Artikel

Netralitas Islam di Indonesia

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah untuk seluruh bangsa di dunia, dengan aneka kulturnya. Selain di kalangan bangsa Arab akhirnya Islam berkembang ke Afrika, Eropa sampai ke India atau bahkan ke nusantara atau timur jauh. Islam masuk ke Indonesia.

Salah satu keteladanan Nabi Suci Muhammad saw yang perlu kita ketahui adalah reakulisasikan kembali dalam konteks social dalam kemasyarakatan dan bernegara adalah membangun ukhuwah/persaudaraan dalam rangka memperkuat persatuan.

Piagam Madinah atau consensus Madinah yang disepakati oleh Nabi Suci pada tahun 2 H di Madinah, merupakan tonggak sejarah, referensi akademik yang monumental dalam rangka menciptakan masyarakat yang madani/berperadaban, tidak hanya mengatur hubungan intern ummat Islam, namun juga hubungan antara orang Islam dengan warga madinah, termasuk orang Yahudi. Piagam Madinah merupakan model pengaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang multi etnis yang dicontohkan Rasulullah saw.

Di dalamnya terdapat ukhuwah bainal muslimin ( ukhuwah Islamiyah ) juga ukhuwah wathaniyah ( persaudaraan antar bangsa walaupun berbeda agama atau suku ), serta ukhuwah insaniyah/basyariah, persaudaraan sesama ummat manusia meskipun berbeda bangsa dan negara. Inilah ajaran Rasulullah saw tentang persatuan, walaupun berbeda-beda kita perlu mencari titik persamaan dan tidak mencari memperbesar jurang perbedaan. Allah Swt telah mengajarkan bahwa manusia dijadikan oleh Allah  seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan bangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal / li ta’arafu ( QS. 49: 13 ).

Adanya perbedaan adalah sunnatullah, sebagai sebuah fakta dan keniscayaan yang harus diterima, perbedaan dalam apapun termasuk perbedaan hal pandangan pilihan politik.

 Tidak menghargai perbedaan, pada hakekatnya adalah melanggar sunnatullah. Tidak usah lagi memperdebatkan perbedaan, namun yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita bersikap dalam keberagaman tersebut.

Islam di Nusantara/Indonesia

Islam masuk Indonesia/ Nusantara pada abad ke 7 masehi, melalui Selat Malaka dan meliputi pusat-pusat perdagangan di Pulau Jawa seperti Jepara, Gresik. Dari sana diteruskan ke Banjarmasin, Goa, Ambon dan Ternate yang dikenal waktu itu sebagai pusat rempah-rempah. Setelah itu berdirilah kerajaan-kerajaan yang bercorakkan Islam dan Kerajaan Islam yang pertama kali berdiri di Pulau Jawa adalah di Demak, sekitar tahun 1500 M.

Begitu lamanya pengaruh Islam, begitu luas tersebarnya Islam di Nusantara, namun dipandang tidak begitu penting dalam konstruksi Negara Indonesia modern. Yang perlu kita ketahui adalah ketika Islam versus Barat berbenturan, ummat Islam Indonesia cenderung menempatkan diri sebagai fihak yang netral, dalam arti tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut dan juga sering luput dari perhatian ketika para pengamat berbicara tentang ‘Dunia Islam”.

Umumnya yang lazim sebagai obyek pengamatan dan liputan Internasional adalah Timur Tengah. Hal ini disebabkan adanya persepsi bahwa Islam adalah Arab. Islam Indonesia adalah merupakan Islam yang paling sedikit ter arabkan sebab berada di wilayah pinggiran yang jauh dari pusat Islam /Arab dan memiliki budaya sendiri yang berbeda dengan budaya Arab.Ummat Islam Indonesia tampil dengan karakteristik dan wajah tersendiri. Pada umumnya dunia Internasional melihat Islam Indonesia sebagai “tidak bermasalah” dan karena itu kurang menarik untuk diliput, karena sangat “unik”. Hampir semua peneliti menyimpulkan bahwa Islam Indonesia menunjukkan yang damai dan menyatu dengan tradisi setempat ( lokal ).

Dengan kita tetap mengadopsi ajaran Rasulullah saw sebagai bangsa Arab, namun pada masa sekarang ini di kalangan bangsa di Timur Tengah banyak terjadi konflik antara Negara yang notabene Negara Islam. Sehingga secara umum sulit sekali jika masa kini kita mencontoh negara-negara Islam di timur tengah. Di sana sudah penuh penyakit konflik  dan perbedaan antar ummat Islam, bahkan antar Negara Islam.

Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam lebih bisa diatur untuk menuju kedamaian/ke Islami, jika dibanding dengan Negara di kawasan timur tengah. Kedamaian atau sikap Islami semoga akan muncul dari Nusantara /Indonesia Negara tercinta ini, tentunya sangat diperlukan usaha agar sinar perdamaian tersebut segera muncul, aamiin.

Oleh: H. Sarwan Sutomo | Ketua GAI Cabang Yogyakarta

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »