Akademika

Kenikmatan Surga Menurut Maulana Muhammad Ali dalam Tafsir The Holy Quran

  • Judul Thesis
    Kenikmatan surga menurut Maulana Muhammad Ali dalam tafsir The Holy Quran
  • Penulis
    Ismirihah Aeres | Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Sumber : digilib.uinsgd.ac.id

Islam meyakini adanya hari akhir sebagai hari di mana semua amal perbuatannya akan dibalas. Kematian bukanlah suatu ketiadaan, namun sebagai perkembangan dan perpindahan alam saja. Di kehidupan akhirat, semua amal perbuatan akan dibalas, apakah akan mendapatkan surga dengan kenikmatannya ataukah neraka dengan siksaannya yang kejam.

Tidak sedikit para mufasir ataupun cendikiawan muslim menginterpretasikan terkait permasalahan surga hanya berdasarkan informasi yang terdapat dalam Al-Quran dan hadis sehingga mereka beranggapan bahwa kenikmatan surga yang akan di dapatkan di akhirat itu akan dirasakan penghuninya sesuai dengan apa yang digambarkan dalam Al-Quran.

Namun Maulana Muhammad Ali mengatakan ayat yang menggambarkan surga dan kenikmatannya dalam Al-Quran jangan diartikan secara harfiah. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis kenikmatan surga itu “Keadaan yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar, dan belum pernah terbayang dalam hati manusia”.

Penjelasanya tentang sungai-sungai sebagai sebuah kenikmatan di surga “taman yang di dalamnya mengalir sungai-sungai”. Maksud ayat tersebut bukanlah sungai seperti yang ada di dunia ini, tetapi digambarkan sebagai iman dan perbuatan baik. Yang mana mengandung arti iman itu air rohani yang akan berubah menjadi sungai di akhirat, adapun perbuatan baik yang berasal dari iman ini yang akan tumbuh menjadi pohon-pohon di akhirat.

Tulisan ini berisi penelitian tentang kenikmatan surga menurut Maulana Muhammad Ali dalam Tafsir The Holy Quran. Peneliti memfokuskan kajian terhadap ayat kenikmatan surga menurut Maulana Muhammad Ali.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana beliau menafsirkan ayat-ayat tentang kenikmatan surga dan memberi pengetahuan terkait kenikmatan surga dalam Tafsir The Holy Quran.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif-analisis dengan pendekatan tematik (maudhui). Teknik penelitian adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan bahan berupa data berasal dari perpustakaan baik data primer Tafsir The Holy Quran karya Maulana Muhammad Ali maupun sekunder yang menjadi sumber penunjang.

Tidak ada satu pun kenikmatan surga bersifat jasmani (materi), semuanya bersifat rohani (imaterial). Minuman, makanan, sungai-sungai yang indah, buah-buahan, pakaian, perhiasan, bidadari, menggambarkan keadaan yang menyenangkan, membahagiakan, kesucian, keindahan dan kebaruan.

Ia terbebas dari hal-hal yang bersifat nafsu birahi, berlainan dengan kenikmatan seperti apa yang ada dan terjadi di dunia ini (jasmani), dan yang terakhir perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki hak untuk menikmati kenikmatan surga tanpa perbedaan sedikit pun.

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here