Nasehat Imam Zaman

Para Pengikut dan Yang Bukan

Saya ulangi sekali lagi penjelasan saya bahwa janganlah saudara merasa puas karena telah berbai’at kepada saya hanya secara lahiriah saja. Amal lahiriah tak ada artinya jika tak disertai dengan perubahan batin. Allah melihat apa yang ada dalam batin saudara, dan Allah akan bertindak terhadap saudara atas dasar apa yang Ia lihat dalam batin saudara.

Awas, dosa itu racun! Maka dari itu jauhilah. Aku berkata demikian ini hanya melaksanakan keterutusan kami kepada saudara. Durhaka terhadap Allah adalah kematian yang hina. Maka dari itu jauhilah!

Bershalatlah agar saudara memperoleh kekuatan. Jika saudara pada saat shalat tak mempunyai kepercayaan yang kuat bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, kecuali yang sudah termasuk janji terdahulu, saudara bukan pengikutku.

Barangsiapa yang terpaku dalam urusan dunia dan tak ingat akan urusan akhirat, ia bukan pengikutku. Barangsiapa tak menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan perbuatan jahat, misalnya minuman keras, judi, memandang orang lain dengan nafsu birahi, curang, makan suap dan segala macam kesenangan yang tak halal, ia bukan pengikutku.

Barangsiapa yang tak menetapi shalat dengan teratur, dan tak ingat kepada Allah dengan segala kerendahan hati, ia bukan pengikutku. Barangsiapa tak menghentikan persahabatan dengan orang jahat yang akan berpengaruh jahat kepada saudara, ia bukan pengikutku. Barangsiapa tak menghormati orangtua, dan tak taat kepada mereka dalam hal yang tak bertentangan dengan Qur’an Suci, demikian pula mengabaikan berbakti kepada mereka, ia bukan pengikutku. Barangsiapa tak mau berbuat kebaikan sedikit pun terhadap tetangga padahal ia bisa, ia bukan pengikutku. Barangsiapa tak mau mengampuni kesalahan orang yang bersalah, apalagi berhati dendam ingin membalasnya, ia bukan pengikutku.

Suami yang tak jujur terhadap isterinya dan isteri yang tak jujur terhadap suaminya, mereka bukan pengikutku. Barangsiapa mengingkari janji yang telah ia lahirkan pada waktu bai’at, ia bukan pengikutku. Barangsiapa yang tak mengakui saya sebagai Masih Mau’ud, ia bukan pengikutku. Barangsiapa yang tak taat kepadaku dalam perkara kebaikan, ia bukan pengikutku. Barangsiapa yang duduk berjinak-jinak dengan orang yang memusuhi saya, dan terjerumus dalam persetujuan dengan mereka, ia bukan pengikutku.

Mereka yang berzina, durhaka, mabuk, membunuh, mencuri, berjudi, tak jujur, makan suap, perampok, penindas, sewenang-wenang, pembohong, pemalsu dan sekutu-sekutunya, demikian pula barangsiapa mengemukakan tuduhan palsu atau keji terhadap saudara laki-laki atau perempuan, ia bukan pengikutku. Terkecuali jika ia bertobat atas kesalahannya dan memutus persahabatan dengan orang jahat dan membuka kembali lembaran baru.

Sungguh, semua yang tersebut di atas adalah racun. Saudara tak boleh menjalankan itu, karena gelap dan terang itu tak dapat bersama. Barangsiapa mempunyai tabiat jahat dan tak jujur kepada Allah, ia tak dapat menikmati berkah yang dinikmati orang-orang suci.

Sungguh sangat beruntung orang yang menyucikan batinnya dengan mencuci bersih semua kotoran di hati. Demikian pula orang yang bersumpah setia kepada Allah karena mereka tak akan gagal. Tak mungkin Allah akan merendahkan mereka, karena mereka adalah milik-Nya dan Allah milik mereka. Mereka akan diselamatkan dari segala macam bencana. Sungguh bodoh sekali orang yang mencoba melukai mereka, karena mereka itu sesungguhnya dalam pangkuan Tuhan, yang selalu siap menolong mereka.

Siapakah yang menumbuhkan iman kepada Allah? Tiada lain hanya mereka yang seperti terlukiskan di atas. Sungguh bodoh sekali orang yang takut akan orang yang berbuat dosa, yang dalam hatinya penuh dengan kejahatan, karena ia pasti akan dibinasakan. Semenjak Allah menciptakan langit dan bumi, belum pernah Allah membinasakan orang baik. Sebaliknya, Allah memperlihatkan bagi mereka besarnya mukjizat mereka, bahkan sekarang pun Allah berbuat demikian.[]

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here