- Judul Buku : Islam, Perdamaian & Toleransi
- Judul Asli : Islam, Peace & Tolerance
- Penyusun : Dr. Zahid Aziz, M.Sc
- Penerjemah : Yatimin A.S.
- Penerbit : Darul Kutubil Islamiyah
- Tahun Terbit : 2018
BUKU INI disusun dalam rangka meluruskan kesalahfahaman tentang Islam, yang dituding sebagai agama yang kejam, brutal dan intoleran, dan menyuruh pengikutnya untuk melakukan jihad, dalam arti berperang, melawan non-Muslim. Islam juga dituduh melarang adanya kebebasan beragama, menyebarkan ajarannya dengan paksa, dan mengancam pengikutnya yang murtad dengan hukuman mati. Islam juga disebut-sebut sebagai agama yang anti kritik, dan memerintahkan membunuh siapa pun yang mengkritiknya.
Di dunia Barat khususnya, kesalahfahaman ini telah membangkitkan sikap permusuhan terhadap Islam. Bahkan Islam dianggap sebagai ancaman yang serius bagi peradaban modern. Sayangnya, sebagian kalangan Muslim yang berpaham ekstrim memperkuat citra buruk itu melalui ucapan dan tindakan yang sejatinya bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri.
Mayoritas umat sesungguhnya menolak pemahaman yang ekstrim dari sebagian kalangan muslim itu. Tetapi pada umumnya mereka tidak tahu apa yang musti dilakukan untuk menghentikan ekspresi keagamaan yang justru merendahkan Islam dan Nabi Suci Muhammad saw. itu.
Risalah kecil ini adalah salah satu upaya klarifikasi atas berbagai kesalahfahaman seperti tersebut di atas. Argumen dan kesimpulan buku ini didasarkan pada Qur’an Suci dan Hadits yang shahih. Saya mencantumkan sumber referensi yang digunakan di buku ini secara lengkap, dan memeriksa semua kutipan yang ada di buku ini langsung ke buku aslinya. Terjemah dari kutipan yang bersumber dari referensi berbahasa Arab sebenarnya sudah ada dan cukup membantu saya. Tetapi kadangkala saya merasa perlu menggubah sendiri terjemahan itu untuk mendapat kejelasan atau akurasi yang lebih baik.
Dalam buku ini, saya berusaha menjawab secara langsung dan jujur persoalan dan keberatan atas Islam, dan berupaya untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang seringkali dijadikan propaganda murahan dalam menyerang Islam.
Perspektif Islam yang disajikan dalam buku kecil ini didasarkan pada berbagai karya dua ulama Islam terkemuka dan penulis yang paling produktif pada paroh pertama abad ke-20. Yang pertama adalah Maulana Muhammad Ali (w. 1951), penulis terjemah dan tafsir Qur’an dalam bahasa Inggris dan beberapa buku populer lainnya tentang Islam. Kedua Khawaja Kamaluddin (w. 1932), pelopor tabligh Islam ke Barat, pendiri masjid pertama dan organisasi tabligh Islam pertama di Woking, Inggris (Woking Muslim Missionary). Kedua intelektual muslim ini terinspirasi oleh tokoh agung pembela Islam, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad (w. 1908). Meskipun demikian, persoalan yang dibahas dalam risalah kecil ini harus dinilai atas dasar kelayakannya, diselaraskan dengan Qur’an Suci dan Hadits Nabi.
Buku ini diterbitkan pertama kali tahun 2007. Beberapa tulisan yang ada di dalam buku ini merupakan hasil revisi dari sejumlah artikel yang sudah saya publikasikan sebelumnya. Di edisi revisi ini, saya menambahkan beberapa poin penting pada berbagai tulisan yang ada, dan kemudian menambahkan satu bab lagi, yakni bab kesebelas.
Beberapa perubahan juga saya lakukan di beberapa tulisan untuk memperjelas uraian. Saya juga menambahkan indeks topik dan indeks referensi Qur’an di edisi kedua ini. Penulisan referensi untuk Kitab Hadits juga disajikan dengan cara yang lebih baik. Lihat halaman penjelasan atas referensi yang ada di bagian akhir buku ini.
Edisi pertama buku ini diterbitkan sebagai respon atas berbagai “malapetaka” yang terjadi di berbagai belahan dunia (khususnya di dunia Islam –ed.), yang menyisakan dampak yang amat tragis. Sepuluh tahun berlalu, malapetaka itu berlanjut semakin parah, dan sekarang ini tak terbayangkan keadaannya. Malapetaka itu tak hanya menyebabkan hilangnya nyawa manusia tak berdosa dari berbagai negara dan agama, tetapi juga memperparah kegetiran dan memperburuk relasi antara kaum Muslim dan non-Muslim.
Risalah kecil ini diterbitkan dengan harapan dapat menjadi perekat kembali hubungan antara kaum Muslim dan non-Muslim yang merenggang, dengan cara menunjukkan ajaran Islam yang sesungguhnya, yang bersumber dari Qur’an Suci dan Hadits Nabi Muhammad saw.[]
Bagi saya orang awam, catatan setidaknya sedikit membuka pikiran baru. Terutama mengenal Ahamdiah. Meskipun tidak detail dan memang bukan tajuk tentang itu. Terima kasi penulis.