Masjid dalam foto di atas adalah Masjid “Maulana Muhammad Ali,” didirikan di Bamako, Ibukota Negara Mali, di Benua Afrika.
Bamako terletak di Sungai Niger, di sebelah barat daya negara tersebut. Kota ini adalah pusat administratif Mali, serta merupakan pusat perdagangan regional yang penting.
Masjid ini dibangun atas inisiatif Noman Malik dan Samina Malik, aktivis Ahmadiyya Anjuman Isha’ati Islam Lahore (AAIIL) atau Gerakan Ahmadiyah Lahore cabang Amerika Serikat.
Masjid ini diresmikan pada 6 Mei 2023 lalu, dihadiri oleh hampir 3.000 orang, termasuk para pejabat pemerintah dan mantan Presiden Mali. Karena tugas lain, Presiden Mali saat ini tak bisa hadir. Tapi ia mewakilkan Menteri Agamanya untuk hadir dan menggunting pita, sebagai tanda dibukanya secara resmi Masjid “Maulana Muhammad Ali” itu.
Di depan masjid, terpampang monumen Tafsir Quran Karya Maulana Muhammad Ali dalam bahasa Prancis. Dan ribuan eksemplar Kitab Tafsir Quran karya Maulana Muhammad Ali dalam Bahasa Prancis telah dibagi-bagikan secara cuma-cuma kepada seluruh yang hadir dalam peresmian Masjid itu.
Samina Malik dan Noman Malik hadir mewakili Gerakan Ahmadiyah, sekaligus sebagai cucu-mantu Maulana Muhammad Ali. Mereka jugalah yang menjembatani donasi dari banyak orang baik dan murah hati dari berbagai negara untuk terwujudnya Masjid ini, dan juga penerbitan dan pendistribusian Tafsir Quran dan berbagai literatur keislaman lainnya dalam bahasa Inggris dan Prancis di Afrika.
Berdirinya masjid ini, dan tersebarluasnya Tafsir Qur’an karya Maulana Muhammad Ali di Afrika seolah menjadi pemenuhan atas impian Maulana Muhammad Ali sendiri. Noman Malik bercerita, bahwa suatu ketika kakeknya bercerita bahwa ia pernah bermimpi melihat dirinya sendiri tengah mengemas koper untuk pergi ke Afrika. Tetapi sampai wafatnya, ia tak pernah pergi ke Afrika.
Tetapi mimpi Maulana Muhammad Ali itu sekarang menjadi kenyataan! Meskipun wadagnya tak bisa pergi ke Afrika, tapi karya Maulana Muhammad Ali sampai jua ke sana! Dan Tafsir Qur’an hasil buah tangannya kini telah diterima secara luas oleh rakyat Afrika.
Ribuan Al-Quran telah didistribusikan dari Masjid “Maulana Muhammad Ali” sejak masjid itu dibuka secara resmi. Dan sejak itu pula, pelajaran Qur’an dalam bahasa Prancis dan Arab diadakan di Masjid itu hampir setiap hari.
Sufi Shaikh Bilal, tokoh Islam Mali yang saat inin menjabat sebagai imam besar Masjid Maulana Muhammad Ali, memuji-muji Tafsir Quran karya Maulana Muhammad Ali dalam terjemah bahasa Prancis itu sebagai tafsir terbaik. Beliau bahkan ingin menjadikan Quran ini sebagai Terjemahan Prancis terpopuler di Afrika Barat.
Tafsir Qur’an dan 13 buku lainnya dalam bahasa Prancis yang diterbitkan Gerakan Ahmadiyah Lahore, dari karya Maulana Muhammad Ali dan Hazrat Mirza Ghulam Ahmad sangat diminati di Afrika.
Gerakan Ahmadiyah-Lahore cabang Amerika Serikat telah mengirim 89.000 Kitab Tafsir Quran karya Maulana Muhammad Ali dalam bahasa Prancis ke Mali, dan telah didistribusikan di tujuh negara berbahasa Prancis dalam waktu tiga tahun ini. Mereka juga telah mengirimkan 168.000 buku berbahasa Prancis ke berbagai negara di Afrika.
Gerakan Ahmadiyah-Lahore cabang Amerika Serikat juga telah mengirimkan 30.000 Tafsir Qur’an berbahasa Inggris ke Ghana, dan akan mengirimkan 15.000 eksemplar Tafsir Qur’an dan 168.000 buku lain berbahasa Prancis dalam waktu dua bulan ini, termasuk 10.000 eksemplar Tafsir Qur’an berbahasa Inggris dalam waktu dua bulan ini ke Ghana.[]
Laporan dari Sister Samina Malik, Gerakan Ahmadiyah-Lahore Amerika Serikat (AAIIL USA)
Comment here