Pustaka

Kristianologi Qur’ani

  • Judul Buku : Kristianologi Qur’ani, Panduan Populer Dialog Teologi Untuk Para Mubaligh
  • Penulis : K.H. Simon Ali Yasir
  • Penerbit : Darul Kutubil Islamiyah
  • Tahun Terbit : 2005

Kristianologi Qur’ani (An-nashraaniyyatul-Qur’aaniyyah) adalah ilmu pengetahuan tentang kekristenan/kristianitas menurut Al-Qur’an, atau Tafsir Tematik (maudlu’i) ayat-ayat Al-Qur’an tentang Kristianitas. Jadi Kristianologi Qur’ani merupakan suatu upaya menjadikan Islam sebagai way of life secara kaffah dalam disiplin ilmu.

Kristianologi Qur’ani tidak termasuk dalam Ilmu Perbandingan Agama (Comparative Religion) atau Ilmu Agama (Science of Religion), tetapi termasuk dalam Tafsir Al-Qur’an, yakni Tafsir Maudlu’i. Oleh karena itu ada perbedaan antara keduanya, Perbandingan Agama dan Ilmu Agama tak berhak mengoreksi atau menilai suatu agama, misalnya agama Kristen, tetapi sebaliknya Kristianologi Qur’ani dapat mengoreksi dan menilai agama Kristen sebab Al-Qur’an mempunyai hubungan erat dengan kitab-kitab suci sebelumnya. Antar kitab suci seperti mata rantai yang sifatnya progresif, semakin mutakhir semakin sempurna. Yang diwahyukan belakangan menyempurnakan sebelumnya.

Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir, maka fungsi Al-Qur’an terhadap kitab-kitab terdahulu, misalnya terhadap kitab suci agama Kristen, adalah:

  1. Sebagai Al-Mushaddiq (QS 2:41), yang membenarkan yakni yang menyungguhkan kebenaran ajaran kitab-kitab suci terdahulu, atau membenarkan dalam arti meluruskan ajaran dari kitab-kitab terdahulu yang menyimpang dari kebenaran. Mushaddiq dapat pula berarti menggenapi (nubuat/ramalan) atau menyempurnakan (syariat) kitab-kitab suci terdahulu.
  2. Sebagai Al-Muhaimin (QS 5:48), yang menjaga kebenaran ajaran para Nabi yang terdapat dalam kitab-kitab suci terdahulu yang ada sampai sekarang ini.
  3. Sebagai Al-Furqan (QS 3:4) atau Pembeda, yakni yang membedakan antara kebenaran dan kepalsuan dalam kitab-kitab suci terdahulu.
  4. Sebagai Al-Mubayyin (QS 16:64), yang menjelaskan ajaran kitab-kitab suci terdahulu yang masih samar-samar karena dinyatakan dalam ayat Mutasyabihat atau metaforis.
  5. Sebagai Al-Mufashshil (QS 10:37), artinya menjelaskan secara rinci dalam banyak hal yang diajarkan oleh para Nabi terdahulu.

Sebagai Tafsir Tematik, Kristianologi Qur’ani mempunyai tujuan yang selaras dengan tujuan Al-Qur’an diwahyukan. Jika dirinci ialah:

  1. Untuk memperkuat iman, yakni Iman kepada Allah, para Malaikat, Kitab-kitab Suci, para Utusan Allah, dan Hari Kiamat.
  2. Untuk memperdalam dan memperluas wawasan ilmu pengetahuan agama Islam, khususnya hubungan antar agama Islam dan Kristen.
  3. Untuk mengantisipasi pemurtadan (aportasi) umat Islam (QS 2:217).
  4. Untuk mengantisipasi bahaya Kristenisasi umat Islam (QS 2:120).
  5. Untuk membebaskan diri dari Israeliyat-Nashraniyat yang menyesatkan umat Islam.
  6. Untuk memantapkan toleransi antar umat beragama, khususnya umat Islam dengan Kristen, dari toleransi pasif menjadi toleransi aktif (QS 109:1-6).
  7. Untuk mengubah SARA sebagai racun berbahaya kerukunan antar umat beragama menjadi obat mujarab kerukunan umat beragama.
  8. Untuk menyelamatkan diri dari fitnah Dajjal, Yakjuj dan Makjuj yang merajalela pada zaman akhir.
  9. Sebagai bekal dakwah, khususnya dakwah terhadap Ahli Kitab dengan metode Mujadalah yang sebaik-baiknya (QS 16:25; 29:46).
  10. Sebagai senjata pamungkas jihad kabir Ghazwul-fikri yang dilancarkan oleh para orientalis dan missionaris.[]

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »