Setelah pelaksanaan baiat tiga orang di bawah tangan Masih Mau’ud, dengan perantaraan Maulwi Abdul Karim, Ahmad Hussain menyerahkan sejumlah uang dan perhiasan kepada Masih Mau’ud sebagai wasiat dari almarhumah istrinya, agar dipergunakan untuk kebutuhan pelayanan agama. Masih Mau’ud memuji keikhlasan Ahmad Hussain dan almarhumah istrinya. Beliau juga mendoakan semoga Allah Ta’ala memasukkan keduanya dalam golongan para sahabat Masih Mau’ud.
Dengan firman-Nya, “Wa aakhoriina minhum lammaa yalhaquu bihim”, “Dan (pula) orang-orang lain dari kalangan mereka yang belum pernah menggabungkan diri dengan mereka” (Al Jumu’ah, 62:3), Allah Ta’ala ingin mempersamakan jemaat ini (terutama para sahabat Masih Mau’ud) dengan para sahabat Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, hendaklah semua ketulusan, kesetiaan, dan dambaan sahabat Nabi Muhammad saw. ada dalam jemaat ini dan mewarnainya.
Para sahabat Nabi Muhammad saw. berikhtiar menyiarkan Islam. Ikhtiar ini juga mereka anggap sebagai cara terbaik untuk menyebarkan keagungan Allah Ta’ala. Untuk menyebarkan kebenaran mereka rela mengorbankan jiwa. Mereka benar-benar tahu bahwa dengan berjuang di jalan Allah ini, ada resiko yang mesti mereka hadapi. Seperti, kematian istri dan anak, berbagai macam kesulitan harta dan jiwa, beberapa perempuan menjadi janda, beberapa anak hidup sebagai anak yatim, dan ejekan serta hinaan orang lain. Tetapi demi melindungi kebenaran mereka tidak menghiraukan sedikit pun masalah itu. Semua kesulitan dan penderitaan itu mereka tanggung. Keyakinan mereka terhadap kebenaran Rasulullah saw. tidak goyah sedikit pun. Begitu kuatnya iman mereka, sehingga sulit ditemukan bandingannya dalam sejarah dunia.
Dengan memperhatikan tingkah laku mereka seperti itu, Allah Ta’ala berfirman dalam Quran:
“Di antara orang-orang beriman adalah orang yang setia pada perjanjian yang mereka buat dengan Allah; maka di antara mereka ada yang telah menyelesaikan sumpah (janji) mereka, dan di antara mereka ada yang masih menunggu, dan mereka tidak mengubah sedikit pun (janjinya).” (Al Ahzab, 33:23).
Betapa tinggi tingkatannya kesaksian Allah ini, bahwa sebagian orang rela mengorbankan jiwa di jalan-Nya dan sebagian lainnya siap mengorbankan jiwanya. Inilah pengorbanan para sahabat Nabi Muhammad saw. yang Allah sebutkan.
(HM Ghulam Ahmad, Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 6, hlm. 389-390).
Comment here