Khutbah

4 Upaya Mencapai Posisi Terpuji

woman in gray hijab covering her face with her hands

Salah satu figur insan yang telah mencapai posisi terpuji adalah Nabi Suci Muhammad saw. buktinya, beliau satu-satunya orang yang plaing banyak dikenang dan disebut-sebut namanya oleh berbagai manusia di dunia.

Oleh karena itu, untuk mencapai posisi terpuji, kita dapat meniru teladan Nabi muhammad saw. dan mematuhi atau mengamalkan ajaran Islam yang beliau sampaikan.

Setidak-tidaknya ada empat macam kunci pokok untuk mencapai posisi terpuji. Pertama, mendekatkan diri kepada Allah.

Kedekatan itu dapat menularkan. Misalnya suatu logam yang dekat api akan ketularan panasnya api. Allah adalah Dzat Yang Maha terpuji. Karena itu, orang yang senantiasa dekat dengan-Nya insya Allah akan menjadi terpuji pula.

Cara yang paling efektif untuk mencapai kedekatan dengan Allah adalah shalat, khususnya shalat tahajud.

Allah berfirman, “Dan pada sebagian malam bertahajudlah, dengan itu sebagai tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu akan mengangkat kamu pada posisi terpuji.” (QS Bani Israil 17:79).

Waktu malam dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga malam awal (lebih kurang pukul 19.00 – 22.00 wib), sepertiga malam tengah-tengah (kira-kira pukul 22.00 – 01.00 wib), dan sepertiga malam akhir (kira-kira pukul 01.00 hingga jelang Subuh).

Menurut Hadits, waktu yang paling ideal untuk menjalankan shalat Tahajud adalah sepertiga malam akhir.

kunci pokok untuk mencapai posisi terpuji yang kedua adalah memperkuat iman. Dalam kehidupan zaman sekarang kuatnya benteng iman mutlak diperlukan. Sebab semakin maju perkembangan hidup manusia, semakin gencar pula bujukan dan godaan setan.

Yang dimaksud setan bukan hanya berupa makhluk niskala yang bernama setan, melainkan juga termasuk manusia atau benda yang mempunyai karakter seperti setan, yang sangat hebat daya bujuknya ke arah hal-hal negatif, yang membelokkan manusia dari jalan Allah dan jalan kesuksesan.

Manusia yang terkena godaan setan tidak mampu lagi menegakkan keadilan, kasih sayang dan sikap-sikap terpuji lainnya.

Allah berfirman, “Lalu aku (setan) pasti akan mendatangi mereka (manusia) dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tak menemukan kebanyakan mereka bersyukur.” (QS Al-A’raf 7:17).

Dari firman Allah ini dapat dimengerti, hanya tinggal dua jalan yang tidak dilalui setan untuk menggoda dan menyesatkan manusia, yaitu atas dan bawah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu cara untuk memperkuat iman dan menghindari godaan setan adalah menengadahkan tangan ke atas atau berdoa kepada Allah, dan menundukkan kepala ke bawah atau bersujud di hadapan Allah.

Kunci pokok untuk mencapai posisi terpuji yang ketiga adalah memperkaya ilmu.

Dalam QS Al-Mujadilah 58:11, Allah menyatakan bahwa Dia akan mengangkat derajat orang yang beriman dan orang yang berilmu. Untuk memperoleh kekayaan ilmu, salah satu cara yang efektif adalah dengan gemar membaca.

Itulah sebabnya Allah menurunkan perintah membaca pada wahyu yang pertama kali (QS Al-‘Alaq 96:1-5).

Bila seseorang betul-betul berserah diri kepada Allah, tunduk dan patuh kepada Allah, tentu secara otomatis Dia akan memiliki hobi dan kebiasaan gemar membaca, karena itu memang diperintahkan oleh Allah Ta’ala.

Kepatuhan terhadap Allah akan membuahkan manfaat yang besar. Dengan gemar membaca orang akan berkembang ilmu dan daya kreatifitasnya, semakin kaya dengan ide-ide segar, dan semakin luas wawasannya. Semua itu merupakan modal pokok untuk meraih posisi terpuji.

kunci pokok untuk mencapai posisi terpuji yang keempat adalah menunjukkan akhlak luhur.

Nabi Suci Muhammad saw. bersabda, “Yang terbaik dari kalian adalah yang paling mulia akhlaknya.” (HR Bukhari).

Beberapa akhlak luhur yang dapat mengangkat manusia pada posisi terpuji antara lain adalah berkata benar, jujur dan dapat dipercaya.

Dalam membentuk insan berakhlak mulia, pertama-tama yang dilakukan Nabi Muhammad saw. adalah menanamkan kejujuran. Bahkan sejak kecil, sebelum menjadi Nabi beliau telah memberikan contoh dan telah membuktikan kejujuran, sehingga masyarakat memberi gelar beliau Al-Amin (yang dapat dipercaya).

Menurut Islam, salah satu kriteria untuk menjadi baik dan buruknya pekerja, pegawai atau pejabat dilihat dari segi kejujurannya. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau pekerjakan ialah yang kuat, yang dapat dipercaya.” (QS Al-Qashash 28:26).

Akhlak luhur yang dapat mengangkat manusia pada posisi terpuji berikutnya adalah sikap istiqomah, artinya tekun, tegar, teguh dan tabah tidak mudah putus asa, dalam menghadapi tugas, tantangan, godaan dan musibah.

Orang yang bertuhan Allah dan beristiqomah tidak akan kenal rasa takut dan sedih. Dia akan menjadi penghuni surga (QS 46-13-14), sebab para malaikat memberikan dukungan kepadanya (41:30-31).

Akhlak luhur yang dapat mengangkat manusia pada posisi terpuji lainnya adalah sifat sabar.

Sebenarnya sabar dalam arti luas identik dengan istiqomah. Sabar merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki seseorang untuk memperoleh pertolongan dan dukungan Allah SWT.

Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah itu menyertai orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah 2:153).

Orang yang sabar mempunyai kekuatan dua kali lipat dibandingkan orang biasa. Sebab dibalik kesabaran, ada kekuatan yang luar biasa.

Allah berfirman, “Maka dari itu jika di antara kamu terdapat seratus orang sabar, mereka akan mengalahkan dua ratus. Dan jika di antara kamu ada seribu (orang sabar), mereka akan mengalahkan dua ribu, dengan izin Allah. Dan Allah itu menyertai orang-orang yang sabar.” (QS Al-Anfal 8:66).

Akhlak luhur yang dapat mengangkat manusia pada posisi terpuji yang terakhir adalah sikap rendah hati.

Sudah menjadi sunnatullah, orang yang mau menghargai dan menghormati Allah serta sesama manusia akan menjadi orang yang berharga dan terhormat.

Sebaliknya, pintu rahmat Allah tertutup bagi orang yang sombong alias congkak. Sehingga ia akan terhalang untuk mencapai posisi terpuji.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan janganlah berjalan di bumi dengan bersorak sorai. Karena sesungguhnya engkau tak dapat membelah bumi, dan tak pula mencapai seitinggi gunung.” (QS Bani Israil 17:37).

Lagi, Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tak suka kepada setiap orang yang congkak lagi sombong.” (QS Luqman 31:18).

Semoga, atas izin Allah, kita termasuk insan yang mampu mencapai posisi terpuji. Amin ya Robbal ‘Alamin.[]

 

  • Ikhtisar Khutbah Jumat Oleh H. Yatimin A.S. | Sumber: Majalah Fathi Islam No. 8/II/1996
Yuk Bagikan Artikel Ini!

Comment here