- Judul Buku : Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj
- Penulis : Maulana MuhammadAli
- Penerjemah : H. M. Bachroen
- Penerbit : Darul Kutubil Islamiyah
Nabi Suci bersabda: “Wahai manusia! Sungguh, tak ada fitnah yang lebih besar di bumi ini, sejak diciptakannya Bani Adam, daripada finahnya Dajjal.” (Kanzul ‘Ummal, Jilid VII hal. 208).
Nubuat Nabi Suci ini disalahfahami, tidak saja oleh kalangan non muslim, tetapi bahkan oleh banyak ulama Islam sendiri. Bahkan tidak sedikit pula yang menolak hadits yang mengandung nubuat tentang akhir zaman itu. Padahal, nubuat itu tidak hanya diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, tetapi juga bahkan Qur’an Suci pun menubuatkannya pula.
Kata Dajjal memang tak tertera dalam Al-Qur’an. Tetapi dalam Hadits sahih diterangkan bahwa sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surat al-Kahfi melindungi orang dari fitnahnya Dajjal. Jadi, menurut Hadits ini, Al-Quran memberi isyarat siapakah Dajjal itu.
Mengenai hal ini diterangkan dalam Kitab Hadits sahih, “Barang siapa hafal sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir Surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal.”
Hadist-hadist itu mengisyaratkan bahwa fitnahnya Dajjal itu, tak lain dan tak bukan adalah merajalelanya imperialisme Barat sekarang ini.
Karena itu, peringatan Nabi Suci ini dalam riwayat hadits tentang Dajjal di atas wajib direnungkan oleh setiap orang Islam, sehingga mereka bisa mengalahkannya sesuai petunjuk Nabi dan Qur’an Suci.
Comment here