Artikel

Manusia Penebar Manfaat

“Perumpamaan tentang kata-kata yang baik, bagaikan pohon yang baik, yang akarnya kuat dan cabang-cabangnya menjulang langit, yang menghasilkan buahnya pada tiap-tiap musim.” (QS Ibrahim, 14:24-25)

Ayat-ayat Allah,yang berfungsi sebagai petunjuk bagi kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, ada dua macam. Pertama, ayat qouliyah, yakni ayat Allah yang tersurat di dalam Kitab Suci, terutama Al-Quran. Kedua, ayat kauniyah, yaitu ayat Allah yang tersirat di alam semesta, berupa keadaan dan kejadian di alam semesta, yang sering juga disebut fenomena alam.

Dari ayat qouliyah di Surat Ibrahim di atas, secara khusus kita terinspirasi untuk memperhatikan ayat kauniyah, berupa pepohonan, dalam hal ini pepohonan yang baik.

Pada ayat di atas, pohon yang baik digambarkan dengan sifat, keadaan dan kejadian yang ada padanya. Dan dari sifat, keadaan dan kejadian pohon yang baik ini, kita bisa ambil pelajaran supaya kita juga bisa menjadi manusia yang baik.

Setiap pohon mengalami proses perkembangan. Bermula dari sebutir biji, lalu berubah menjadi tunas, dan kemudian tumbuh menjadi batang pohon yang kuat. Dari batang itu lantas tumbuh cabang, ranting dan daun yang lebat. Hingga akhirnya, pohon itu berbunga dan berbuah.

Manusia, baik laki-laki maupun perempuan, seharusnya dapat sedemikian rupa mengembangkan diri seperti pohon yang baik itu. Hanya bedanya, jika pohon mengembangkan diri dalam hal fisiknya semata, maka manusia selain mengembangkan diri dalam hal fisiknya, juga harus mengembangkan diri dalam hal akhlak dan rohaninya.

Pohon yang baik memiliki akar yang kuat, yang menancap jauh ke dalam tanah. Bagi manusia, akar yang kuat ini melambangkan iman yang kuat, sementara tanah atau bumi melambangkan hatinya. Karenanya, manusia yang baik adalah dia yang memiliki iman yang kuat di dalam hatinya.

Iman yang kuat menancap di dalam hati, berdaya guna bagi kita, terutama untuk mengarungi kehidupan yang penuh dinamika, tantangan, godaan, dan cobaan ini. Kalau kita tidak mempunyai iman yang kuat, maka kita akan mudah terpeleset dan jatuh ke jurang kesengsaraan.

Untuk itu, marilah kita kuatkan iman kita kepada Allah. Kita harus yakin sepenuhnya bahwa Allah itu ada, Maha Melihat, Maha Kuasa, Maha Kaya, dan Maha segalanya. Sehingga dengan demikian, kita yakin betul bahwa setiap apa yang kita lakukan selalu dilihat oleh Allah dan mendapat balasan dari-Nya.

Dengan modal iman yang kuat kepada Allah ini, mudah-mudahan kita bisa menjalani hidup dengan lebih berhati-hati, atau dengan istilah lainnya, ‘takwa’. Dengan takwa inilah, insya Allah kita bisa menggapai keberhasilan di dunia maupun di akhirat.

Selanjutnya, pohon yang baik adalah pohon yang kuat batang pohonnya. Batang pohon ini melambangkan tubuh. Karenanya, manusia yang baik adalah manusia yang kuat tubuhnya. Tentu bukan  hanya tubuh jasmani, tapi juga tubuh ruhaninya.

Pohon yang baik juga memiliki dedauanan yang melambai-lambai ketika ditiup angin. Dedaunan yang melambai-lambai itu melambangkan semangat.
Karenanya manusia yang baik adalah manusia yang senantiasa memiliki semangat yang kuat dan istiqomah dalam beramal baik, tidak mudah putus asa dan bosan.

Pohon yang baik akan menghasilkan bunga dan buah yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk lainnya. Bunga dan buah melambangkan ini kemanfaatan. Karena itu pula, manusia yang baik seharusnya bisa memberikan kemanfaatan kepada sesamanya.

Manusia yang baik harus bisa membuktikan dirinya sebagai sosok yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan sebaliknya, menjadi benalu yang hanya mengambil manfaat dari orang lain.

Pohon yang baik juga mengeluarkan dan menyediakan oksigen yang berpengaruh baik pada makhluk lain. Ini melambangkan pengaruh baik.
Karenanya, manusia yang baik adalah dia yang bisa memberikan pengaruh hidup yang positif, pengaruh hidup yang baik, kepada sesamanya.

Akan tetapi hendaknya diperhatikan, bahwa untuk bisa memberikan pengaruh baik kepada sesama, kita sendiri harus bisa menjadi baik terlebih dahulu. Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba untuk menjadi orang yang baik, sehingga bisa mempunyai pengaruh yang baik kepada orang lain.

Pohon yang baik pada umumnya juga mempunyai dahan dengan daun-daunnya yang rindang, yang menaungi makhluk lain yang berada di bawahnya.
Dahan dengan daun-daun rindang ini melambangkan perlindungan. Manusia yang baik seharusnya juga dapat memberikan perlindungan kepada sesama manusia dan makhluk lainnya.

Pohon yang hijau daunnya membuat dunia kita tampak indah. Tanpa pepohonan bumi kita akan terasa gersang. Pohon adalah pemberi atau penyumbang di dunia ini. Ia secara sepihak memberikan segalanya. Pohon memberi pasokan oksigen segar dengan tiada henti, dan ia tidak pernah meminta balas jasa atas perbuatannya itu.

Perilaku yang serupa pohon itu, juga dibutuhkan oleh manusia. Baik laki-laki maupun perempuan, sudah seharusnya hidup dalam masyarakat sebagai pemberi atau penyumbang. Sehingga masyarakat bisa selalu memperoleh manfaat dari mereka. Dengan sikap dan perilaku seperti itu, manusia bisa menjadikan masyarakatnya seperti taman yang indah.

Nabi Muhammad saw. bersabda, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR Bukhari 1427)

“Tangan di atas” artinya orang yang suka memberi, “tangan di bawah” artinya orang yang suka meminta atau menerima. Orang yang suka memberi itu lebih baik daripada orang yang suka meminta atau menerima.

Semoga dengan rahmat Allah, kita bisa menjadi manusia yang terbaik, yang mampu menebar kemanfaatan kepada sesama manusia dan makhluk lain. Aamiin.

 

Oleh : Yatimin AS

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »