Akademika

Tafsir Jarwa Jawi: Kajian Metodologi Penafsiran Al-Qur’an Maulvi Muhammad Ali

Maulvi Muhammad Ali adalah seorang pendiri dari Gerakan Ahmadiyah aliran Lahore. Selama hidupnya Maulvi mendedikasikan dirinya hanya untuk kejayaan agama Islam, perjuangannya ia tuangkan dalam berbagai bentuk karya-karya tulis yang berisi ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang Islam yang benar.

Atas dasar inilah maka Mirza Ghulam Ahmad pendiri Gerakan Ahmadiyah Qodian mengamanatkan pada dirinya untuk menyelesaikan terjemahan Qur’an Suci dalam bentuk bahasa Inggris yang diberi nama “The Holy Qur’an,” yang menjadi cita-citanya, demi tegaknya agama Islam di dunia Barat dan Eropa.

Untuk tujuan itulah maka diterjemahkannya Qur’an Suci dalam berbagai bahasa di dunia. Yang kemudian di Indonesia (dulu tanah Jawa Dwipa) oleh pendiri gerakan Ahmadiyah aliran Lahore oleg Rng. H. Minhadjurrahman Djajasugita dan M. Mufti Sharif dibuatlah terjemahan Qur’an Suci Jarwa Jawi Dalah Tafsiripun yang merupakan salinan dari terjemahan dalam bahasa Inggris karya Maulvi Muhammad Ali.

Penelitian dalam Penulisan ini dikhususkan pada pokok masalah pembahasan metodologi penafsiran al-Qur’an oleh Maulvi Muhammad Ali. Dalam hal ini penulis memfokuskan metodologi penafsirannya ke dalam lima kajian, yaitu bentuk penafsiran, metode penafsiran, corak penafsiran, sistematika penafsiran, dan kelebihan serta kekurangannya dari metodogi penafsiran tersebut.

Penelitian dalam penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kongkrit tentang apa latar belakang Maulvi Muhammad Ali menulis tafsir ini dan bagaimana keberadaan tafsir Maulvi Muhammad Ali sebagai bentuk tafsir pembawa pencerahan (reanisance) sebagaimana yang telah diamanatkan Gerakan Ahmadiyah.

Baik pencerahan pada ruang dan waktu saat India masih terliputi oleh berbagai praktek-praktek keagamaan yang menyimpang, dan dalam cengkaram kolonialisme. Begitu juga hal yang sama terjadi di Jawa, maka muncullah karya terjemahan tafsir The Holy Qur’an dengan nama Qur’an Suci Jarwa Jawi Dalah Tafsiripun.

Subyek penulisan dalam penelitian ini adalah kitab tafsir terjemahan dari The Holy Qur’an karya Maulvi Muhammad Ali, yaitu Qur’an Suci Jarwa Jawi Dalah Tafsiripun karya Rng. H. Minhadjurrahman Djajasugita dan M. Mufti Sharif, sebagai bahan primer, dan buku-buku pendukung lain yang berkaitan sebagai bahan skunder.

Data kemudian diolah menggunakan pendekatan historis, dan kemudian dengan metode analitis secara induktif. Dalam analitis induktif ini data-data yang akan ditampilkan secara khusus dan selanjutnya dari kesimpulan yang khusus itu akan ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penafsiran Maulvi Muhammad Ali dalam tafsir ini adalah tafsir bi al-ra’yi. Hal ini dikarenakan digunakan pemikiran dalam menafsirkannya lebih banyak dari pada penggunaan riwayat. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode tahlili (analisis) dengan corak adabi ijtima’I, dengan dasar penafsiran-penafsiran tersebut dengan merespon persoalan masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar nantinya masyarakatnya berpegang teguh atau kembali pada al-Qur’an dan al-Hadis.

  • Nur Kholid MS NIM. 01530783, (2010) TAFSIR JARWA JAWI ( Kajian Metodologi penafsiran Al-Qur’an Maulvi Muhammad Ali). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here