ArtikelKolom

Guru: Bukan Sekedar “Buruh Mulang” (2)

woman reading a book to the children

Teruslah mendekat kepada Tuhan, maka anda akan mempunyai perbawa yang anda memang harus punya sebagai Guru. Sebab, seorang Guru tanpa perbawa bukanlah Guru, melainkan “buruh mulang.”

Anda sangat sibuk dengan membuat persiapan mengajar. Sibuk dengan membuat soal-soal ulangan, sibuk dengan koreksi ulangan. Apalagi pekerjaan rumah tangga yang minta perhatian penuh, mengurus anak, bayi, mempunyai “samben-samben” untuk menambah kesejahteraan.

Masih menyibukkan diri dengan penampilan anda, pakaian dan make up, dan lain-lain urusan tetek bengek. Tetapi jangan pernah lupa, bahwa kalbu atau hati anda minta juga perhatian.

Itulah makna SALAT lima waktu, tetapi kerjakanlah dengan serius, janganlah hanya formal untuk “pantas-pantas”.

Jangan pernah lupa, bahwa “Jika kalbu anda indah, maka anda akan sukses, jika kalbu anda kacau, anda akan gagal dalam kehidupan”. Kira-kira demikianlah ajaran Nabi SAW.

Jika kalbu anda dekat dengan Tuhan, anda akan sehat, sejahtera, bahagia, damai, selamat, berpenampilan indah. Sebaliknya kalbu yang dibiarkan merana, kehidupan anda akan salah tujuan. Anda tak akan pernah puas dengan keadaan.

Anda menjadi capai dan tua oleh kehidupan sehari-hari yang menjemukan dan menjenuhkan. Anda akan stres oleh persoalan-persoalan berat yang tak terselesaikan. Anda akan frustrasi karena krisis-krisis dewasa ini yang tak kunjung berakhir. Anda akan serba kacau.

Jangan pernah lupa, bahwa istri atau suami, dan anak-anak anda, mendambakan untuk menjadi  sahabat karib anda, yang akan membuat anda  menemukan indahnya cinta kasih. Anda tidak berharap apapun, tetapi anda siap untuk memberi demi untuk kebahagian semuanya dengan keikhlasan yang murni.

Rumah demikian ini adalah SORGA, keadaan yang tak ada salah paham lagi. Anak-anak akan tetap mengenang keadaan ini, meskipun mereka sudah menjadi orang-orang kelak.

Maka pindahlah suasana Sorga ke sekolah, Guru dan siswa akan merasakan: “Sekolah adalah Sorgaku”.

Jangan pernah lupa, bahwa rahasianya umur panjang, banyak rejeki, kedamaian, awet muda, cinta kasih, gemar bersahabat, keindahan penampilan, bahkan IQ, EQ dan SQ yang selalu meningkat adalah  “KEMBALI PADA FITRAH”, kembali seperti bayi yang baru lahir.

Maka jangan pernah lupa untuk berteladan pada putra-putri anda yang masih berumur dua atau tiga tahun. Mereka masih fitrah. Mereka indah dilihat, disenangi banyak orang, ceria, mudah entusias, peka terhadap humor, serius dalam bermain, penuh konsentrasi, kreatip, penuh imaginasi, suka belajar, mudah berkawan, mudah memaafkan, tidak kenal dendam, polos dalam berpikir, ucapan dan emosi, pasrah sekali dan percaya sekali pada orang tua, minta untuk selalu diperhatikan, ada orang tua “bereslah.”

Jangan pernah lupa dengan pasrah dan percayanya putra-putri anda kepada anda. Sebab, anda memerlukan pula untuk pasrah dan percaya sedemikian itu kepada Tuhan. Ada Tuhan “bereslah”.

Terhadap sesama Guru polos dalam berpikir, dalam ucapan dan beremosi, mudah bersahabat, dapat berhumor, suka membantu, senang bersama-sama. Kepada siswa mudah memaafkan, tidak mendendam, kreatif dan penuh inovasi dalam metodik mengajar, dapat berhumor yang sehat, berpenampilan indah lahir batin, banyak berpengetahuan reserve, khususnya untuk “character-building” siswa.

Jangan pernah lupa, bahwa“Pasrah pada Tuhan” ialah aslama, dan yang dapat menuntun untuk percaya pada Tuhan ialah Istighfar.

Sertailah ASLAMA DAN ISTIGHFAR dengan keyakinan, bahwa Tuhan akan bertindak kepada anda seperti anda berbuat untuk putra-putri anda. Jaminannya ialah doa dalam Salat yang kerjakanlah dengan serius: “Allahummaghfirli, warhamni, wahdini, wa’afini, warzuqni, wajburni, warfa’ni, wafu’anni” (Ya Allah, mohon perlindungan, mohon cinta kasih, pimpinan dan tuntunan, rejeki, dipranata, ditingkatkan, dimaafkan).

Itu semuanya telah anda berikan kepada putra-putri anda. Maka mohonlah pula yang sama dengan itu pada Tuhan.

Dinukil dari tulisan “Untuk Guru PIRI,” oleh (Alm.) Mardiyono Jaya S. Marja, saat menjabat sebagai Badan Pemangku Azas PIRI, Oktober 2005

Dirgahayu PIRI ke-76
1 September 1947-2023
“Bangkit Lebih Kuat, Berikhtiar Lebih Semangat”

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here