Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Nahmaduhu wanushalli ‘ala rasuulihil karim.
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, atas rahmat dan berkat Allah Ta’ala, kita bisa menjumpai bulan Ramadhan di tahun 1441 H/2020 M ini. Dengan ibadah di bulan Ramadhan, insya Allah kita bisa mencapai kedekatan dengan Allah Ta’ala.
Disebutkan dalam Quran (2:186) bahwa pada dasarnya Allah Ta’ala dekat dengan hamba-Nya. Dia mendengar doa hamba-Nya dan mengabulkannya, dengan syarat hamba-Nya taat dan beriman sepenuhnya kepada-Nya, serta berjalan di atas jalan yang benar. Untuk bisa berjalan di atas jalan yang benar perlu takwa, dan puasa merupakan salah satu cara untuk mencapainya.
Ramadhan adalah bulan kesabaran, karena puasa pada bulan Ramadhan efektif untuk mewujudkan sifat dan sikap sabar. Sabar maksudnya tabah dalam menghadapi musibah dan penderitaan, teguh dalam menghadapi godaan, dan tekun dalam melaksanakan kebaikan meskipun tidak mudah. Dengan kesabaran itulah insya Allah kita bisa dekat dengan Allah dan memperoleh dukungan dari-Nya (2:153, 249).
Suasana Ramadhan tahun ini, sedikit berbeda dengan suasana Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Pada Ramadhan tahun ini kita menghadapi kondisi yang memprihatinkan, yaitu terjadinya pandemi corona atau Coronavirus Disease (Covid-19) di negara kita dan negara-negara lain di dunia.
Musibah ini mungkin sebagai ujian untuk meningkatkan derajat manusia. Atau mungkin sebagai peringatan untuk menyadarkan manusia dari kesalahan dan maksiat yang dilakukannya, dan bila manusia bertobat Allah akan mengampuninya. Atau mungkin sebagai azab karena kezaliman dan akumulasi maksiat manusia yang melampaui batas. Azab ini untuk menegakkan kebaikan, keselamatan, dan kedamaian di muka bumi.
Ikhtiar dan doa merupakan satu paket yang tidak boleh kita lupakan dalam menghadapi musibah merebaknya virus corona ini. Kita seharusnya melakukan ikhtiar, seperti mengikuti panduan dari pemerintah untuk mencegah penularan covid-19, antara lain:
- Tidak menyelenggarakan dan atau menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan orang
- Menjaga jarak fisik (physical distancing) minimal 1 meter
- Memakai masker terutama pada saat keluar rumah
- Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas atau tisu.
- Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer, dsb.
Selain itu, kita semestinya kembali kepada Allah, ingat, mendekat, bertobat, dan taat kepada Allah Ta’ala. Kita bersikap sabar, optimis, dan tetap husnuzan kepada Allah yang Maha Pemurah dan Pengasih, dengan keyakinan pasti ada hikmah di balik musibah ini. Kita banyak berdoa agar kita, keluarga kita, saudara kita sesama Ahmadi, saudara kita sebangsa dan setanah air diselamatkan dari wabah corona.
Imam zaman kita, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad pernah menyatakan bahwa berdoa, beristighfar, dan memberi sedekah bisa menjadi penyebab turunnya belas kasih Allah untuk menyelamatkan manusia dari musibah (Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 1, hlm. 340).
Sebagai bukti ketaatan dan syukur kita kepada Allah, meski dalam keadaan terbatas karena pandemi corona, marilah kita isi bulan Ramadhan tahun ini dengan aktivitas ibadah yang bisa mendekatkan kita dengan Allah dan sesama manusia, antara lain:
Ibadah puasa
Kita jalankan ibadah puasa dengan tulus dan sungguh-sungguh. Kita berpuasa bukan hanya sekedar menahan lapar, dahaga, dan gejolak nafsu birahi, melainkan kita juga menjaga lisan, mata, telinga, tangan, pikiran, dan anggota badan yang lain dari perbuatan buruk dan dosa, yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Kita berpuasa dengan mengendalikan hawa nafsu, sebagai jihad akbar.
Shalat
Seandainya tidak memungkinkan shalat berjamaah di masjid atau musholla karena wabah corona, kita bisa mengalihkannya di rumah bersama keluarga. Kita adakan shalat wajib dan shalat sunnat Tarawih berjamaah di rumah, atau shalat Tarawihnya diganti dengan shalat Tahajjud yang dikerjakan secara munfarid (sendiri-sendiri) pada sekitar sepertiga akhir malam.
Membaca Al Qur’an
Kita biasakan setiap anggota keluarga membaca Al-Quran, pada waktu sesudah shalat Maghrib atau sesudah shalat Subuh. Tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi juga di luar bulan Ramadhan. Saat pembacaan Quran, kita membaca teksnya dengan suara yang indah, dengan pengucapan yang benar, mengikuti kaidah ilmu tajwid, dan dengan pelan-pelan (73:47).
Alangkah bagusnya bila setiap membaca Quran, kita juga berusaha memahami dan menghayati maknanya, agar kita bisa memperoleh kebaikan dan berkah Quran yang lengkap (38:29). Karena itu, bagi yang belum mengerti bahasa Arab, sebaiknya mempunyai Al-Quran dengan terjemah dan tafsir dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain yang difahami.
Semoga dengan adanya lantunan bacaan Quran Suci disertai dengan penghayatan maknanya, setiap hari, di rumah kita, kita bisa memperoleh pengaruh positif, yaitu suasana yang terang, lapang dan damai di hati.
Zakat fitrah dan zakat harta
Untuk menunjukkan ketaatan kita kepada Allah, menyucikan serta mengembangkan jiwa dan harta kita semestinya kita mengeluarkan zakat. Zakat fitrah kita berikan pada bulan Ramadhan menjelang Idul fitri. Zakat harta kita berikan apabila harta yang kita miliki sudah mencapai nisabnya.
Insya Allah bendahara PB GAI siap menerima dan menyalurkan zakat harta Bapak/Ibu/Saudara segenap warga GAI dan simpatisan.
Semoga Allah Ta’ala berkenan menerima ibadah kita, dan meridhai kita. Aamiin.
Ketua Umum Pedoman Besar
Gerakan Ahmadiyah Indonesia
Drs. H. Yatimin AS
Comment here