Kolom

Naik Haji

Oleh : Mardiyono

|| Naik haji termasuk rukun Islam, yang semuanya telah diwajibkan untuk dilaksanakan sebagai ibadah dalam Islam. Boleh dikata, manusia Islam dapat bebas mengerjakan shalat, puasa dan  membayar zakat. Adapun naik haji tidak semua orang dapat mengerjakannya, sebab ada halangan sakit, tidak kuat, belum cukup umur atau sudah terlalu tua, amat penting beaya perjalanan tetapi belum tercukupi.

Adapun halangan yang teramat besar ialah JATAH yang disediakan. Umpama saja dengan angka-angka yang dibulatkan umat islam di Indonesia jumlahnya 250 juta orang, jatah yang diberikan untuk naik haji 250 ribu orang per tahun masa haji, berarti hanya 0,1%. Anggaplah orang dapat naik haji antara umur 20 tahun sampai umur 70 tahun, yaitu kesempatan orang selama 50 tahun untuk naik haji, yaitu 50 x 0,1% = 5%, sehingga setiap 50 tahun yang dapat naik haji hanya 5% saja. Sesudah itu gantilah generasi baru, sehingga dari setiap generasi yang dapat naik haji hanya 5%, yaitu dari 100 orang Islam hanya 5 orang yang dapat naik haji. Sisanya 95 dari 100 orang tidak mungkin ada kesempatan untuk naik haji.

Jatah naik haji ditambah kiranya sukar. Umpama dari umat Islam sedunia dijatahi satu juta orang. Untuk setiap orang disediakan tempat 1 meter persegi, maka diperlukan lapangan 1 juta meter persegi, panjang 1 km, lebar 1 km, yang harus tercukupi, umpama di padang Arafah. Maka rahmat Tuhan yang teramat besar jika seorang Islam dapat naik haji, dengan tujuan mengunjungi Tuhan untuk memenuhi panggilan Tuhan.

Kebanggaan orang yang sudah naik haji ditandai dengan didepan namanya ditambah gelar Haji atau Hajah. Dengan catatan bahwa gelar tersebut tidak ada pada zaman Nabi. Hingga sekarang tak ada ucapan atau bacaan Haji Muhammad SAW, Haji Umar, Haji Abu Bakar, Haji Usman, Haji Ali, Hajah Siti Aisyah, Hajah Fatimah. Maka kapankah gelar Haji dan Hajah menjadi tradisi?

Mengunjungi Tuhan untuk memenuhi panggilan Tuhan. Maka banyak dongeng dari mereka yang telah naik haji mengalami rasa Tuhan Maha Dekat sampai menangis-nangis terharu. Bahkan ada yang selama haji dapatnya hanya menangis melulu sampai tidak tahu lagi harus berdoa apa. Kepada mereka yang telah memenuhi panggilan Tuhan ini Tuhan memanifestasi diri dengan manusia merasa Tuhan Maha Dekat.

Bagaimana dengan 95% umat Islam yang tidak dapat naik haji? Tuhan Maha Adil, Tuhan Maha memberi kesempatan untuk manusia mengunjungi Tuhan guna memenuhi panggilan Tuhan, yaitu dengan salat, puasa dan bayar zakat, juga dikir dan istighfar. Naik haji ialah perkenan Tuhan untuk manusia dapat segera mengalami “berjumpa” dengan Tuhan. Tanpa naik hajipun manusia dapat mengalaminya. Tinggal seberapa usaha manusia. Ada waliyullah yang tak pernah naik haji, ada mujaddid Imam Zaman yang tak pernah naik haji.

Tuhan sudah memanggil. “Wahai manusia, carilah Tuhanmu dengan sekuat tenagamu sampai kamu menjumpai-Nya” (QS 84:6). “Dan jadikanlah Tuhanmu sebagai satu-satunya tujuan” (QS 94:8). “Adapun mereka yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada-Nya, Ia akan memasukkan mereka dalam rahmat-Nya dan anugerah-Nya, serta memimpin mereka di jalan yang benar yang menuju kepada-Nya” (QS 4:175). Tinggal manusianya yang yakin bahwa Tuhan Maha Memenuhi Janji (QS 40:55). Maka jadikanlah obsesi untuk dapat “MANUNGGAL DENGAN TUHAN”.[]

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here