Pengurus Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) cabang Kediri menyambut baik era kebiasaan baru (new normal) yang telah diberlakukan di Indonesia sejak 1 Juni 2020 lalu melalui beberapa tahapan.
Pada Sabtu malam, 20 Juni 2020, bertempat di Markas GAI Kediri, Jl Raya Pare Kediri KM 8 Adan-Adan, Gurah, para pengurus GAI Kediri melakukan pertemuan dalam rapat terbatas untuk membicarakan agenda yang sempat tertunda, dan juga rencana-rencana ke depan yang bisa dilakukan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya.
Pertemuan itu diawali dengan shalat maghrib berjamaah, dan berakhir pada sekira pukul 20.30 WIB. Dihadiri oleh beberapa pengurus, antara lain Ketua GAI cabang Kediri, Ketua Bidang Tabligh dan Tarbiyah, Ketua Bidang Muslimat, Ketua AMAI, dan beberapa anggota pengurus yang lain.
Rapat dipimpin oleh Sekretaris Cabang, Drs. Asadi Alfatah. Mengawali rapat, Asadi lantas menyampaikan fakta-fakta sosial yang terjadi di masyarakat sesudah memasuki era new normal. Ia menuturkan, bahwa kegiatan sosial-ekonomi masyarakat, khususnya di lingkungan ia tinggal maupun di berbagai wilayah yang dilaluinya, terbilang sudah berjalan normal seperti biasanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua GAI Cabang Kediri, Drs. Burhanul Ahmad, menyampaikan sambutan, yang antara lain menekankan pentingnya untuk tetap mengikuti Perintah Allah SWT sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an, yakni meningkatkan ketaqwaan dan istiqomah melaksanakan misi dakwah, meskipun terkendala di tengah situasi pandemi Covid-19. Situasi pandemi, menurutnya, jangan menjadi alasan untuk berhenti melaksanakan aktivitas keagamaan dan dakwah. Tetapi pandai-pandai kita menyikapi dan menyiasati, dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang sedikit banyak berbeda dari kebiasaan sebelumnya.
Ali Sadikin, selaku Ketua II, menambahkan, pelaksanaan kegiatan keagamaan dalam konteks misi dakwah perlu tetap mengikuti prosedur dan protokol yang telah ditetapkan pemerintah, sebagai bentuk ketaatan warga GAI kepada Ulil Amri. Sebab bagaimana pun juga, di era new normal ini, bukan berarti masyarakat sudah terbebas dari Covid-19. Karenanya, kesehatan, keselamatan dan kemaslahatan warga GAI dan masyarakat pada umumnya tetap menjadi prioritas.
Sementara itu, anggota Badan Tabligh dan Tarbiyah GAI cabang Kediri, Kyai Usman Gumanti, menyampaikan pesan moral agar supaya kita senantiasa bertaqwa, salah satunya dalam arti takut kepada Allah. Sebab, barangsiapa takut kepada Allah, niscaya Allah akan melindungi. Sebaliknya, jangan pernah takut pada corona. Ini bukan berarti kita menyepelekan, tidak hati-hati dan tidak waspada, terhadap penyakit corona. Tetapi yang penting, sikap terhadap situasi kondisi, termasuk dengan adanya Covid-19 ini, tidak melunturkan semangat kita untuk tetap meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, ujarnya.
Rapat kemudian memutuskan untuk melaksanakan kembali kegiatan rutin Tadabbur Al-Quran, dimulai pada Sabtu yang akan datang. Kegiatan Tadabbur Al-Quran GAI cabang Kediri biasa dilakukan setiap Sabtu malam atau malam Minggu, diawali Shalat berjamaah Maghrib dan ‘Isya, bertempat di Markas GAI Kediri.
Selain itu, Pengajian Muslimat yang sudah tertunda selama hampir tiga bulan, juga akan dimulai kembali pada bulan Juli 2020 yang akan datang. Pengajian Muslimat biasa diselenggarakan pada Minggu ketiga setiap bulan, dengan mengundang seluruh anggota dan simpatisan. Tetapi khusus untuk agenda perdana pelaksanaan Minggu Ketiga ini, rencananya tidak diselenggarakan secara massif. Undangan hanya akan disebarluaskan melalui media sosial, yakni grup WA warga GAI Kediri.[]
Reporter: Asgor Ali
Comment here