ArtikelHari Besar Islam

Empat Nilai Perjuangan Dalam Peristiwa Hijrah Rasulullah saw. Yang Perlu Dihayati

road covered with sand

ahmadiyah.org – Sudah seyogyanya, setiap kali memasuki tahun baru Hijriah, kaum Muslimin menjadikannya sebagai momentum itu untuk lebih menyelami dan menghayati nilai-nilai yang terkait dengan peristiwa bersejarah itu. Terutama menjawab pertanyaan: Mengapa tahun baru Islam itu diberi nama Hijriah?

Dalam lembaran sejarah telah tercatat bahwa yang menetapkan tahun baru Islam dengan segala aspek-aspek yang terkandung di dalamnya itu adalah Khalifah Umar bin Khatab.

Pada mulanya, ada empat peristiwa yang diajukan untuk dijadikan acuan dalam menentukan awal penetapan tahun baru di kalangan umat Islam. Pertama, hari lahir Nabi Suci Muhammad saw. Kedua, hari ketika Rasulullah menerima wahyu kenabian untuk pertama kalinya. Ketiga, hari dimana Rasulullah wafat. Dan yang keempat, hari permulaan hijrah Nabi Suci saw. dari Mekah ke Madinah.

Ali bin Abi Thalib mengusulkan agar peristiwa yang keempat saja yang dijadikan tonggak permulaan tahun baru Islam. Hingga akhirnya pilihan secara kuorum menetapkan tahun Islam itu dihitung dari permulaan hijrah.

Lantas, apa dasar pemikiran Khalifah Umar dan para Sahabat sehingga memilih peristiwa hijrah sebagai tonggak awal tahun baru Islam itu?

Ternyata peristiwa hijrah Rasulullah saw. mengandung beragam aspek penting, baik dilihat dari sudut historis, psikologis, sosiologis maupun politis, serta nilai-nilai utama lain yang erat hubungannya dengan target kemenangan Islam.

Jika diambil intisarinya, ada beberapa butir mutiara yang perlu kita hayati  yang terpendam dalam peristiwa hijrah. Pertama, Peristiwa Hijrah menggelorakan semangat perlawanan melawan atau bahkan menghancurkan kebatilan.

Kedua, Peristiwa Hijrah dilakukan dengan jiwa yang suci, pikiran yang jernih, dan menjadi manifestasi upaya mendekat kepada Allah (taqarrub), demi menggapai ridha-Nya.

Ketiga, Peristiwa Hijrah adalah wujud melaksanakan satu khittah atau strategi perjuangan yang jelas dan nyata, dengan tujuan mencapai kemenangan.

Keempat, Peristiwa Hijrah melukiskan kemantapan iman Rasulullah dan para sahabat yang ikhlas mengorbankan harta benda dan jiwa mereka demi mempertahankan keyakinan atau aqidah mereka.

Dengan demikian, sudah seharusnya nilai-nilai perjuangan dan semangat hijrah itu perlu dikembangkan dalam kehidupan kaum Muslimin kapan pun dan di mana pun! (Muhammad Iskandar)

 

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »