- Judul Artikel : Melintasi Batas Identitas dan Kesarjanaan: Studi Tentang Ahmadiyah di Indonesia
- Penulis : Ahmad Najib Burhani | ISEAS – Yusof Ishak Institute, Singapura dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta
- Sumber : Harmoni, Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 16 No. 2 | Juli – Desember 2017
Siapa yang lebih otoritatif dalam melakukan penelitian tentang kelompok minoritas agama tertentu, insider atau outsider?
Bagaimana menerapkan konsep detachment, neutrality, dan bracketing dalam mengkaji kelompok yang oleh mayoritas ulama difatwakan dan berbagai ormas keagamaan sebagai aliran sesat seperti Ahmadiyah?
Dan bagaimana pula berbagai konsep tersebut dihadapkan dengan metode penelitian lapangan yang disebut dengan going native dan participant observation?
Sejauhmana identitas peneliti sebagai non-Ahmadi mempengaruhi penelitian dan penilaian tentang Ahmadiyah?
Tulisan ini merupakan refleksi akademik terkait pengalaman penulis dalam mengkaji Ahmadiyah, dalam menerapkan berbagai teori dan
prinsip akademik dalam kajian tentang komunitas ini, dan bagaimana penulis bersikap terhadap berbagai konflik individu serta kontroversi seputar isu Ahmadiyah.
Tulisan ini didasarkan pada tujuh tahun pengalaman hidup, bergaul, mengkaji, dan berpartisipasi dengan beragam aktivitas Ahmadiyah di Indonesia, Singapura, Jepang, India, Inggris, dan Amerika Serikat.
Comment here