Aku beritahukan secara umum bahwa aku telah diberi tanda bukti terkabulnya doa dari Allah Ta’ala. Siapa yang ingin menentang aku, silakan datang menghadapiku. Tetapi hingga hari ini tidak ada orang yang datang menghadapiku.
Kemudian aku mengumumkan, barangsiapa tidak memahami bahwa aku di atas kebenaran, silakan bermubahalah denganku. Selain itu, aku juga telah menyiarkan bahwa aku telah dianugerahi tanda bukti kebenaran dan pengetahuan Quran Karim. Bila ada penentang, datanglah di hadapanku. Tetapi dari para penentang, tidak ada seorang pun yang berani datang di hadapanku, dan menerima undanganku.
Kemudian Allah Ta’ala memberi kabar baik melalui ilham:
Yan shurukaallaahu fii mawaathin
“Allah akan menolongmu di medan perang.”
Untuk membuktikan kebenaranku, di setiap medan Allah menganugerahkan kemenangan kepadaku. Maka bila dengan tanda bukti yang terbuka, tidak ada orang yang memperoleh faedah, dan tidak ada orang yang terpuaskan, maka silakan pergi ke tempat lain, misalnya pergi ke tempat umat Kristen seandainya bisa memperoleh ketenangan dan kepuasan di sana. Tetapi sebenarnya, dengan meninggalkan kebenaran, seseorang akan sulit mendapatkan ketenangan dan kepuasan di tempat lain.
Allah berfirman:
Famaadan ba’dal haqqu illadl-dlalaal
“Dan adakah sesudah kebenaran selain kesesatan?” (Yunus, 10:32).
Singkatnya, Allah Ta’ala lebih mengetahui keadaan niat manusia. Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya. Apakah kita menjamak shalat itu karena malas atau karena alasan yang masuk akal dan menguntungkan?
Ingatlah baik-baik, bila seseorang masih merasakan keragu-raguan setelah melihat tanda bukti, seharusnya dia sangat takut, karena setan adalah musuh yang nyata.
Aku ingin mengajak ke jalan yang benar. Orang beriman yang berjalan di atas jalan itu bisa mencapai posisi ghauts atau qutub (gelar tingkat wali tertinggi, pent.). Bagi orang-orang yang mengikuti aku, mengamalkan nasihatku, dan menerimaku, dijanjikan ganjaran dunia dan akhirat yang sangat besar. Sebagaimana telah diilhamkan oleh Allah:
Wa jaa’ilul-ladziinat-ba’uuka fawqal-ladziina kafaruu ilaa yawmil-qiyaamah
“Dan (Allah) menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari Kiamat.”
Sebenarnya waktu (keunggulan) itu dekat. Ketika para pengikutku keluar dari ketidaktahuan, Allah Ta’ala akan menganugerahkan kekuatan bicara, dan di setiap medan mereka akan menang terhadap orang-orang kafir.
Orang yang melihat beberapa dalil dan tanda bukti, tetapi kemudian melepaskan kejujuran, keimanan dan keadilan, mereka seharusnya ingat petunjuk Quran, “Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya?” (6:21).
(Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, disarikan oleh Yatimin AS dari Kitab Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 3a, hlm. 46-47)
Comment here