Ada pro dan kontra terhadap eksistensi Perguruan Islam Republik Indonesia (PIRI). Sebagian masyarakat
melihat PIRI sebagai tempat penyemaian pemikiran dan nilai Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI). PIRI diduga telah melakukan transmisi pengetahuan GAI.
Tetapi bagi masyarakat lainnya, PIRI adalah sebuah yayasan yang murni menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan tidak memiliki kaitan dengan GAI, apalagi berkaitan dengan transmisi pengetahuan GAI.
Melalui pendekatan penelitian kualitatif ditemukan bahwa kelahiran PIRI berasal dari gagasan para pendiri GAI, sehingga ruh GAI melandasi beberapa kegiatan pendidikan di PIRI. Sebagian besar kepala sekolah pada sekolah-sekolah PIRI berasal dari GAI. Tetapi, guru-gurunya sebagian besar berasal dari berbagai macam latar belakang sosial keagamaan, dan asal siswanya dari masyarakat bukan pengikut GAI.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mata pelajaran umum. Sedangkan untuk pelajaran agama menggunakan kurikulum Kementerian Agama dan kurikulum ke-PIRI-an (ke-Ahmadiyahan-an).
Kesimpulannya, ada hubungan historis dan keruhanian antara PIRI dan GAI, tetapi tidak ada hubungan organisatoris.
Meskipun ada upaya transmisi pengetahuan GAI di PIRI, namun pendidikan di PIRI dengan lembaga sekolah-sekolahnya lebih mengorientasikan tujuan pendidikannya kepada pengintegrasian terhadap perubahan sosial di masyarakat, dan berkesuaian dengan sistem pendidikan nasional yang diterapkan di Indonesia.
- Judul Artikel : Perguruan Islam Republik Indonesia Yogyakarta Dan Transmisi Pengetahuan Gerakan Ahmadiyah Indonesia
- Sumber : Jurnal EDUKASI Vol. 12 No. 2 | Mei-Agustus 2014
- Unduh di sini
Comment here