Oleh : Mardiyono || Yang dinamakan AURA ialah CAHAYA milik badan energi yang ada pada makhluk hidup seperti manusia, hewan, tanaman atau benda mati, umpama batu, logam, kristal, sehingga apa saja memancarkan aura. Adapun yang memancarkan aura ma
SelengkapnyaOleh : Moelyono || Seseorang bertanya kepada saya soal maraknya acara tv, sinetron, atau film berlabel Islam, tetapi berbau mistis, kuburan, dukun, kyai jimat, dan seterusnya. Sungguh, saya bilang ke dia, Islam itu teramat sangat luas. Karenanya
SelengkapnyaAksi terorisme, yang sejauh ini diketahui pelakunya banyak dari orang Islam, dalam kesimpulan saya yang boleh jadi amat sederhana, adalah sebuah ekspresi kegelisahan terhadap arus global yang sudah tak dapat dikompromikan, dan/atau terjadinya degrada
SelengkapnyaOleh : Mardiyono || Banyak sekali orang-orang yang memikirkan tentang nasib hari depannya. Mereka mencari rejeki sebanyak-banyaknya, kedudukan yang setinggi-tingginya, mengurusi nasib anak-anaknya dengan sebaik-baiknya. Itu semua dianggap wajar ol
SelengkapnyaOleh : Mardiyono || Dalam buku “Jesus lived in India” karangan Holger Kersten, ada bab mengenai “Kain Kafan Turin”, yaitu kain kafan pembungkus tubuh Isa Al-Masih setelah beliau diturunkan dari kayu salib dan kini disimpan di Turin, Itali. Kain kafa
SelengkapnyaOleh : Mardiyono | Ada seorang raja yang ingin mencari dari budak-budaknya seorang yang haruslah selalu dekat padanya. Raja menyuruh untuk memilih dari budak-budaknya sepuluh orang yang terbaik menghadap kepadanya. Kesepuluh orang budak diperintahkan
SelengkapnyaOleh : Mardiyono || Tahun 1918. Yudo, seorang muda umur 20 tahun dari Wates, pergi ke Yogyakarta, berjalan kaki. Setiba di Pasar Bering, tiba-tiba kedua pundaknya dipegang dari belakang. Saat membalik badan, si pemegang pundak dengan sekonyong-konyo
SelengkapnyaOleh : Mardiyono || “Doa seekor katak” ialah judul buku cerita pendek karangan Frater Anthony de Mello. Salah satu cerita ialah mengenai bencana banjir yang melanda suatu daerah. Diceritakan, air makin naik dan makin naik saja, menggenangi ruma
SelengkapnyaKejadiannya di tahun 1930. Ada seorang anak umur 15 tahun di Purwokerto, akan sekolah di Surabaya, ikut kakak yang sudah berkeluarga. Sebelum berangkat, Ibu berpesan: “Jauh dari rumah nanti yang prihatin dan banyak-banyaklah ingat kepada Tuhan”. Mak
SelengkapnyaMarilah kita kenangkan dahulu sewaktu gandrung pada seorang gadis atau jejaka yang sedang kita pacari. Pada waktu itu kita buta. Kita buta terhadap pesimisme, sebab hati yang bercinta membuat manusia optimis, karena segala sesuatunya sedang berjalan
Selengkapnya