Islam adalah agama fitrah, yang kebenarannya selaras dengan kodrat manusia. Kalau kita perhatikan, nilai-nilai Islam telah banyak atau bahkan sudah menjadi budaya orang-orang Eropa dan Amerika. Kejujuran, kedisiplinan, kepedulian sosial, cinta ilmu, dan sebagainya, adalah nilai-nilai Islam yang sangat penting. Mereka tidak menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah nilai-nilai Islam. Tetapi karena nilai-nilai Islam itu adalah nilai-nilai kebenaran universal, maka siapa pun berhak melakukan dan/atau ada kesadaran untuk melakukan, meskipun secara formal mereka bukan Muslim.
Oleh: Mulyono | Sekretaris PB GAI
Turunnya Surat Al-Fath, surat ke-48 dalam mushkhaf Al-Qur’an, yang artinya Kemenangan, agaknya lebih dimaksudkan sebagai jawaban atas keragu-raguan para sahabat terhadap sikap Nabi Suci saw. yang bersedia menerima perjanjian damai dengan pihak kaum kafir Quraisy di Hudaibiyah, yang oleh para sahabat dipandang telah merendahkan martabat kaum Muslimin dan Nabi Suci saw.
Pasalnya, perjalanan ibadah haji yang pertama kali akan dilakukan oleh kaum Muslimin selama periode Madinah itu telah diisaratkan melalui impian Nabi Suci saw. sendiri, sebagaimana dinyatakan dalam ayat 28 surat itu. Oleh karena itu demi terpenuhinya impian tersebut para sahabat bersedia mengambil risiko apa pun, dan untuk itu pula mereka melakukan bai’at, bersumpah setia kepada Nabi Suci saw., yang dikenal dengan bai’atu-r ridhwan, atau Qur’an menyebut bai’atu-s sajarah. Isi perjanjian damai itu yang terpenting:
- Nabi Suci saw. bersama para sahabat harus pulang ke Madinah dan tidak meneruskan perjalanan menuju Makkah untuk berhaji;
- orang-orang Makkah yang lari dari Makkah dan berlindung kepada Nabi Suci saw. harus dikembalikan ke Makkah;
- Sedangkan orang-orang Islam yang lari dari Madinah dan bergabung dengan kaum kafir Makkah, tidak harus dikembalikan kepada Nabi Suci saw.
Selain itu, kaum kafir Makkah juga tidak mengakui Muhammad sebagai utusan Allah dan oleh karena itu dalam penandatanganan akta perjanjian itu Muhammad ‘hanya’ dalam kapasitas sebagai anak laki-laki Abdullah. Inilah yang memicu kemarahan para sahabat Nabi.
Tetapi, rupa-rupanya Nabi Suci saw. memiliki pertimbangan lain, tentu atas Petunjuk dari Allah, bahwa saat itu kondisi damai amat diperlukan, sehingga orang-orang kafir memiliki ruang yang cukup untuk berpikir dengan tenang, mempertimbangkan kebenaran ajaran Islam. Selama itu, hati mereka selalu dibakar oleh emosi untuk menyerang dan mengalahkan kaum Muslimin. Di sisi lain, agaknya, orang-orang Islam yang berada di dalam kota Makkah pun terlepas dari kecurigaan orang-orang kafir, sehingga dengan begitu lebih leluasa untuk menampilkan nilai-nilai ajaran Islam.
Akhirnya memang terbukti, bahwa perjanjian damai itu membawa kemenangan yang luar biasa di pihak kaum Muslimin, dengan penaklukkan secara damai seluruh kota Mekah, yang beberapa tahun sebelumnya tampak mustahil.
Belajar dari kasus Hudaibiyah tersebut, nempaknya kaum Muslimin zaman sekarang, suka atau tidak suka, harus berperan aktif dalam menciptakan kondisi damai, yang memang Islam berarti dan mengajarkan demikian, jika ingin menang. Tindak kekerasan, misalnya dengan meledakkan bom, apa pun alasannya, sekarang ini tidak ada relevansinya, jika dimaksudkan untuk membela, apa lagi menyiarkan Islam.
Musuh-musuh kebenaran tahu benar bahwa Islam mustahil bisa dikalahkan dengan perang fisik. Baghdad boleh hancur oleh serangan Amerka Serikat dan sekutu-sekutunya, tetapi Islam tidak akan hancur bersamaan dengan hancurnya Baghdad. Suatu kenyataan, banyak tentara sekutu AS yang masuk Islam. Sama dengan ketika Uni Sovyet menyerang Afganistan, banyak juga prajuritnya yang masuk Islam. Ini tidak jauh beda dengan ketika Baghdad dihancurkan oleh Hulagu Khan pada tahun 1258, yang juga diikuti dengan masuk Islamnya prajurit dan orang-orang Mongolia itu secara besar-besaran.
Islam adalah agama fitrah, yang kebenarannya selaras dengan kodrat manusia. Kalau kita perhatikan, nilai-nilai Islam telah banyak atau bahkan sudah menjadi budaya orang-orang Eropa dan Amerika. Kejujuran, kedisiplinan, kepedulian sosial, cinta ilmu, dan sebagainya, adalah nilai-nilai Islam yang sangat penting. Mereka tidak menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah nilai-nilai Islam. Tetapi karena nilai-nilai Islam itu adalah nilai-nilai kebenaran universal, maka siapa pun berhak melakukan dan/atau ada kesadaran untuk melakukan, meskipun secara formal mereka bukan Muslim.
Salah satu nilai Islam telah ditunjukkan oleh orang terkaya di Amerika Serikat, Bill and Melinda Gate, yang, konon, menyedekahkan uangnya ratusan triliyun rupiyah untuk pendidikan dan kesehatan. Alasannya sangat sederhana, yakni, antara lain, ia tidak ingin anak-anaknya tidak mau bangun pagi karena sudah berkecukupan.
Jadi, orang-orang Eropa dan Amerika, tampaknya tinggal selangkah lagi untuk menjadi Muslimin. Tidak mustahil, kiranya, generasi-generasi sesudah ini, di Eropa dan Amerika akan menjadi Muslimin yang baik. Pasalnya, bagi mereka Islam (paling tidak sebagai nilai) sudah tidak asing lagi. Apakah ini yang diisyaratkan oleh Nabi Suci saw. yang mengatakan bahwa pada zaman akhir matahari akan terbit di barat?
Kalau yang dimaksud oleh Hadits tersebut adalah matahari kebenaran Islam akhirnya akan bersinar di Dunia Barat, nampaknya tidak mengada-ada. sebab, beliau sendiri juga dikatakan sebagai “matahari yang menerangi” (siroojam muniiroo). Atau, boleh jadi, Cahaya Kebenaran yang dipancarkan oleh Nabi Suci saw. akhirnya akan diterima oleh orang-orang Barat.
Kini sudah saatnya bagi kaum Muslimin untuk merepresentasikan ajaran Islam itu melalui dialog-dialog sosial (praktik hidup keseharian) yang damai, agar orang lain melihat, merasakan dan akhirnya mempertimbangkan. Fitrah manusia pasti tertarik pada kebenaran.[]
Assalamu’alaikum wrwb
Masih banyak umat Islam berpendapat bahwa masarakat Barat atau Amerika itu jelek dan tidak Islami.
Ajaran seperti ini bermula dari ulama2 Saudi Arabia yang menanam kebencian kepada kaum yahudi dan nasrani dari satu generasi kegenarasi.
Sikap membenci dan menuduh orang2 Barat itu yahudi dan nasrani adalah orang2 Kafir musuh Islam dan musuh ALLAH.
Sampai hari ini ulama2 saudi mengharamkan orang2 yahudi dan nasrani mengunjungi kota Mekkah dan madinah.
Sedangkan larangan itu tidak ada tidak ada perintah dari Nabi Muhammad saw atau ALLAH swt.
Juga karena kebencian mereka mengharamkan daging potingan umat Nasrani dan yahudi.
Juga karena kebencian mereka mengharamkan menikah dg orang2 Yahudi dan nasrani
Kebencian ini menuduh negara2 yahudi dan nasrani adalah negara2 atau masarakat yang tidak bermoral dan kafir.
Ulama2 saudi dan ulama2 umumnya ingin mengislamkan orang2 Barat dan Amerika
Sesungguhnya masarakat Barat dan Amerika itu lebih Islami dari pada masarakat Saudi,Iran dan negara2 majoritas Islam
Memang hambullul minallah berbeda dgn umat Muhammadsaw
Sedangkan peraturan2 hablul minannas hapir semua sama yaitu peraturan2 dari ALLAH.
Al quran tanpa kitab2 sebelumnya adalah peraturan2 ALLAH yang tidak lengkap
Begitu pula sebaliknya,peraturan2 Bible tanpa tambahan peraturan2 Al Quran tidaklah sempurna.
Masarakat Islam umumnya dalam mengamalkan hablull minnas tidak memperlihatkan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin yaitu masarakat yang SEJAHTERA dan DAMAI
Sebaliknya masarakat Barat dan Amerika menagmalkan peraturan2 ALLAH tentang hablul minannas dengan baik dan benar
Hasilnya kita lihat mereka dapat hidup lebih damai-sejahtera dan harmoni dlm bermasarakat.
ALLAH berfirman;
Joshuo; 1:8-9 “Be sure that the book of law is always read in your worship.Study it day and night,and make sure that you obey everything written in it. Then you will be prosperous and successful.
Orang2 yang mengikuti perintah2 ALLAH dgn sempurna ALLAH janjikan hidup yang SEJAHTERA DAN SUKSES.
Dengan arti yang sama tertulis pula dlm Al quran.
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. ( successful) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (Prosperous ) QS.65:2-3.
MAKNA TAQWA adalah orang2 yang sempurna mentaati perintah2 ALLAH akan dijanjikan hidup yang sejahtera dan sukses.
Masarakat mana yang sukses dan Sejahtera sekarang ini?
apakah masarakat Islam atau Barat?
Masarakat Barat bukan?
KESIMPULAN.
Sebelum kita memperbaiki keyakinan masarakat Barat sebaiknya kita perbaiki aqidah kita lebih dahulu,sampai kita dapat memperlihatkan Islam yg sempurna yaitu;
—berakhlaq mulia dan hidup yang sejahtera.—
Kalau hanya berakhlaq MULIA atau ROHANI yang baik saja, tanpa dikuti dgn kehidupan yang SEJAHTER..maka kelihatan hidup yang pincang dan tidak sempurna
Kalau hanya mengejar hidup sejahtera saja,tanpa rohan yang mulia,maka hidup kelihatan pincang dan tidak kuat berdiri sendiri,terpaksa minta bantuan kepada orang lain,
Jadi harus seimbang dan sempurna baru cantik ajaran Islam itu sebagaimana banyak orang masuk Islam waktu kejayaan Islam.
Wassalam
ALLAH BLESS AMRICA AND HIS PEOPLE.
http://muslimbertaqwa.blogspot.com/
…
yang commen allatif parah g tau agama parah banget ilmu…..