Dalam Pasal 1, ada kalimat yang berbunyi demikian: Perkumpulan ini merupakan organisasi Muslimin yang bernama GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA, disingkat GAI.

Kalimat ini terang menunjukkan bahwa GERAKAN AHMADIYAH adalah GERAKAN DI DALAM ISLAM. Dengan perkataan lain, Gerakan Ahmadiyah adalah satu di antara kekuatan-kekuatan yang pada tiap-tiap zaman timbul dari dalam Islam itu sendiri, untuk melayani Islam, agar tujuan agama Islam diturunkan di dunia itu dapat tercapai.

Diturunkannya agama Islam di dunia itu untuk mencapai tujuan. Apakah tujuan itu? Ialah MENDIRIKAN DAMAI. Islam itu sumber kekuatan yang maha besar. Dari sumber itu mengalirlah kekuatan-kekuatan pada tiap-tiap zaman yang menjadi syarat untuk mencapai tujuan itu.

Islam adalah Agama yang hidup, dihidupi oleh Allah. Hidup dengan bebas, tidak terikat dan tidak dikuasai oleh orang, oleh ulama, oleh golongan, oleh ummat, oleh raja atau oleh zaman. Sebaliknya, Islam memberi petunjuk kepada orang, umat dan zaman. Inilah sebabnya, maka pada tiap-tiap zaman timbul kekuatan-kekuatan dari dalam, yang memimpin zaman itu. Islam bukan agama yang mati, yang tidak bergerak, yang hanya hidup dan bergerak karena dihidupi dan digerakkan oleh zaman. Bukan, sama sekali bukan.

Perkumpulan ini bernama GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA. Nama AHMADIYAH ini diambil dari kata AHMAD, yakni nama junjungan kita Nabi Suci Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Mutalib, keturunan Kinanah, keturunan ‘Adnan keturunan Isma’il a.s. Jadi Nabi kita itu Nabi bani Isma’il, bukan bani Isra’il.

Nama AHMAD ini disebut dalam Qur’an Suci seperti berikut:

 “Dan tatkala ‘Isa anak Maryam berkata: Hai anak keturunan Israil, sesungguhnya aku ini utusan Allah kepada kamu, membetulkan apa yang di muka saya yaitu Taurat, dan memberi berita baik akan seorang utusan yang datang sesudah saya yang namanya AHMAD; akan tetapi setelah ia datang kepada mereka dengan tanda bukti yang terang, mereka berkata, inilah sihir yang terang” (QS 61:6).

Ada dua nama Nabi kita yang termasyhur, yakni AHMAD dan MUHAMMAD. Kedua nama ini selalu disebutkan dalam Qur’an Suci, disebutkan pula dalam kitab hadits Bukhari, Muslim, Fathul Bari dan lain-lainnya. Kedua nama ini berasal dari akar kata HAMD, artinya PUJI. Kata AHMAD artinya orang yang banyak memuji, sedangkan kata MUHAMMAD artinya orang yang sangat terpuji.

Nama MUHAMMAD menunjukkan sifat kebesaran, kemenangan dan kemuliaan, yakni yang lazim disebut SIFAT JALALI. Sedang nama AHMAD menunjukkan sifat keindahan, keelokan dan kehalusan budi, yakni yang lazim disebut SIFAT JAMALI. Memang Nabi kita bersifat jamali seperti Nabi ‘Isa a.s. dan bersifat jalali seperti Nabi Musa a.s.

Tujuan utama memberikan nama AHMADIYAH kepada Perkumpulan ini ialah agar setiap yang mendengar nama ini, baik ia anggota Perkumpulan atau bukan, tergerak hatinya bahwa Gerakan ini menghayati aktivitasnya dengan sifat jamali, yakni memperbanyak taqwa (berbakti) kepada Allah, berda’wah Islam dengan keindahan, keelokan dan kehalusan budi. Empat syarat yang selalu dijunjung tinggi ialah:

  1. kekuatan ilmu,
  2. kekuatan bayyinah (tanda bukti, burhan atau argumen),
  3. kekuatan taqwa (berbakti dan keteguhan iman),
  4. kekuatan rohani (yakni percaya akan pertolongan Allah).

Empat syarat inilah yang selalu menjadi SENDI DASAR amal perbuatan GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA.

Comment here