Erfan Dahlan, putra KH Ahmad Dahlan, adalah simbol dinamika keagamaan pada awal abad ke-20. Termotivasi oleh semangat revivalisme Islam, ia dikirim ke perguruan Ahmadiyah di Lahore, untuk belajar Islam. Ketika ia kembali ke Indonesia, hubungan Muhammadiyah-Ahmadiyah sangat buruk. Sebagai alumnus sekolah Ahmadiyah, di satu sisi, dan putra pendiri Muhammadiyah, di lain pihak, ia berada dalam suasana yang sulit.
Identitas keagamaan Erfan Dahlan, putra Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), telah menjadi bahan kontroversi di komunitas Muslim Indonesia. Fakta bahwa ia tidak kembali ke Indonesia dan lebih memilih tinggal di Thailand setelah ia menyelesaikan studinya di Ahmadiyah College di Lahore, British India, semakin menimbulkan rasa ingin tahu atas afiliasi agamanya, apakah ia masih menjadi anggota Muhammadiyah atau telah masuk dan menjadi seorang misionaris Ahmadiyah.
Dengan menelaah majalah-majalah lama Indonesia dan pemberitaan Erfan Dahlan terbitan Muhammadiyah dan Ahmadiyah, artikel ini pertama-tama ingin mengungkap status organisasi keagamaan Erfan Dahlan. Kedua, bertujuan untuk mempelajari alasan keputusannya tinggal di Thailand dan tidak kembali ke keluarganya di Yogyakarta, bahkan menyembunyikan ikatan keluarga Indonesia kepada anak-anaknya. Ketiga, membahas reuni keluarga Ahmad Dahlan di Thailand dan Indonesia pada 2013 setelah puluhan tahun berpisah.
Artikel ini mengungkap dinamika hubungan Muhammadiyah dengan Ahmadiyah pada 1920-an; membahas kesalahpahaman yang terus-menerus tentang afiliasi keagamaan Erfan Dahlan; dan menunjukkan kerumitan sosial akibat klaim ortodoksi-heterodoksi.
- Ahmad Najib Burhani. 2019. “Torn between Muhammadiyah and Ahmadiyah in Indonesia: Discussing Erfan Dahlan’s religious affiliation and self-exile,” Indonesia and the Malay World.
- retrieved from theahmadiyya.blogspot.com
- Unduh di sini
Comment here