Kolom

Cinta Sejati

love decoration

Bulan februari selalu digadang-gadang menjadi bulan penuh kasih sayang. Bulan penuh cinta. Kita tahu, sebagian anak muda merayakan yang namanya hari valentine di bulan ini. Hari di mana sepasang kekasih merayakan rasa cintanya.

Kita juga tahu ada hari Ibu, dimana seorang anak membuktikan cintanya kepada sang Ibu di hari spesial itu.

Manusia bisa merasakan cinta dan kasih sayang kepada siapapun dan apapun. Tapi sadarkah kita siapa yang lebih mencintai kita?

Ya, Allah-lah yang sesungguhnya sangat mencintai setiap makhluk-Nya. Cinta-Nya itu tak terbatas oleh ruang dan waktu. Cinta-Nya terus mengalir tanpa henti.

Apa bukti dari cinta-Nya yang begitu besar? Kehadiran kita, manusia, di muka bumi ini adalah salah satu bukti cinta-Nya. Sebagaimana firman Allah:

“Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhan dikau; dan untuk itulah Ia menciptakan mereka.” (QS. Hud 11: 119)

“Tuhan Yang Maha-pemurah. Mengajarkan Qur’an. Ia menciptakan manusia.” (QS. Ar-Rahman 55: 1-3)

Sampai saat ini, kita masih bisa merasakan yang namanya hidup, bukan lain dan bukan tidak, itu pasti karena kasih sayang Allah kepada kita. Kita juga bisa merasakan segala nikmat Allah yang begitu banyak. Jika kita memperhatikan Qur’an Suci surat Ar-Rahman, di situ dijelaskan banyak sekali kenikmatan-kenikmatan yang kita rasakan karena besarnya cinta Allah.

Cintanya Allah tak pernah menuntut balas dari kita manusia. Sebagaimana sifat-Nya yang Ar-Rahman. Berbeda dengan kita, manusia, yang terkadang suka meminta balasan dari cinta. Bahkan orang yang telah berbuat dosa pun, Allah tetap memberikan cinta-Nya. Sebagaimana ayat yang kami baca di mukaddimah tadi.

Jika Allah tidak besar cinta-Nya, maka sudah bisa dipastikan kita manusia-manusia yang berdosa tidak akan hidup. Tetapi Allah menangguhkan siksaan-Nya di dunia. Dia ingin kita manusia berdosa untuk bertaubat kepada-Nya. Memohon ampunan dan kasih-Nya.

Kita sudah tahu pasti bahwa Allah memberikan cinta-Nya tanpa batas. Dia tidak ingin kita berada dalam jurang kesesatan yang dalam. Maka kita sebagai manusia yang mengetahui betapa besarnya cinta Allah, sudah sepantasnya juga kita mencintai Allah.

Sebagaimana sifat Allah yang Ar-Rahim, maka ketika kita balik mencintai Allah, maka Allah akan balik kasih-Nya kepada kita lebih dan lebih lagi. Tanpa henti.

Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, bagaimana cara kita mencintai Allah Yang Maha-ghaib? Apakah dengan melakukan ibadah shalat terus menerus? Puasa sunnah terus menerus? Shodaqoh terus meneru? Atau bagaimana?

Ada cara sederhana bagaimana kita bisa mencintai Allah. Yaitu dengan cara kita mencintai makhluk-Nya. Kita berusaha sekuat tenaga untuk menjaga makhluk-Nya.

Cinta kepada Allah harus selaras dengan cinta kita kepada sesama manusia dan alam. Habl min Allah, habl min an-nas, habl min al-‘alam. Frekuensinya harus sama. Tidak bisa kita mencintai Allah, tapi dzalim terhadap ciptaan-ciptaan-Nya.

Islam adalah agama yang membawa kedamaian dan cinta. Maka sudah seharusnya kita sebagai umat muslim, membawa damai dan cinta kepada seluruh manusia dan alam.

Mari kita terus tingkatkan kesadaran kita sebagai manusia. Kenapa kita hidup di dunia ini. Semua tentu karena Allah ar-Rahman ar-Rahim.

Jangan sekali-kali kita berbuat dzalim terhadap ciptaan-ciptaan-Nya yang sudah diciptakan atas dasar cinta. Mari senantiasa kita memohon ampun dan rahmat-Nya. Mari menjadi manusia yang selalu menebarkan cinta dan kasih kepada siapapun dan apapun.[]

  • Penulis: Ibnu Ghulam Tufail | Pegiat di Young Interfaith Peace Community (YIPC) Yogyakarta
Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here

Translate »