Artikel

Urgensi Dakwah Islam

“Berserulah (berdakwahlah) ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan nasihat yang baik, dan berbantahlah dengan mereka dengan cara yang terbaik. Sesungguhnya Tuhanmu paling mengetahui orang yang tersesat dari jalan-Nya, dan paling mengetahui orang yang berjalan dengan benar.” (An-Nahl, 16:125).

Dakwah arti harfiahnya adalah seruan, panggilan, atau ajakan. Dakwah Islam adalah kegiatan untuk mengajak umat manusia kepada Allah atau kepada jalan Allah, kegiatan untuk mengajak kepada kebaikan dan melarang kejahatan, dan kegiatan untuk saling memberi nasihat tentang kebenaran dan kesabaran.

Orang yang melakukan dakwah Islam dengan tulus, insyaAllah menjadi orang yang beruntung, dan tidak akan menderita kerugian.

Nabi Suci Muhammad saw. bersabda: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (Shahih al-Bukhari 3461).

Dalam hadis ini, Nabi Muhammad saw. memerintahkan kepada umatnya, umat Islam agar bertabligh atau menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia. Oleh karena itu, setiap muslim (orang Islam) wajib melakukan tabligh atau dakwah Islam menurut kapasitas masing-masing.

Jadi kewajiban dakwah Islam selalu melekat pada setiap orang Islam. Cuma mungkin sarana dan metodenya yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi masing-masing. Bagi orang Islam pada umumnya, yang mungkin pengetahuan agamanya masih terbatas, setidak-tidaknya bisa melakukan dakwah bil hal atau dakwah bil uswah, yaitu dakwah dengan perbuatan, dengan amal nyata, atau dengan teladan.

Dengan kata lain, dakwah bil hal adalah dakwah dengan menunjukkan perilaku dan kebiasaan hidup yang Islami, yang mencerminkan sepenuhnya keindahan ajaran Islam, yang ada dalam Quran Karim, sunnah Nabi Muhammad saw., dan hadis.

Dakwah bil hal atau dakwah dengan amal nyata dan teladan, penting untuk ditampilkan, ditunjukkan terutama di hadapan saudara-saudara kita non-muslim, agar mereka mengenal Islam dengan benar dan tertarik padanya.

Karena mereka tidak membaca Al-Quran dan tidak membaca hadis, namun membaca orang Islam, yakni memperhatikan perilaku dan kebiasaan hidup orang Islam; maka orang Islam hendaklah bisa menjadi duta Islam yang baik.

Perlu diingat, selain dakwah bil hal, ada cara dakwah lainnya, yaitu:

– Dakwah bil lisan (dakwah dengan lisan), seperti ceramah, khotbah, seminar dan diskusi, baik secara langsung maupun melalui media elektronik. Dakwah bil lisan disebut juga dakwah qauliyah (dakwah dengan perkataan).

– Dakwah bil risalah (dakwah dengan tulisan) atau dakwah dengan media cetak, seperti buku, majalah, tabloid, brosur, selebaran, dan koran. Dakwah bil risalah dusebut juga dakwah bil qolam atau dkwah bil kitabah.

– Dakwah digital, yaitu dakwah melalui media digital. Sekarang ini sedang marak banyak orang melakukan dakwah dengan media digital. Cara dakwah ini nampaknya sangat menarik dan cocok untuk generasi milenial.

Allah SWT berfirman:

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, dan berbuat baik, dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri?” (QS Ha Mim, 41:33).

Firman Allah ini menunjukkan bahwa perkataan yang terbaik adalah perkataan yang berupa dakwah atau seruan kepada Allah, seruan untuk menuju jalan Allah, yang dilakukan oleh orang yang berbuat baik (beramal saleh) dan orang yang berserah diri kepada Allah (muslim).

Jadi, betapa luhurnya posisi seorang muslim yang dengan tulus dan istiqamah melakukan kegiatan dakwah Islam.

Aktivitas dakwah juga merupakan ikhtiar yang wajib kita lakukan, untuk menghindari kerugian dalam hidup di dunia dan akhirat.

Seperti dijelaskan dalam Quran Karim, surat Al-‘Ashr (103), bahwa sesungguhnya manusia menderita rugi, kecuali orang yang beriman dan berbuat baik, dan saling memberi nasihat tentang kebenaran dan kesabaran.

Kalimat “Saling memberi nasihat tentang kebenaran dan kesabaran,” itu disebut juga berdakwah atau bertabligh.

Selain dakwah Islam merupakan kewajiban yang melekat pada setiap orang Islam, juga perlu dikelola oleh organisasi. Agar kegiatan dakwah berpengaruh besar dan berhasil dengan baik, sangat dibutuhkan orang-orang yang mau memfokuskan hidup mereka pada kegiatan dakwah. Untuk itu, Allah Ta’ala menghendaki supaya ada suatu organisasi yang mempersiapkan dan mengelola da’i atau mubaligh, yang mengemban tugas amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kejahatan).

Allah SWT berfirman:

“Dan hendaklah ada sekelompok umat di antara kamu yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh berbuat benar dan melarang berbuat salah. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Ali ‘Imran, 3:104).

Selanjutnya, Allah SWT juga berfirman dalan Quran, surat At-Taubah/Al-Bara’ah (9), ayat 122, yang intinya: Sekalipun dalam kondisi perang untuk membela diri, seharusnya ada beberapa orang beriman yang memperdalam ilmu agama. Kemudian mereka bertabligh atau menyampaikan ilmu agama yang didapatkan dan dimiliki kepada orang lain, selain mempraktekkannya sendiri.

Semoga Allah berkenan memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita semua untuk bisa melaksanakan dakwah Islam dengan tulus, sehingga terwujud kehidupan yang Islami di kalangan umat manusia. Aamiin.

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »