Dalam memperingati kelahiran Nabi Suci Muhammad saw., sudah pada tempatnya apabila kita merenungkan perjuangan beliau dalam menegakkan kebenaran dan melawan kebatilan, sebagai manifestasi imannya kepada Allah SWT. Nabi Suci telah berjuang menegakkan kalimah Allah, sehingga Allah memberikan beliau kemenangan dunia dan akhirat.
Nabi Suci berhasil menundukkan dunia dan mencapai kemenangan hanya dengan keimanan kepada Allah semata-mata. Beliau berjuang dengan tekun dan rendah hati, dengan budi pekerti yang luhur, dengan penuh kasih sayang terhadap sesama manusia dan dengan keikhlasan berkorban berdasar Iman kepada Allah semata-mata.
Di antara orang-orang yang paling mengetahui akan peri kehidupan Nabi Suci sampai yang sekecil-kecilnya adalah Siti ‘Aisyah. Tatkala beliau ditanya tentang budi pekerti Nabi Suci, beliau menjawab: “Budi pekerti Nabi Suci adalah Qur’an”. Ini berarti, bahwa Nabi Suci memiliki semua budi pekerti utama yang disebutkan dalam Qur’an Suci. Qur’an berfirman sebagai berikut: “Dan sesungguhnya engkau benar-benar mempunyai akhiak yang tinggi.” (Al-Qalam 68:4).
Nabi Suci adalah orang yang paling sederhana dan paling jujur. Beliau mencintai sekali para sahabat beliau. Nabi Suci selalu bemurah hati, sekalipun terhadap musuh-musuh beliau. Dalam mengadili perkara, Nabi Suci selalu bertindak adil. Kawan dan lawan semuanya dianggap sama. Dalam pergaulan sehari-hari, beliau tidak pernah menempatkan diri lebih tinggi dari lainnya.
Kedermawanan Nabi Suci tidak ada bandingannya. Beliau tidak pernah membiarkan para pengemis pergi tanpa menerima apapun dari beliau. Beliau memberi makan kepada orang lapar sekalipun beliau sendiri tidak makan.
Sekalipun Nabi Suci andap asor dan lemah lembut, namun beliau seorang yang paling berani di antara orang-orang yang berani. Beliau tidak pernah gentar menghadapi musuh. Bahkan pada waktu orang-orang Makkah berusaha membunuh beliau, beliau siang malam pergi sendirian tanpa merasa takut sedikit pun.
Kesucian dan kejujuran Nabi Suci sudah terkenal di seluruh tanah Arab. Berkali-kali musuh mengakui, bahwa beliau tidak pernah berdusta. Sekali beliau berjanji, pasti akan ditepatinya, sekalipun mahal tebusannya dan harus mengorbankan apa saja.
Demikianlah sekelumit contoh-contoh budi pekerti luhur junjungan kita, Nabi Suci Muhammad saw. sebagai contoh teladan yang paling baik yang harus diikuti oleh seluruh umat Islam. Qur’an berfirman sebagai berikut: “Sesungguhnya kamu mempunyai dalam diri Rasulullah teladan yang paling baik (Al-Ahzab 33:21)
Adalah kurang sempurna dalam memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad saw. ini, kalau kita tidak menguraikan sukses yang telah dicapai oleh beliau dalam menyelesaikan revolusi dalam satu generasi. Revolusi yang tidak saja menyangkut bidang sosial politik, melainkan pula menyangkut semua segi kehidupan manusia, bangsa dan negara. Beliau juga telah berhasil melaksanakan pembangunan dalam bidang material, intelektual, moral dan spiritual.
Nabi Muhammad saw. memecahkan problem-problem besar, misalnya masalah perang, kedudukan wanita, minuman keras, perjudian, perzinaan, dan sebagainya.
Nabi Suci Muhammad saw. mengajarkan bahwa Tuhan adalah suatu realitas, bukan suatu khayalan yang menyesatkan. Beliau mengikutsertakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, seakan-akan manusia melihat-Nya, berbicara kepada-Nya dan mohon dicukupi kebutuhannya seperti nereka lakukan terhadap orang tua mereka yang penuh kasih sayang.
Nabi Muhammad saw. mengajarkan kesadaran adanya Allah seakan-akan Tuhan itu berhadap-hadapan dengan manusia. Bagi kaum Muslimin Tuhan itu dekat sekali, bahkan lebih dekat dari urat leher (Qaf 50:16). Memang kaum Muslimin pada zaman Nabi Muhammad saw. tenggelam dalam Tuhan. Mereka hidup dan bergerak dalam Tuhan semata-mata.
Nabi Muhammad saw. mendekatkan manusia kepada Allah tanpa perantaraan pendeta. Beliau benar-benar menghapus sistem kependetaan dari agama, dan menjadikan agama melulu urusan pribadi orang seorang langsung kepada Allah. Nabi Muhammad saw. menyapu bersih segala macam tahayul.
Islam selalu menyuruh orang menggunakan akal pikiran dan melarang tunduk saja seperti budak. Islam tidak menindas pikiran perorangan yang benar. Nabi Muhammad saw. mempersatukan iman dan amal (perbuatan) dan memperlihatkan bahwa iman dan amal sekali-kali tidak dapat dipisahkan sebagaimana pohon dan akarnya. Iman dan amal adalah unsur-unsur yang wajib ada dalam proses yang sama.
Nabi Muhammad saw. memandang anak kecil suci. Beliau berjabatan tangan dengan anak kecil, dan beliau tidak menarik tangannya lebih dahulu kalau belum dilepaskan. Beliau memondong anak kecil dan mencium mereka. Beliau tidak berkata, biarlah anak-anak kecil datang padaku, tetapi beliau sendiri datang di tengah-tengah mereka.
Sebelum Nabi Muhammad saw. datang, semua agama di muka bumi praktis mati lemas karena penuh upacara yang tidak berarti. Nabi Muhammad saw. menjadikan agama sejalan dengan kehidupan, yaitu hal yang harus dipraktekkan, bukan hanya dipercakapkan saja. Agama meminta perhatian pikiran dan hati. Beliau membuat agama menjadi sederhana dan masuk akal, sehingga orang yang inteleknya rendah dapat mengerti dengan mudah.
Nabi Muhammad saw. adalah guru pertama yang menekankan budi pekerti dan perkembangan ruhani sebagai tujuan semua agama. Nabi Muhammad saw. meletakkan ajaran jihad di tempat yang sebenarnya, dan mngajarkan, bahwa jihad bukanlah untuk membela agama semata-mata, melainkan jihad adalah melambangkan perjuangan melawan hawa nafsu rendah.
Demikian pula ibadah bukanlah tujuan. Ibadah hanyalah sarana untuk mencapai tujuan, yaitu memperkembangkan batin manusia dengan jalan berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Sempurna. Menurut ajaran Nabi Muhammad saw. hubungan dengan Tuhan adalah memperkembangkan ruhani manusia menurut garis-garis yang benar dengan mengamalkan dan mempraktekkan dasar budi pekerti yang baik.
Agama Islam telah menghasilkan ribuan manusia yang dapat menerima sabda Tuhan. Nabi Muhammad saw. menekankan kepada setiap orang untuk mempunyai rasa tanggung jawab atas segala perbuatannya, sehingga dengan demikian beliau memberi pukulan mati terhadap ajaran perantaraan dan penebusan dosa.
Nabi Muhamnad saw. meletakkan dasar perdamaian universal dengan mewajibkan kepada pengikut-pengikut beliau supaya mengimankan dan menghormat semua nabi dan semua utusan segala agama, seperti Budha, Rama, Musa, Yesus, dan lain-lain. Karena pengaruh agama, maka seorang Muslim tak pernah mencela Yesus, sedangkan banyak dari golongan agama lain mencerca dan memaki-maki Nabi Muhammad saw.
Tuhan agama Kristen dianggap sebagai dewa di langit. Ia adalah manusia biasa dengan segala kelemahannya. Ia pula berwujud manusia dalam badan jasmani dan menderita sakit sebagai manusia biasa. Bahkan ia dipukul musuhnya sampai dipaku pada tiang salib.
Tetapi Tuhan Nabi Muhammad saw. adalah Sempurna dan Maha Tinggi. Dia bebas dari segala kekurangan dan cacat. Tuhan Nabi Muhammad saw. dapat dimengerti dan diinsyafi dan dapat dinyatakan oleh pengalaman-pengalaman manusia dan dencan mempelajari alam yaitu karya Allan tempat dipantulkannya sifat-sifat itu. Tuhan Nabi Muhammad saw. adalah Tuhan yang dicintai dan ditakuti sebagai bapak yarg penuh kasih sayang, suatu kepercayaan hidup kepada Tuhan yang pasti berreaksi atas kehidupan moral orang yang percaya.
Nabi Muhammad mengajarkan, bahwa hidup menjauhkan diri dari dunia dan godaan-godaannya bukanlah perbuatan utama. Beliau mengajarkan bahwa untuk membabarkan semua kekuatan yanq terpendam dalam diri manusia dan mencapai kehidupan akhlak, orang harus berani berkelahi melawan godaan-godaan dan menaklukkannya. Hidup adalah perjuangan melawan kejahatan, sedangkan kejahatan itu tak ada putus-putusnya.
Pendidikan, Pengajaran dan Ilmu Pengetahuan
Hanya beberapa tahun saja setelah berdirinya Islam, timbul sekolah-sekolah, madrasah-madrasah dan universitas-universitas di Asia, Eropa, dan Afrika. Nabi Muhammad saw. mewajibkan setiap orang Islam, pria dan wanita, untuk mencari ilmu. “Tuntutlah ilmu walaupun itu ke Negeri Cina”, “Carilah ilmu mulai dari ayunan hingga masuk liang kubur”.
Nabi Muhammad saw. memberikan dorongan kepada manusia untuk mengadakan riset dan penyelidikan terhadap rahasia-rahasia alam. Qur’an adalah pertama-tama yang membuka mata manusia, bahwa alam adalah pelayan bagi manusia; tenaga alam dapat diambil faedahnya untuk kehidupan manusia.
Yang penting, ilmu itu adalah untuk amal, untuk kepentingan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa ilmu, Islam tidak akan maju, karena Islam itu maju bersama-sama kemajuan ilmu pengetahuan.
Pemerintah, Hukum, Ekonomi dan Sosial Politik
Nabi Muhammad saw. adalah yang pertama kali memproklamirkan dasar kedaulatan negara dan bangsa, yaitu kedaulatan yang mutlak di tangan Tuhan, sedang manusia di dunia diberi amanat oleh Tuhan untuk memerintah seluruh muka buni.
Dasar musyawarah adalah dasar pemecahan segala masalah yang berhubungan dergan kepentingan rakyat. Dasar musyawarah adalah sendi demokrasi, bukan demokrasi liberal dimana diadu kekuatan suara, bukan sistem totaliter dimana suara ditentukan oleh yang berkuasa, tetapi demokrasi yang mencari hikmah kebijaksanaan dengan jalan musyawarah.
Nabi Muhammad nembentuk pemerintahan tidak diletakkan di tangan orang-orang yang pandai saja, tetapi di tangan orang-orang saleh lagi terpelajar yang dipilih oleh rakyat dan menjalankan pemerintanan dengan musyawarah dengan wakil-wakil rakyat. Kerajaan turun temurun, dihapus oleh Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. menghapus peperangan penjajahan, menghapus agresi, dan perang hanya diizinkan apabila kemerdekaan menjalankan agama atau kemerdekaan negara dalam bahaya. Peperangan yang dijalankan oleh Nabi Muhammad saw. dan oleh pengikut-pengikutnya, adalah peperangan untuk membela diri.
Nabi Muhammad saw. tidak hanya membatasi peperangan, akan tetapi juga menghapus perbuatan-perbuatan seperti membakar rumah, merusak pohon-pohon buah-buahan, nembunuh tawanan dan lain-lain. Untuk pertama kali dalam sejarah dunia, bahwa tawanan bukan saja diperlakukan dengan baik, melainkan pula dipandang sebagai saudara.
Nabi Muhanmad saw. menghapus riba, dan dengan demikian beliau memberi pukulan terhadap kekejaman kapitalisme. Dalam lapangan ekoncmi Nabi Muhammad saw. menghapus akibat buruk yang timbul karena distribusi yang tidak adil. Beliau menghormati hak milik, namun beliau membebaskan dunia daripada kejahatan kapitalisme.
Dalam agama Islam tak ada sosialis, nihilis atau komunis. Di negara Islam golongan kaya selalu memandang golongan miskin sebagai saudara dan senantiasa membantu mereka, sedangkan golongan miskin tidak dapat memiliki rasa iri hati terhadap golongan kaya, bahkan sebaliknya, mereka menghormati saudara-saudaranya yang kaya.
Dalam bidang sosial. Nabi Muhammad saw. tak membeda-bedakan manusia atas dasar golongan, kepercayaan, keturunan dan kebangsaan. Konsepsi Nabi Muhammad saw. adalah dinamis, yaitu bahwa manusia itu sama, dan manusia itu satu famili, satu keluarga besar. Ukuran manusia yang baik dan berbudi, bukan ditentukan oleh namanya, oleh pangkatnya, oleh keturunannya, melainkan diukur menurut kelakuannya, keadilannya, kebijaksanaannya, kesuciannya dan pengorbanannya.
Konsepsi Nabi Muhammad saw. ini telah dijadikan suatu konsepsi dunia seperti tercantum dalam hak-hak asasi manusia yang telah disetujui oleh PBB.
Mengenai perkawinan, yang menjadi peraturan dasar ialah monogami. Nabi muhammad saw. hanya mengizinkan poligami secara terbatas dan dipagari dengan syarat-syarat yang kuat, agar dalam keadaan normal, poligami tidak merosot menjadi pelepasan hawa nafsu. Dalam masyarakat, poligami semacam itu merupakan jaminan keamanan terhadap perbuatan zina.
Nabi Muhammad saw. bukan keturunan raja, oleh karena itu penggantinya juga bukanlah keturunan Nabi Muhammad saw. melainkan dipilih di antara rakyatnya sendiri. Sistem kerajaan yang turun temjrun bertahta dan berkuasa, tidak terdapat dalam konsepsi beliau.
Nabi Muhammad saw. pernah menjadi penggembala kambing, pernah menjadi pedagang, pernah menjadi panglima perang, pernah menjadi hakim, menjadi pemimpin ruhani dan pernah menjadi kepala negara. Semuanya bersumber pada ajaran Al Qur’an, wahyu Allah SWT.
Demikianlah sumbangan yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad saw. untuk kemanusiaan. Atas dasar hasil-hasil inilah beliau memperoleh gelar rahmatan lil ‘alamin (sebesar-besar rahmat bagi manusia).
Oleh karena itu kita harus memperbanyak mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Suci Muhammad saw, sebagaimana diperintahkan oleh Allah swt. dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya mengucapkan shalawat kepada beliau. Wahai orang-orang yang beriman, bershawalatlah kepadanya, dan sampaikanlah salam serta penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab 33:56).
- Penulis: Soewindo, S.H.
- Sumber Tulisan: Warta Keluarga GAI No. 63/64, Maret/April 1976