Sentuhan Rohani

Kembalilah kepada Tuhanmu

Kata taubat dalam bahasa Arab bermakna kembali. Oleh sebab itu dalam Qur’an Syarif, Allah juga bernama attawwab, yakni yang berulang-ulang kembali. Maksudnya, apabila manusia meninggalkan berbagai dosa dengan hati yang tulus kembali ke haribaannya, maka Allah Ta’ala akan lebih cepat kembali kepadanya. Hal ini sungguh sesuai dengan hukum alam.

Allah ta’ala telah menanamkan perasaan dalam fitrah manusia, manakala ada seseaorang dengan hati tulus kembali kepada orang lain, tentu hati orang lain itu akan luluh dan dengan penuh keharuan akan menerimanya kembali. Lalu mungkinkah akan bisa kita terima dengan akal, jika ada hamba kembali ke hadapan Allah Ta’ala dengan sepenuh hati, namun Allah tidak berkenan kembali kepadanya?

Allah, dzat yang maha mulia dan maha kasih, lebih banyak kembali kepada hambaNya, daripada hamba kepadaNya. Oleh sebab itulah dalam Qur’an Syarif, Allah ta’ala disebut pula attawwab. Bila hamba kembali mendekat Allah disertai sikap tunduk, rendah hati serta dengan penuh penyesalan, maka Allah akan kembali kepadanya disertai dengan rahmat serta maghfirah.

Jika seandainya Allah ta’ala tidak memiliki sifat kasih sayang, niscaya tak ada seorang pun dapat memperoleh keselamatan. Sayang sekali, kebanyakan manusia tidak memperhatikan sifat-sifat Allah Ta’ala, san dalam segala hal hanya bergantung serta bersandar pada kemampuan dan amalnya sendiri.

Mungkinkah Allah, yang telah menurunkan ribuan kenikmatan di atas bumi untuk manusia tanpa manusia harus berbuat apapun itu, mengambil sikap tidak peduli terhadap seorang insan yang lemah tatkala kembali kepadaNya dengan mengakui segala kelalaiannya?

Mungkinkah Allah tak mengindahkan dia yang telah melepaskan pakaian dosa yang kotor dari badannya dan terbakar dalam api kecintaan kepadanya? Apakah itu namanya hukum alam dari Tuhan?

La’natullaahi ‘alal kaadzibin, laknat Allah atas orang-orang yang berdusta!

(Ghulam Ahmad, Casyma Ma’rifat, hlm. 125-126)

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here