TEMPO.CO, Yogyakarta - Tuntutan pembubaran Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) Cabang Yogyakarta lewat aksi massa saat acara silaturahmi nasional GAI di Yogyakarta 13 Januari lalu dinilai salah sasaran. “Ahmadiyah di Yogyakarta bukanlah Ahmadiyah yang
SelengkapnyaJumat (13/1) sore pekan lalu, terjadi demonstrasi menentang Gerakan Ahamadiyah Indonesia (GAI) yang menggelar pengajian dan silaturahim nasional pengikut Ahmadiyah di Indonesia. Lokasi kejadian yakni di SMA/SMK Perguruan Islam Republik Indonesia
SelengkapnyaOleh: KH. Abdurrahman Wahid | Ketua Umum Dewan Syura PKB Judul dari artikel ini adalah persaudaraan dan pluralitas kita, yaitu adanya persaudaraan dalam kemajemukan kita memandang kehidupan. Habib Saggaf, pemimpin Pondok Pesantren Al-Ashriyya
SelengkapnyaHaji Oemar Said Tjokroaminoto mempunyai dua orang sepupu, yaitu K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Ahmad Wahab Chasbullah. Di samping itu, ia juga mempunyai menantu bemama Soekamo, di belakang hari terkenal dengan panggilan Bung Karno. Sejak 1919, mereka
SelengkapnyaOleh : S. Anjar Setyono | GAI Cabang Wonosobo "Dan seandainya Allah tidak melumpuhkan sebagian manusia demi sebagian yang lain, pasti dunia ini telah rusak.” (2:51) “Sesungguhnya Allah akan selalu memihak kepada orang-orang yang takwa dan berbuat ba
SelengkapnyaJika Ahmadiyah meyakini hadits bahwa dalam setiap 100 tahun akan muncul seorang pembaharu, maka saatnya ulama-ulama Ahmadiyah berhimpun untuk segera menyepakati; mana doktrin yang diperlukan dan mana doktrin yang sudah tak seharusnya dipertahankan.
SelengkapnyaREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan penyelesaian masalah Ahmadiyah antar daerah tidak sama. Sebab, masing-masing wilayah mempunyai kondisi sosial dan karakter masyarakat
SelengkapnyaSebagai bangsa tampaknya kita sering terjebak pada riuh seremoni, tapi lupa subtansi. Kita misalnya lebih sibuk membicarakan aspek legal-formal pemberian gelar kepahlawanan Gus Dur, sapaan akrab Abdurrahman Wahid, namun abai pada substansi dari nilai
SelengkapnyaREPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Sosiolog Islam, Nur Syam, meminta pemerintah melarang Ahmadiyah Qadian mengembangkan ajarannya, karena mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah mujaddid (pembaharu) dan nabi. "Ahmadiyah itu memang ada dua kelompok ya
SelengkapnyaTribunnews.com - Ahmadiyah Lahore sudah lebih dulu dikenal di Jawa, tepatnya di Yogyakarta pada 1924, setahun lebih awal dibanding Ahmadiyah Qadian yang dikenal di Sumatera atau dua belas tahun setelah Muhammadiyah berdiri. Informasi mengenai
Selengkapnya