Nasehat Imam Zaman

Jangan Meniru Para Pecinta Dunia

Jika saudara melihat bangsa lain telah mencapai sukses luar biasa dalam urusan duniawi, janganlah saudara tergesa-gesa ingin mengikuti jejak mereka.

Dengarkanlah betul-betul dan perhatikanlah sungguh-sungguh, bahwa mereka itu asing dan tak menaruh perhatian terhadap Allah, Yang memanggil kamu semua supaya kembali kepada-Nya. Tuhan mereka tiada lain hanya seorang manusia yang lemah. Inilah sebabnya mengapa mereka dibiarkan dalam kesesatan yang menyenangkan. Bukan maksud saya untuk melarang saudara mencita-citakan kebaikan di dunia, tetapi yang saya larang ialah agar saudara jangan mengikuti cara-cara mereka yang berpikir bahwa dunia sekarang ini adalah segala-galanya.

Semua perbuatan yang saudara lakukan, baik mengenai hal-hal yang berhubungan dengan dunia ini ataupun dengan akhirat, hendaklah memohon bantuan dan pertolongan Allah semata-mata, dan hendaklah hal ini menjadi pedoman hidup saudara untuk selama-lamanya. Tetapi permohonan bantuan ini janganlah hanya keluar dari mulut saja, melainkan harus keluar dari keyakinan yang dalam bahwa anugerah itu datang dari langit saja.

Saudara akan sungguh-sungguh menjadi orang tulus, apabila di saat-saat kesukaran, sebelum saudara membuat rencana, saudara menutup pintu kamar saudara, dan bersujud di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, sambil menangis kepada-Nya agar Ia memberi bantuan dan pertolongan. Maka malaikat pasti akan datang menolong saudara, dan dengan cara yang gaib, jalan keluar akan terbuka bagi saudara.

Kasihanilah jiwa saudara, dan janganlah seperti mereka yang sama sekali memutus hubungan dengan Allah, dan terjun dalam urusan duniawi begitu rupa hingga untuk mencari pertolongan Allah, mereka tak mau mengucapkan kata-kata yang sudah lazim, “Insya Allah”.

Semoga Allah membuka mata saudara, sehingga saudara mulai sadar bahwa Tuhan saudara ialah pilar utama yang seluruh bangunan bersandar kepadanya. Jika pilar utama itu tumbang, dapatkan pilar-pilar kecil lainnya mempertahankan posisinya? Sudah barang tentu tidak! Semuanya akan roboh seketika itu juga, dengan kemungkinan jatuhnya banyak korban. Demikian pula bangunan saudara tak dapat mempertahankan posisinya tanpa adanya pertolongan Allah. Jika saudara tak mau menangis untuk memohon pertolongan Allah, demikian pula jika saudara tak menjadikan permohonan itu sebagai pokok asasi hidup saudara, maka saudara tak akan memperoleh sukses, dan saudara akan mati dengan sangat menyesal.

Janganlah saudara melamun, mengapa umat lain mendapat sukses padahal mereka tak mempunyai pengertian sedikit pun tentang Allah Yang paling sempurna dan Yang Maha Kuasa. Adapun jawabnya hanyalah karena mereka itu meninggalkan Allah, maka mereka dicoba dengan barang-barang duniawi. Kerapkali terjadi bahwa mereka yang meninggalkan Allah, dicoba berupa pemberian kehidupan mewah kepadanya, dengan segala pikirannya yang dipusatkan kepada urusan duniawi, dan pintu kemajuan dunia terbuka baginya, namun jika dilihat dari segi agama dan kerohanian, dia itu orang melarat dan telanjang. Dia akan mati tenggelam di dunia ini, dan akan dilemparkan untuk selama-lamanya di neraka.

Kadang-kadang cobaan mereka itu berupa ketidaksuksesan dalam menumpuk kekayaan. Tetapi cobaan ini tak begitu berbahaya jika dibandingkan dengan cobaan pertama, karena cobaan pertama menyebabkan orang menjadi durhaka, takabur, dan merasa dirinya yang paling besar. Bagaimanapun juga, dua macam golongan manusia ini sama-sama mendapat murka Allah.

Adapun sumber pancuran yang sebenarnya bagi segala macam kebahagiaan ialah Allah. Oleh sebab itu, jika umat ini tak menyadari adanya Tuhan Yang Maha Hidup dan Yang Maha Mencukupi, bahkan acuh tak acuh tentang Dia, dan memalingkan muka dari-Nya, bagaimana dia akan mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya? Berbahagialah mereka yang tahu akan rahasia ini.

Demikian pula janganlah saudara mengikuti para ahli filsafat dunia. Dan janganlah saudara menderita batin karena ditakut-takuti oleh mereka. Semua ini adalah perwujudan yang berubah-ubah tentang kebodohan besar. Satu-satunya filsafat yang hak dan benar, yang diberikan Allah kepada saudara, ialah Qur’an Suci. Orang yang tergila-gila ilmu filsafat duniawi sangat terancam bahaya kehancuran. Dan bahagialah mereka yang untuk memperoleh ilmu dan filsafat hakiki, mereka mau pergi ke Qur’an Suci.

Mengapa saudara mengambil jalan kebodohan? Apakah saudara akan mengikuti orang buta dengan pengharapan agar mereka menunjukkan jalan kepada saudara? Wahai kaum yang bodoh, bagaimana mungkin orang buta dapat menunjukkan jalan?

Ilmu filsafat yang benar itu hanya diperoleh melalui roh suci. Melalui roh ini saudara dapat mencapai ilmu pengetahuan yang tak dapat dijangkau oleh orang lain. Jika saudara dengan segala kejujuran memohon ini, niscaya saudara akan memperolehnya, lalu saudara akan menemukan ini sebagai ilmu yang memberi kesegaran dan kehidupan di hati, dan saudara akan mendapat keyakinan yang setinggi-tingginya.

Bagaimana mungkin orang buta dapat menunjukkan jalan kepada saudara? Bagaimana mungkin orang yang biasa makan bangkai dapat menyajikan makanan yang bersih dan sehat kepada saudara? Hanya mereka yang jiwanya membumbung ke angkasa sajalah yang akan mewarisi ilmu.

Bagaimana mungkin orang yang tak pernah merasa puas dengan pikiran mereka sendiri dapat memberi kepuasan kepada saudara? Yang paling penting adalah kesucian hati dan kejujuran, dan kesucian harus didahulukan. Sesudah itu baru saudara akan memperoleh apa saja.[]

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »