Warta Keluarga

Dua orang berbaiat di bawah tangan Ketum PB GAI yang baru

Belum genap dua bulan menjabat sebagai Ketua Umum PB GAI, Drs. H. Yatimin AS sudah membaiat dua orang kader muda, yakni Iswanto dan Muhammad Harun, yang siap berdakwah bersama Gerakan Ahmadiyah Indonesia. Upacara pembaiatan dilaksanakan bersamaan dengan Pengajian Minggu Ketiga GAI Cabang Yogyakarta, yang diselenggarakan pada Minggu, 16 Februari 2020, di Masjid Darussalam, Baciro Yogyakarta.

Iswanto, yang berasal dari Piyungan, Bantul, adalah alumnus STM PIRI 1 Yogyakarta (kini berubah menjadi SMK PIRI 1 Yogyakarta). Ia aktif mengikuti pengajian dan kegiatan lain yang diselenggarakan oleh GAI cabang Yogyakarta. Biasanya ia hadir bersama istri dan anak-anaknya. Di samping itu, ia cukup sering berkunjung ke sekretariat PB GAI dan berdiskusi berbagai tema dengan Mulyono, yang sekarang ini menjabat sebagai Sekjen PB GAI.

Ia juga sering berdonasi untuk Ponpes Minhadjurrahman, dalam bentuk dana maupun makanan. Beberapa kali ia mengajak beberapa santri putri Minhadjurrahman untuk menemani keluarganya berwisata di berbagai tempat. Bahkan ada beberapa santri putri yang begitu akrab dengan keluarganya, khususnya putrinya yang seusia dengan para santri, karena pernah beberapa kali diminta berkunjung ke rumahnya.

Mohammad Harun adalah putra Bapak Asmar, salah satu tokoh GAI di Dusun Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas. Ia adalah alumnus SMK PIRI Ksatrian, Purwokerto. Lulus dari SMK PIRI Ksatrian, ia melanjutkan studi pada program studi S1 Bahasa dan Sastra Inggris, bagian dari Jurusan Ilmu Budaya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Kini bekerja di Direktoran Jenderal Imigrasi di Semarang.

Harun mulai terlihat aktif terlibat dalam kegiatan GAI sejak mendampingi Hazrat Amir, Dr. Abdul Kareem Saeed Pasha, Ketua AAAIIL dan rombongan saat berkunjung ke Purwokerto, Purbalingga dan Wonosobo pada tahun 2017 silam. Kala itu, ia ditugasi sebagai pendamping dan translator Hazrat Amir dalam setiap kegiatan dialog bersama warga GAI di ketiga cabang di atas.

Sesudah itu, Harun aktif membantu penerjemahan karya publikasi GAI ke dalam Bahasa Inggris, maupun sebaliknya. Terakhir kalinya, ia diminta menerjemahkan buku kumpulan khutbah dan ceramah karya Maulvi Ahmad Ali, tokoh pendiri AAIIL Suriname bertajuk Sermons of Maulvi Ahmad Ali, yang disusun dan dikompilasi oleh cucu beliau, A. S. Hoeseni, Ketua AAIIL Netherland. Sayangnya buku tersebut masih belum dapat diterbitkan karena terkendala Pandemi Covid-19 ini.

Kini, Mohammad Harun dipercaya oleh Ketua Umum PB GAI untuk masuk dalam struktur kepengurusan PB GAI sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Hukum dan Hubungan Luar Negeri PB GAI, mendampingi Dr. H. Ahmad Setiawan Djojosoegito.

Semoga dengan bertambahnya dua mujahid yang berbaiat masuk dalam perahu GAI ini, menambah spirit baru bagi keluarga besar GAI, khususnya di era kepemimpinan Drs. H. Yatimin, sebagai Ketua Umum PB GAI periode ini.

Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »