Sentuhan Rohani

Derita Jihad

HM Ghulam AhmadWahai saudaraku yang telah berbaiat dan menjadi pengikut Gerakan ini, semoga Allah mengaruniaimu kekuatan untuk menjalankan berbagai perkara yang diridhaiNya.

Hari ini mungkin kalian kecil dalam hal jumlah, dan dipandang dengan penuh kebencian serta kehinaan. Tapi ketahuilah, bahwa saat ini kalian tengah menempuh suatu cobaan. Segala cara akan dilakukan untuk menyesatkanmu. Kesedihan akan ditimpakan kepadamu, dan setiap orang akan menimpakan kesakitan kepadamu, melalui tangan ataupun lidahnya. Kalian juga akan menghadapi guncangan dari langit, sehingga kalian terbiasa diuji dengan segala cara.

Maka dengarkanlah! Logika dan nalar tiada akan memenangkanmu, atau membuatmu berkuasa. Karena itu, janganlah membalas penghinaan atasmu dengan kehinaan, atau balas menyerang para penentang yang menyerangmu. Karena jika engkau menggunakan cara ini, maka hatimu akan mengeras. Engkau akan terjebak dalam cakap kosong yang dibenci Allah, dan akan melihat mereka dengan kebencian. Janganlah engkau bersikap seperti itu, karena engkau akan mendapat dua kutukan, satu dari manusia dan lainnya dari Allah.

Ingatlah dengan yakin bahwa kutukan dari umat manusia, jika ini tidak timbul dari kutukan Ilahi, jelas sekali tiada akan ada artinya. Jika Tuhan tak berkehendak untuk membinasakan kita, maka tiada seorang pun bisa menghancurkan kita. Tetapi jika Dia menjadi musuh kita, maka tak seorang pun yang bisa melindungi kita.

Allah bermaksud agar seluruh jiwa yang tulus, baik yang hidup di Eropa, Asia, atau belahan dunia yang lain, hendaknya ditarik ke dalam keesaanNya, dan direngkuh bersama dalam satu barisan. Maka berusahalah untuk meraih tujuan ini berlandaskan kerendah-hatian dan doa. Engkau hendaknya mencari pertolongan Ilahi melalui roh suci dengan penuh pengabdian seperti Nabi Suci saw., serta menyucikan pribadimu sendiri. Tak seorang pun dapat meraih kesucian diri yang sejati, kecuali melalui teladan Nabi Suci.

Untuk mendapatkan keridhaan Ilahi, seseorang harus mencegah dirinya dari terjatuh dalam kesenangan duniawi, dan mengikuti jejak langkah nafsu rendah. Jangan tenggelam dalam kesenangan duniawi dan mengabaikan Allah.

Dapatkanlah keridhaan Allah dengan menempuh kehidupan yang penuh dengan kesukaran dan susah payah. Sesungguhnya duka derita yang didambakan itu berkenan di sisi Allah, dibandingkan dengan kesenangan yang menimbulkan ketidakridaanNya.

[Ghulam Ahmad, Izalah Auham, 1891, hlm. 446]

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »