Yang pertama dan utama marilah kita menghaturkan puji syukur kita ke hadirat Allah atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga kita diberi panjang umur, dan dapat kembali memasuki bulan Ramadhan, bulan yang kita Yakini penuh berkah ini. Pada ke
SelengkapnyaPada umumnya, para ulama Islam mengajarkan bahwa sumber agama Islam itu ada empat, yaitu Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas. Qur’an dan Sunnah (Hadits) disebut sebagai al-adillatul-qat’iyyah (dalil yang mutlak benar), sedangkan ijma’ (kesepakatan pe
SelengkapnyaApa yang kami terangkan sampai di sini hanyalah mengenai puasa ditinjau dari segi lahiriahnya saja. Tetapi sebagaimana kami terangkan di muka, puasa itu berintikan nilai moral dan rohani, dan aspek ini amat ditekankan oleh Qur’an Suci dan Hadits Nab
SelengkapnyaSekalipun makan sahur itu tidak wajib, tetapi hal ini ditekankan secara khusus oleh Nabi Suci. Bahkan, Nabi Suci menyebutnya sebagai sumber berkah Tuhan. Karena dengan makan sahur, orang lebih dapat menahan kesukaran puasa. Nabi Suci bersabda, “Maka
SelengkapnyaMenurut Islam, puasa terutama sekali dilakukan untuk melatih disiplin rohani atau spiritual. Dalam setidaknya dua ayat, yakni QS 9:112 dan 66:5, Qur’an Suci menyebut orang yang berpuasa sebagai musafir rohani (saih). Istilah saih ini berasal
SelengkapnyaBerbuka puasa dalam istilah bahasa Arab disebut ifthar, berasal dari kata fathara, yang artinya "membelah sesuatu menurut panjangnya" (R). Adapun segala sesuatu yang membatalkan puasa disebut mufthirat, jamaknya kata mufthirah. Ada tiga mufthirat
SelengkapnyaOrang yang berkewajiban menjalankan puasa, menurut Qur’an Suci, adalah dia “yang menyaksikan datangnya bulan Ramadan (man syahida minkumusy-syahra, QS 2:185).” Kata syahid dalam ayat ini adalah isim mashdar (kata dasar) dari kata syahadah (bersa
SelengkapnyaJama’ah shalat Idul Fitri yang berbahagia. Marilah kita bersama-sama terlebih dahulu memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt sedalam-dalamnya, karena hanya dengan nikmat dan karunia-Nya, kita semua dapat menyudahi puasa Ramadlan dalam keadaan se
SelengkapnyaSecara syar’i, puasa adalah berpantang makan, minum, dan “bercampur” dengan suami/istri sejak terbit fajar hingga matahari terbenam, 29 atau 30 hari berturut-turut. Singkat kata, dalam berpuasa kita dilatih menahan lapar, haus, serta nafsu birahi.
SelengkapnyaKewajiban puasa sesungguhnya hanya berlaku bagi orang-orang yang beriman. Tujuannya agar orang-orang beriman itu juga bertaqwa (QS 2:183). Kita banyak sekali menjumpai ayat Qur’an yang memasangkan kata iman dan taqwa, seolah-olah, atau memang demiki
Selengkapnya