Tokoh

Muhammad Irshad

Muhammad Irshad lahir pada tanggal 15 April 1908 di Purwokerto dan meninggal pada tanggal 18 Agustus 1970 di Jakarta. Beliau mendapat pendidikan umum di Kweekschool Muhammadiyah Yogya dan menjadi murid Tuan Mirza Wali Ahmad Baig sejak 1924. Maka beliau termasuk anggota GAI senior yang awal. Sebagai murid, beliau termasuk orang yang sangat cerdas dan sebagai anggota Gai dan muballigh termasuk orang sangat aktif dan mempunyai dedikasi.

Dalam melakukan tugas dan kewajibannya itu beliau tidak mengenal lelah dan semuanya itu lillahi ta’ala, atau rame ing gawe sepi ing pamrih, tanpa mendapat imbalan berbentuk apapun, seperti halnya dengan anggota-anggota yang lain.

Dengan perantaraan Tuan Mirza beliau menguasai bahasa-bahasa Inggris, Arab, Urdu dan sedikit Persi. Maka dengan meninggalnya beliau, GAI kehilangan seorang muballigh yang bernilai tinggi. Di Lahore beliau mendapat predikat professor.

Selama di Yogya beliau mendirikan Islamic Sunday Morning Class pada setiap hari Minggu pagi. Murid-muridnya khusus terdiri dari para remaja/mahasiswa, dengan kata pengantar bahasa Inggris. Murid-murid tersebut telah tersebar di seluruh Nusantara dan merupakan orang-orang Islam militan.

Profesi sebagai guru hanya pada perang kemerdekaan. Setelah itu beliau masuk dinas Tentara Angkatan Darat di Cilacap dan mencapai pangkat terakhir Kapten sampai tahun 1946. Beliau telah dua kali melawat ke Lahore, pada tahun 1959 dan 1964 dalam rangka mengunjungi Jalsah Salanah. Perutusan tersebut merupakan suatu silaturahmi yang sangat berhasil, karena dengan adanya hubungan kontak langsung itu menimbulkan pengertian yang lebih erat.

Pada tahun-tahun terakhir sebelum meninggal, beliau menetap di Jakarta sebagai muballigh keliling meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kota Jakarta. Kegiatan dakwah tidak hanya disampaikan kepada para anggota GAI, tetapi juga kepada masyarakat umum. Kecuali dalam bentuk lisan, penjelasan-penjelasan diberikan dalam bentuk tulisan lewat majalah-majalah yang dikeluarkan oleh GAI di antaranya: Warta Keluarga, Fathi Islam, Studi Islam, An-Nur dan Cahaya Islam.[]

 

Sumber: Kenang-Kenangan GAI Usia 50 Tahun (Golden Jubilee), hal. 100-101

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »