! Tokoh Muslim Indonesia dan Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus”.

Buku yang disusun kurang lebih tiga bulan ini, diterbitkan atas prakarsa Frans Seda Foundation bersama Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Yayasan Harapan Pemuda Indonesia, dan Universitas Katolik Atma Jaya. 

Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas ini disusun atas partisipasi 33 tokoh pemimpin organisasi dan cendekiawan muslim Indonesia, termasuk di antaranya tulisan kontribusi dua orang cendekiawan GAI, yakni Bapak Mulyono dan Ibu Anis Farikhatin. Tulisan keduanya juga dimuat dan bisa dibaca di situs ahmadiyah.org.

Baca di sini:

Selain keduanya, para tokoh cendekiawan muslim yang juga ikut berkontribusi di dalam buku antara lain Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), Abdul Mu’ti (Sekjen PP Muhammadiyah), Hamdan Zoelva (Ketua Umum Pimpinan Pusat/Laznah Tanfidziyah Syarikat Islam dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia 2013–2015), Husein bin Ja’far Al Hadar (pendakwah, penulis, dan kreator konten dialog lintas iman).

Selain itu, juga terdapat nama-nama tokoh muslim indonesia terkemuka lainnya seperti Komaruddin Hidayat, Ahmad Najib Burhani, Fachry Ali, Alissa Wahid, Musdah Mulia, M. Amin Abdullah, Ulil Abshar Abdalla, Siti Ruhaini Dzuhayatin, dll.

Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Frans Seda Foundation sekaligus editor buku ini, Pdt. Willem L. Turpijn,  mengungkapkan bahwa selain sebagai sambutan atas kehadiran Paus Fransiscus, buku ini diharapkan juga dapat mendorong diskusi lebih intensif tentang isu-isu keagamaan sekaligus jadi penegas komitmen masyarakat Indonesia untuk hidup dengan penuh toleransi dan keadilan sosial.

Melalui buku ini kita dapat membaca keragaman pandangan dan refleksi mendalam tentang makna kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Dengan kebijaksanaan dan wawasan dari para penulisnya, buku ini memberikan gambaran yang kaya dan beragam mengenai bagai­mana kunjungan ini bisa menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antar komunitas religius di Indonesia.[]

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here