Sentuhan Rohani

Mukjizat Abadi Nabi Muhammad saw.

Aku telah berkali-kali menyatakan tentang empat macam orang yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi (nabiyyin), para orang tulus (shiddiqin), para orang setia (syuhada’), dan para orang saleh (sholihin) (lihat QS 4:69).

Jadi, dalam doa ihdinash-shiraathal-mustaqiim, shiraathalladziina an-‘amta ‘alaihim (pimpinlah kami pada jalan yang benar, jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat), itu seolah-olah orang memohon untuk bisa mendapatkan keutamaan keempat kelompok orang tersebut.

Keutamaan para nabi adalah mendapat banyak informasi (naba’) dari Allah. Seperti disebutkan dalam Quran Syarif, Allah Ta’ala tidak memberitahukan perkara gaib kepada seorang pun, kecuali kepada nabi-nabi yang Ia pilih.

“Maka Dia tak mengungkapkan kegaiban-Nya kepada seorang pun. Kecuali kepada Utusan yang Dia pilih.” (QS Al-Jinn, 72:26-27).

Kepada mereka yang beroleh sebagian dari keutamaan kenabian, Allah Ta’ala memberitakan kepadanya pengetahuan akan berbagai peristiwa yang akan datang (nubuwah). Dan ini menjadi tanda bukti yang sangat besar bagi para utusan Allah. Tidak ada mukjizat yang lebih besar daripada itu.

Nubuat adalah mukjizat yang sangat besar. Semua Kitab Suci, termasuk Quran Karim, jelas menyatakan bahwa tidak ada tanda bukti yang lebih besar daripada nubuat.

Karena kedengkiannya, orang-orang yang memusuhi Nabi Suci Muhammad saw. tidak mendapatkan karunia pengetahuan soal itu. Mereka menolak dan tak mengimani mukjizat Rasulullah saw. semacam itu.

Sangat disayangkan, karena sikap penolakan dan menutup mata dari kebenaran itu, mereka tidak mengetahui bahwa begitu banyak mukjizat yang ditunjukkan oleh Nabi Suci Muhammad saw. Bahkan jika boleh aku katakan, mukjizat beliau terbukti lebih unggul dibandingkan dengan mukjizat semua nabi yang telah diutus sebelumnya ke dunia ini.

Al-Quran Syarif penuh dengan nubuat yang diberikan kepada Rasulullah Muhammad saw., tentang masa-masa yang akan datang di dunia ini, bahkan hingga Kiamat dan sesudahnya. Bukti tertinggi dari tergenapinya nubuat-nubuat Rasulullah saw. adalah adanya saksi hidup pada setiap zaman.

Pada zaman ini, Allah Ta’ala membangkitkan aku sebagai saksi itu, dan mengaruniakanku beberapa nubuat sebagai tanda bukti-Nya yang agung, agar aku menunjukkan dengan terang benderang pada orang-orang yang terhalang dari kebenaran dan ma’rifat, bahwa mukjizat Nabi Suci Muhammad saw. adalah bersifat permanen dan abadi.

Apakah kaum Yahudi atau Kristen, yang menyebut Isa sebagai Tuhan, bisa menandingiku dalam memperlihatkan tanda bukti Tuhan? Tidak ada seorang pun dari mereka yang bisa menandingiku. Ini menjadi bukti kekuatan mukjizat Nabi Suci Muhammad saw.

Sebab, secara logis, mukjizat yang terjadi di tangan para pengikut nabi, bisa juga disebut sebagai mukjizat nabi yang diikutinya. Karena itu, mukjizat, tanda bukti, dan nubuat-nubuat yang diberikan kepadaku itu, hakikatnya adalah mukjizat Rasulullah Muhammad saw. yang hidup abadi.

Kini, tak ada lagi umat nabi lain yang memiliki kebanggaan untuk bisa mempertunjukkan mukjizat yang diperolehnya dari kekuatan suci para nabi yang diikutinya. Kebanggaan itu hanya bisa terjadi dalam Islam.

Karena itu, Nabi Utusan Allah yang “hidup untuk selama-lamanya” hanyalah Rasulullah Muhammad saw., yang melalui perantaraan kekuatan dan jiwa sucinya, memunculkan orang-orang pilihan di setiap zaman, yang mengenalkan manusia kepada Allah, dan memberikan bukti-bukti akan kehadiran-Nya.

Sentuhan Rohani oleh Hazrat Mirza Ghulam Ahmad | Disarikan oleh Yatimin AS dari Kitab Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 1, hlm. 214-215.

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »