Sentuhan Rohani

Perlunya Keselarasan Antara Ucapan dan Perbuatan

a man and a woman shaking hands for a business deal

Apabila engkau ingin memengaruhi hati seseorang, pengaruhilah mereka melalui amal perbuatanmu. Sebab perkataan lisan, tanpa disertai amal nyata, tak banyak bisa memberikan manfaat bagi manusia.

Banyak orang menyebut diri mereka sendiri sebagai ulama atau da’i, dan mengaku sebagai pewaris nabi atau pengikut Rasulullah saw. Mereka naik ke atas mimbar, berkhotbah atau ceramah, dan menyuruh orang menjaga diri dari berbuat buruk dan berlaku sombong.

Tetapi bilamana engkau memperhatikan sikap dan perbuatan mereka, engkau bisa mengira-ira, seberapa besar apa yang mereka khotbahkan itu akan berpengaruh bagi banyak orang.

Andai kata mereka memiliki kuasa amaliah, yakni keselarasan antara apa yang mereka amalkan dengan apa yang sudah mereka katakan, mungkin tak perlu ada peringatan Allah seperti termaktub dalam Quran Syari berikut ini:

“Wahai orang-orang yang beriman, mengapa engkau mengatakan apa yang tak kau lakukan? Amat besar kebencian Allah kepadamu karena engkau mengatakan apa yang tak kau lakukan.”

Ayat ini menerangkan bahwa di dunia ini ada, dan akan terus ada, orang yang berkata-kata tentang sesuatu yang dia sendiri tak melakukannya.

Dengarlah ucapanku, dan ingatlah baik-baik! Jika seorang manusia berbicara tidak dengan tulus hati, dan tak menyelaraskan ucapannya dengan amal perbuatannya, maka ia tidak akan bisa menjadi manusia yang berpengaruh bagi manusia yang lainnya.

Sebab sungguh, kebenaran Rasulullah saw. pun dibuktikan melalui ketulusan hati dan kuasa amaliahnya. Maka oleh karena itu, kesuksesan dan pengaruh yang beliau dapatkan di dunia ini tak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia.

Semua itu terjadi, karena Rasulullah saw. mampu menyelaraskan secara sempurna antara apa yang beliau katakan dengan apa yang beliau perbuat.

Aku sampaikan ini kepadamu agar engkau sudi meneladani apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. itu.

Disarikan oleh H. Yatimin AS dari kitab Manzur Ilahi/Malfuzat Ahmadiyyah karya H.M. Ghulam Ahmad, jilid 2, hlm. 62-63

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »